Dua.

6K 767 77
                                    

.  . • ☆ . ° .• °:. *₊ ° . ☆

"Kenapa harus Athy? Kenapa bukan aku?"

Sorot merah delima seperti permata menatap penuh penyesalan di depannya

Tubuh mayat kakak nya Athanasia De Alger Obelia.

Bajingan sialan!

Kemudian sorot itu beralih menatap tajam orang telah membunuh kakaknya tersebut. "Padahal aku sudah percaya, bahwa suatu hari kau akan melirik kami."

"Kami menunggu, bahkan bertingkah seperti anjing di dalam rumah. Begitu kah balasan kau!?" Geram nya.

Secara tidak sadar dia mengeluarkan aura sihir kuat membuat suasana mencekam. Bahkan, orang-orang di sekitar pingsan tidak kuat menahan aura gadis tersebut.

"Jawab aku brengsek!"

Teriakan marah seakan terdengar suara tangisan frustasi. Pria di hadapan nya terdiam tanpa menjawab pertanyaan nya.

"Naif sekali."

Hanya dua patah kata lolos dari mulut pria tersebut.

"Sialan! Munafik! Tidak tahu diri! Aku sangat membenci mu!"

Tatapan penuh kebencian di arahkan nya ke sorot biru permata milik pria membunuh kakak nya. "Aku membenci mu, aku sangat membenci mu, ku harap kau mati saja!"

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚.───

"Hah–!" Seorang bayi ber-surai pirang dengan manik unik permata biru tiba-tiba menjatuhkan permainan nya.

Kesadaran nya kembali.

Apa itu? Kenapa aku teringat novel tersebut lagi?

Bayi tersebut mengingat kembali kehidupan nya dulu. Dimana saat dia bekerja ada seorang pengunjung yang meninggal barang sebuah novel romantis kemudian dia baca.

Lovely Princess. Dari judul dan isinya klise terlalu kekanak-kanakan. Lalu, Nama dari putri yang akan di hukum mati bukan kah namanya mirip dengan ku?

Athanasia De Alger Obelia.

Bahkan namanya juga mirip dengan adik saudara perempuan ku. (Name) De Alger Obelia.

Orang yang mengamuk karena kakaknya di bunuh dan hampir membantai seluruh kerajaan, untung nya berhasil di bunuh balik oleh Claude.

Melirik seorang bayi di samping nya lagi rebahan santai sambil mengisap jempol nya. 'Tidak mungkin, adikku yang lucu seperti ini membantai sebuah kerajaan.'

'Anda tidak tahu saja tehe.' Batin (Name) sebenarnya bisa mendengarkan pikiran Athy. Hanya saja dia memilih diam saja, mencoba mengikuti alur. 'Padahal udah senang ngerasain namanya pingsan ternyata diriku malah pindah dunia.'

'Cepat menghilanglah dari pikiran ku!! Menyebalkan.'

Pekik Athy dalam pikiran miliknya dan tidak sengaja melepas genggaman mainan kerincing dari tangan nya.

(Name) diam-diam terkekeh dalam hati menikmati semua adegan. 'Athy lucu sekali.'

Walaupun tidak melihat semua nya dengan jelas tapi (Name) samar-samar nampak melihat kejadian.

Aneh, entah kenapa sejak dia lahir dia kesusahan sekali membuka matanya. Sehingga banyak orang mengira (Name) memiliki mata yang sipit.

Padahal enggak woy! Tolong aku hiks.. Aku ingin melihat semua dengan jelas.

엄마처럼 보이지만 아빠처럼 말한다 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang