Part 21

12.6K 726 37
                                    

Well..Well..Well

Kenapa updatenya lama? Karena mulai banyak silent reader bertaburan dilapak byfantasy.

Tiap part view-nya selalu di atas seribu tapi vote makin kesini makin dikit. So, author memutuskan untuk kasih target vote lagi ya. Supaya tak ada lagi silent reader yang jahara. Dikira nulis segampang itu kali ya sampek waktu buat vote aja gak ada tapi buat baca ada. 😂

Apa susahnya sih mencet vote (tanda bintang dipojokan). Gak bakalan ngerugiin kalian kok, karena gratis gaes.

So, target untuk part selanjutnya adalah 500 vote & 50 follower ya. No vote, no update. Jadi yang mau nyinyir karena target ketinggian silahkan gapapa kok. Menulis hanya hobi buat author bukan pekerjaan atau mata oencaharian ya. Makanya saat ditawarin penerbit pun semua kucuekin. Aku pengen kalian bisa menikmati karyaku dengan tenang, free tanpa bayar. But aku cuma pengen support kalian dengan vote, follow & komen. Se-simple itu sih, tapi susah banget kayaknya 😂

So, update lama pun tak apa bagiku. Bagi yang pengen cepet update, mohon jangan cuma baca aja ya. Support by vote juga penting buat author.

Makasih semuanya. Sampai jumpa lagi kala target sudah terpenuhi, entah kapan 😁

Selamat membaca 😘

***

Sven terbangun dari tidurnya. Nafasnya tersenggal-senggal membayangkan bencana dalam mimpinya. Semua yang terjadi merupakan penglihatan Sven yang berbentuk mimpi. Kemampuan melihat masa depan Sven semakin kuat. Sven memegang dadanya. Penglihatannya semakin nyata dari hari ke hari. Bahkan Sven bisa merasakan betapa sakit hati Perry melihatnya bersama wanita lain. Jika hal ini yang dirasakan Perry, berarti malam-malam yang Sven habiskan bersama para wanitanya di Namec membuat Perry sesakit ini.

'Ya tuhan, apa-apaan ini?! Aku dan Tanya?' Sven bergidik ngeri. Tanya memang sangat cantik, sexy dan memikat. Tapi tidak pernah sekalipun terlintas di benak Sven untuk memikat Tanya saat seluruh isi otaknya adalah Perry.

'Benarkah keputusanku selama ini salah??' Batin Sven. Sven mulai meragukan dirinya sendiri. Di Namec mempunyai istri lebih dari satu adalah hal biasa. Para bangsawan dan penguasa memiliki harem-nya masing-masing. Sedangkan hal itu berbeda dengan di Bumi. Tidak semua orang menyetujui hal itu. Dan Sven merasa Perry adalah wanita yang sangat anti pati dengan poligami.

Ingatan Sven kembali ke malam itu, saat dia dan Perry selesai memadu kasih.

Perry tidak bersikap seperti biasanya.

"Kenapa, Luthessa? Kau tidak seperti biasanya." tanya Sven sambil mengecup puncak kepala Perry.

"Tidak biasanya kau diam saja." Lanjutnya.

"Aku hanya sedang berfikir." Jawab Perry sambil memainkan tangannya di dada bidang Sven.

"Apa yang kau fikirkan?" Tanya Sven.

"Besok kau bertunangan dengan Putri Eliss dan nanti pasti banyak lagi putri dari negara lainnya. Aku penasaran siapa diantara mereka yang paling kau sukai."

"Well, aku akan berusaha sebaik mungkin menyenangkan semua wanitaku. Karena dari pertalian inilah mereka akan mendukungku sebagai King di Namec."

"So, semua ini karena hubungan politik? Kau tidak akan mencintai mereka?" Perry masih berharap bahwa kali ini Sven akan berubah. Hanya akan mencintainya.

"Tidak, Perry. Semua wanita yang akan menjadi harem-ku akan aku kasihi sama besarnya. Sehingga tidak akan ada kecemburuan diantara mereka. Seperti Ayahanda yang sangat mencintai ratu dan selirnya."

WARRIOR (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang