23. Fakta Dibalik Rumor

22.8K 1.2K 216
                                    

Kenapa? Kangen gue, kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa? Kangen gue, kan?

~~~

Aku punya banyak alasan kenapa ngilang lama, yang bisa aku rangkum dalam satu kata. ‘Sibuk’. Jadiiiii, maaf banget gak nepatin kata-kataku di part sebelumnya. Yang ngasih kalian harapan ketemu Arrion tiap minggu🙏

Part ini mengandung banyak flashback. Silahkan ingat-ingat bagian yang bersangkutan dengan part sebelumnya👌

~

Dunia bukan milik kita. Nggak semua yang kita mau, bisa selalu kita dapat.

-Priceless-

★★★





+628XXXXXXXXXX
Lo pasti penasaran, kan? Banyak yang mau ditanyakan?

Temui gue di rooftop.

Bellissa membuang napas panjang, setelah—untuk kesekian kalinya membaca pesan dari nomor tidak dikenal. Namun, dia yakin pesan itu berasal dari dalang atau orang yang selama ini menyebar rumor buruk Arrion.

Orang yang saat jam istirahat tadi menjadi pusat perhatian dan ... sempat mendapat perlakuan tidak mengenakan. Mendapat serangan amukan marah dan kesal dari para siswi lain yang merasa dibodohi.

Yang ternyata adalah teman Bellissa sendiri.

Hembusan napas panjang kembali Bellissa buang, yang dia tiup kan pada poni rambutnya. Kemudian mengangguk yakin dan mulai melangkah sembari mencengkeram masing-masing tali tas ranselnya. Menyetujui untuk menemui si pengirim pesan.

Bellissa memutar kenop pintu rooftop lalu menariknya sampai terbuka. Angin sepoi-sepoi langsung menyambutnya, menerpa tubuh dan menerbangkan helaian rambut Bellissa. Sesosok cewek remaja yang berseragam sama dengan Bellissa tampak berdiri termenung membelakanginya.

“Mel ....” panggil Bellissa, mendekat. Memberi tahu kalau dia sudah datang.

Dari punggungnya, Bellissa melihat orang yang baru saja dia panggilnya itu menarik napas panjang. “Mau lo yang nanya-nanya atau langsung gue jelaskan?”

“Atau .... ” dia menoleh. “Lo mau marah-marah dulu sama gue?”

Seperti para siswi lain yang tadi menyerbunya dengan serangan fisik serta makian.

Karena rumor itu, Bellissa sempat ikut mencap buruk Arrion—meski tidak secara terang-terangan. Sempat pula berencana untuk tidak berurusan tentang apapun dengan cowok itu. Dan kemungkinan, meski kata Arrion tidak peduli, tetap saja pasti Arrion pernah merasa tidak nyaman.

Bellissa jadi membayangkan, bagaimana rasanya dijauhi karena rumor yang tidak benar.

Jadi, saat sekarang si pelaku penyebar rumor hoax pacarnya itu sudah terbongkar, tentu saja Bellissa merasa marah dan kesal.

PRICELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang