Kelahi

223 23 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 12.30, kediaman keluarga Choi tampak sepi karena papa dan mama Yeonjun sedang pergi bekerja sedangkan adiknya masih sekolah.

Bosan ya ji?"tanya Yeonjun yang sedari tadi melihat Yeji mengguling gulingkan badannya dikasur.

Ho'oh,kita sekolah lagi kapan sih kak?"jawab dan tanya Yeji yang sudah memposisikan dirinya dengan duduk.

Kayaknya masih ada 3 harian lagi,kenapa?rindu sama Karina ya"tanya dan ejek Yeonjun kepada istrinya.

Dih masih mending sama Karina kalau rindu sama Haechan kan gawat"jawab Yeji yang membuat Yeonjun melotot padanya.

Heh ngada ngada, nggak ada ya lu rindu rinduan ama Haechan kalau sempat iya gue hamili lu sekarang juga"ujar Yeonjun dengan mata yang melotot.

Eh.. tapi udah kepencet nomornya Haechan ni kayak mana ni?"tanya Yeji yang pura-pura khawatir.

Halo ji,kenapa nelpon gue"tanya Haechan yang betul-betul mengangkat telpon Yeji.

Heh...nggak ada"jawab Yeonjun lalu mematikan sambungan telepon nya.

Mengada ngada ya lu,gue hamilin juga nanti"geram Yeonjun lalu memutuskan untuk duduk di dekat rooftop rumahnya.

•••••

Beberapa jam telah berlalu, tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa Yeonjun akan segera turun ataupun berbicara padanya. Karena panik, Yeji langsung memutuskan untuk ke atas untuk melihat apa yang dilakukan suaminya itu.

Ceklek...

Kak"panggil Yeji yang sudah berada di rooftop rumah mertuanya.

Nggak mungkin kan tiba-tiba kak Yeonjun hilang"batin Yeji mulai merasa takut.

KAK"teriak Yeji semakin keras.

Karena tidak ada tanda-tanda Yeonjun berada disitu, Yeji memutuskan untuk menghubungi Jeno atau Soobin yang merupakan temannya Yeonjun.

Yeji call Soobin

Halo bin"sapa Yeji dengan nada khawatir

Ya,apa ji?"tanya Soobin dengan suara seraknya.

Kak Yeonjun ada disitu nggak, daritadi di panggilin nggak ada nyaut"jawab Yeji dan membuat mata Soobin melotot sempurna.

Astaga,serius lu ji?dia nggak ada ngabarin lu?"tanya Soobin sama-sama kaget.

Iya,gue khawatir bin"ujar Yeji yang mulai menggigiti kuku tangannya.

Maaf, tadi mau pamit tapi kamu nya tidur"ucap seorang lelaki yang suaranya menyerupai suara Yeonjun.

Tapi kan bisa pamit dulu kak,ntah ninggalin surat atau apa kek jangan buat khawatir donk"ucap Yeji yang mulai terisak.

Iya-iya maaf ya,ini sebentar lagi mau pulang,kamu mau nitip apa?"tanya Yeonjun lembut.

Nggak ada,aku maunya kakak pulang dengan selamat aja udah syukur"jawab Yeji yang membuat pipi Yeonjun perlahan-lahan memerah.

Yaudah kalau gitu kakak tutup telponnya,bye ji"pamit Yeonjun.

Bye"

Dijodohkan Dengan Kakel(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang