17. She Is Mine

28.5K 1.7K 280
                                    

Dari foto Arrion ini, kalian bisa mencium wangi-wangi vibes sesuatu gak, nih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dari foto Arrion ini, kalian bisa mencium wangi-wangi vibes sesuatu gak, nih?

★★★

"Gue kasih waktu tiga detik buat lo pikir ulang," ucap Allredo. Di detik selanjutnya, cowok itu langsung memulai hitungan.

Terlalu fokus pada pertunjukan yang Allredo lakukan, sampai tidak ada yang sadar kalau tiga cowok lain juga akan ikut menghampiri kerumunan.

Althaf dan Andra berjalan lebih depan. Sementara Arrion yang mengisi posisi center, berjalan tiga langkah lebih belakang, dengan kedua tangan tenggelam disaku celana.

"Satu."

Langkah lebar Arrion melewati Althaf dan Andra.

"Dua."

Arrion membelah kerumunan dengan gaya keren khasnya.

"Tiga."

Allredo yang masih berlutut, langsung tersungkur setelah Arrion menendangnya. Tepat saat cowok itu menyelesaikan hitungan, yang diiringi pekikan kaget dari beberapa orang.

Arrion menarik Bellissa untuk bersembunyi dibalik punggungnya.

"Ar ...," gumam Bellissa dengan suara gemetar. Dia meremas seragam bagian pinggang cowok itu.

Bellissa merasa senang dan lega. Namun, tetap ingin menangis rasanya. Dia tidak ... sendirian. Ada Arrion yang akan menjadi perisainya sekarang.

"Berengsek!" Allredo mengumpat, memegangi lengan atasnya yang menjadi sasaran tendangan. "Sialan, ngapain lo ikut cam-"

"Bellissa cewek gue." potong Arrion dengan suara beratnya, yang langsung membuat orang-orang yang berkerumun tercengang.

Allredo terdiam sesaat dengan dahi mengernyit, sebelum mendengus geli sembari bangkit berdiri. "Pardon me?"

Meraih jemari dingin Bellissa dari pinggangnya, Arrion mengangkat genggaman tangan mereka. Dengan tegas menyatakan dan menunjukkan pada Allredo serta semua orang bahwa Bellissa adalah ... miliknya.

"She is mine!"

Allredo kembali terdiam, sementara orang-orang yang menonton semakin bereaksi dan bersorak heboh.

"Lo ..." Allredo mencerna keadaan. Sebelum akhirnya menyeringai, meremehkan. "Lo si cowok sampah itu, kan?" ucapnya, menilai Arrion dari atas sampai bawah lalu ... berdecak. Mengakui kalau Arrion terlihat keren. Tapi tentu, Allredo menolak mengakuinya secara terang-terangan.

"Lo pasti cuma ngaku-ngaku, kan? Mau cari perhatian?" Allredo mendekat, dengan tatapan yang berpindah pada Bellissa. "Sa, bilang kalau cowok sialan ini bohong!"

Allredo akan menarik pergelangan tangan Bellissa. Namun, Arrion tentu tidak mengizinkan cowok itu menyentuh Bellissa-nya lagi. Jadi, saat tangan Allredo hampir menyentuh Bellissa, Arrion lebih dulu menepis dan mencengkeram kerah seragam cowok itu, untuk selanjutnya Arrion hadiahi kepalan tangan berkali-kali.

PRICELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang