Baru saja Ayana membuka matanya setelah beberapa saat ia merehatkan badannya. Kini, ia sudah harus kembali bangun dan mencoba kembali menghubungi sahabatnya yang beberapa waktu sebelum dirinya tidur tidak dapat dihubungi. Namun, baru saja ia meraih ponselnya, Aya sudah dikejutkan dengan suara ketukan pintu dari luar.
"Teh, Ibu masuk, ya," izinnya dengan mengetuk pintu.
"Masuk aja, Bu!" saut Aya.
Setelah diperbolehkan masuk oleh sang empunya kamar, Emma pun bergegas membuka pintu yang tertutup itu dan memasuki kamar putrinya.
"Ada apa, Bu?"
Melihat anak pertamanya yang terlihat baru bangun, ibundanya itu kembali melayangkan pertanyaannya, "Eh, Ibu ganggu, ya?"
"Nggak, Aya emang udah bangun, kok."
"Itu ada Eca di luar nungguin kamu," tutur Emma.
"Baru aja Aya mau hubungin dia lagi, udah datang aja orangnya. Ya sudah, Aya cuci muka dulu sebentar."
***
Hari-hari terus Aya jalani seperti biasanya. Walau sedikit membosankan, tetapi ia harus terus menjalaninya dengan semangat karena memang inilah yang dirinya inginkan sedari dulu yang juga salah satu keinginan dari sang ayah.
"Ibu, Aya pamit, ya."
"Mau kemana, hari Sabtu kamu nggak ada praktek, 'kan?" tanya Emma heran.
"Mau bantuin Eca, Bu. Hari ini ada acara," jawab Ayana.
"Acara apa?"
"Katanya sih layanan kesehatan gitu."
"Yang di gereja itu?" tanya Emma lagi.
"Iya, boleh, 'kan?"
"Kamu yakin mau masuk gereja?" tanya ibundanya memastikan.
"Bukannya sholat di gereja saja boleh, apalagi ini cuma buat kegiatan kemanusiaan. Lagian acaranya cuma di halamannya saja, kok. Ada Selina juga di sana."
"Sebagian ulama memang memperbolehkan masuk gereja untuk syarat-syarat tertentu, tetapi juga sebagian mengatakan tidak boleh atau makruh dan ingat, umat muslim boleh masuk gereja dengan izin dari jamaah gereja itu!"
"Iya, Bu. Lagian kegiatannya juga di halamannya saja, tidak di dalamnya. Ada Selina juga nanti."
"Ya sudah, tapi kamu harus tetap jaga diri, ya!"
"Pasti, Ibu. Kalau gitu Aya pamit, ya."
"Iya, hati-hati."
Jarak rumah dengan gereja yang tidak terlalu jauh, membuat Aya tidak memerlukan waktu yang lama untuk sampai di lokasi. Sesampainya di sana, ia langsung disambuy oleh sosok yang mengajaknya gabung yang sudah siap berada di tempatnya.
"Ay, sini!" panggilnya.
Mendapat panggilan dari seseorang yang sudah berada di halaman gereja itu membuatnya melangkah memasuki area gereja dan menghampiri orang yang memanggilnya.
"Selina belum datang?" tanya Aya.
"Udah dari tadi, lo aja yang lama!" sinis Selina yang tiba-tiba muncul.
"Yang penting belum mulaikan."
"Sebentar lagi acara mulai, kalian tunggu sini dulu, ya. Gue ambilin snack buat kalian," kata Zeca sembari meninggalkan kedua sahabatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/306734266-288-k225167.jpg)
YOU ARE READING
We Don't Know
Genç KurguPerihal apa yang akan terjadi ke depannya, kita tidak tahu. Cukup ikuti saja alurnya, dan serahkan semuanya pada Yang Kuasa.