Part 14

16.1K 643 52
                                    

Semua wanita di cerita-ceritaku nggak ada yang lemah gemulai ya. Semua karakter wanita strong kecuali Anna di CiL yang emang rada menye-menye.

Jadi jangan kaget kalau Perry ini gak takut sama Ratu Enia. Si Ratu Enia malah ditantang balik 😂

Setiap Bangsawan, Pangeran ataupun Raja pasti memiliki harem jadi jangan kaget dan jangan benci Sven kalau dia  dengan wanita lain ya. Karena memang seperti itu sistemnya kalau di kerajaan (walau author sendiri nggak suka dengan sistem harem itu sendiri) 😊

Finally, setelah sekian lama target Warrior terpenuhi juga.

Jangan lupa ya untuk follow, vote & komen. Target next update 80 vote ya.

So, gak usah nunggu lama silahkan dibaca ya 💋❤

***

Keesokan harinya Perry tidak hadir saat makan pagi. Saat dirinya hendak berlatih bersama prajurit, Perry dihampiri oleh Putri Eliss.

"Kau Perry kan? Warrior Pangeran Sven?!" tanya Putri Eliss.

"Iya, Tuan Putri." jawab Perry singkat.

Putri Eliss melihat Perry dari atas kebawah. Penampilan Perry yang mungil namun tetap jantan membuat Eliss menyingkirkan jauh-jauh pikiran buruknya. Bagi Eliss tidak mungkin seorang Warrior adalah wanita. Hanya karena sedikit cantik tidak membuatmu langsung menjadi seorang wanita.

"Aku ingin kau menyampaikan pesanku kepada Pangeran Sven."

"Aku mengundangnya untuk kekediamanku nanti malam setelah makan malam. Kuharap kau menyampaikan pesanku Warrior Perry." Putri Eliss mengatakan dengan nada yang sangat menggoda. Bahkan orang bodoh saja tahu apa maksud undangan Putri Eliss.

"Akan hamba sampaikan Putri. Warrior Perry mohon undur diri." Perry membungkuk dan meninggalkan Eliss. Hati Perry panas tatkala tidak bisa berbuat apa-apa.

Sven sedang bersama Edward dan Nino berserta beberapa prajurit sedang mendiskusikan strategi perang untuk menghadapi pasukan Yacob.

"Walau kekuatanmu belum sepenuhnya bangkit, tapi itu sudah lebih dari cukup Sven." kata Edward.

Perry memasuki ruangan. "Kau kesiangan, Per? Aku tidak melihatmu sarapan tadi pagi." celetuk Nino.

Perry yang biasanya duduk disebelah Sven kali ini memilih duduk di sebelah Nino.

"Ya, aku kesiangan." ucap Perry singkat. Nino mengangguk dan kembali ke perbincangan awal.

Sven dan Edward melihat Perry dalam diam. Edward melirik Sven yang aurany mulai menggelap. Sepanjang diskusi, mata Sven tidak lepas dari Perry. Sedangkan Perry secara terang-terangan menghindari Sven. Edward hanya memutar matanya kala merasa bahwa sebentar lagi akan ada perang dingin antara sahabatnya itu dengan warriornya.

Seorang Sven akhirnya bertemu dengan pawangnya. Mungkin sosok Perry lah yang akan bisa mengubah Sven, entah menjadi baik ataupun buruk. Edward tidak sabar menanti menjadi raja seperti apakah seorang Sven kelak.

***

"Pangeran, Putri Eliss mengundang anda untuk datang ke kediamannya."

"Aku akan datang asal kau menemaniku, Per."

Wajah Perry menunjukkan ketidak setujuan. Namun Perry tahu posisinya. "Baiklah Pangeran."

Sven sengaja melakukannya. Sven tahu undangan Putri Eliss akan berakhir di ranjang. Dan Sven ingin memberi pelajaran pada Perry dimana posisinya berada.

Perry harus tunduk padanya. Dia tidak bisa berbuat seenaknya sendiri.

***

Saat malam tiba, Sven beserta Perry datang ke kamar Eliss. Putri Eliss mengenakan busana transparan telah siap menanti kedatangan Sven. Eliss kaget saat Perry ikut masuk ke dalam kamarnya.

"Biarkan dia disitu." ucap Sven dingin. Perry harus diberi pelajaran supaya tidak mendiamkannya lagi. Sven bahkan bingung harus bersikap seperti apa karena Sven tidak tahu dimana letak kesalahannya.

Pergumulan panas terjadi didepan mata Perry. Awalnya matanya terasa sangat panas, kecemburuan menghantam Perry. Perry bertanya-tanya dulu dia tidak seperti ini saat Sven masih suka bermain dengan wanita penghibur.

"Kenapa sekarang rasanya sakit Skali melihat Sven bercumbu dengan wanita lain??!" batin Perry melihat kedua insan yang tengah telanjang di depannya.

Putri Eliss yang berada di atas Sven menghentikan sejenak aktifitasnya. Eliss melirik Perry dengan wajah seductive. "Kau yakin hanya berdiri disana? Tidak mau bergabung??"

Perry menggertakkan gigi sembari mengepalkan kedua tangannya.

"Tidak, Putri. Silahkan dilanjutkan."
Putri Eliss dan Sven melanjutkan pegumulan mereka dengan disaksikan Perry. Sven tahu Perry menahan dirinya. Sven ingin sekali saja Perry jujur padanya dan membuka dirinya secara sukarela bukan paksaan karena posisinya sebagai seorang Warrior.

Sven membayangkan saat ini dirinya sedang memeluk Perry. Tak pernah tatapannya lepas dari Perry walaupun saat ini dirinya sedang memeluk Putri Eliss yang jauh lebih cantik.

"Ah, akhirnya dia bisa klimaks walau tidak bersamaku. Sepertinya kata-kata Peramal Agung benar. Sven tidak akan lama bersedih seandainya aku kembali ke Bumi. Meninggalkannya." Batin Perry sedu saat melihat Sven dan Putri Eliss mencapai puncak bersama.

Putri Eliss menggelepar tak berdaya kala Sven membersihkan kejantanannya dari cairan keduanya. Sven berdiri merapikan pakaiannya. Tanpa menoleh, Sven meninggalkan kamar Putri Eliss.

***

Pasti makin geregetan sama Sven.
Tenang, karma do exist. Kita tunggu saja.

Jangan lupa untuk baca cerita yg lain ya.
- Fantasy (Untuk semua umur)
- Sweet Escape 18+
- Clueless (Mini Seri) 18+
-Crazy for You (Crazy The Series, Coming Soon)
- Crazy in Love 21++

See you soon 👋

WARRIOR (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang