Tamat.

1.7K 230 29
                                    

-ˏ͛⑅ ‧̥̥͙‧̥̥ ̥ ̮ ̥ ⊹ ‧̫‧ ⊹ ̥ ̮ ̥ ‧̥̥‧̥̥͙ ⑅ˏ͛-
Yey book ini resmi tamat yey,
akhirnya satu book tamat.






Tersebar berita tentang hilangnya kedua puteri di seluruh kerajaan Obelia, Semua orang yaitu bangsawan bahkan penduduk biasa sering membicarakan berita tersebut.

Hal itu menjadi perbincangan panas.

Tidak ada yang tahu dimana kedua putri itu berada, pertama nya adalah (Name) yang menghilangkan terlebih dahulu setelah itu disusul oleh Athanasia sang kakak yang ikut kabur dari istana.

Dibalik semua itu, sebenarnya Athy berada di kediaman Alpheus. Sementara (Name) malah nyasar di Negeri bulan karena dia diculik oleh orang yang ngaku-ngaku ayah mertua nya lah.

"Kira-kira (Name) ada dimana ya?"

Athy lagi-lagi menghela nafas, sudah seminggu dia tidak menemukan (Name). Sang kakak sudah mengelilingi seluruh tempat di Obelia tetapi nihil dia sama sekali mendapatkan sosok adik tercinta. Walaupun dia hidup damai disini yaitu tempat kediaman Duke Alpheus. Jujur saja, Athy khawatir dengan keadaan adiknya sekarang.

"Tuan puteri jangan khawatir, saya yakin tuan puteri (Name) baik-baik saja."

Zenith mencoba menenangkan Athy. Namun, di lubuk hatinya Zenith sedikit cemburu dengan (Name) yang begitu dipedulikan oleh Athy sebagai saudarinya. Dalam hati dia berpikir dia ingin juga di anggap saudari oleh Athy begitu juga dengan (Name) sebagai keluarga.

Memikirkan hal sederhana seperti itu, membuat Zenith tersenyum sambil melirik boneka-boneka yang berjejer di lemari.

Tiga dari boneka tersebut ada yang seolah dibuat mirip dengan Claude, Athy, dan (Name).

( #PelukCiumElusZenith )
( #RuruSayangZenith>.< )
( #InpoJadiSuamiZenith )

Abaikan yang diatas, bisalah author habis tress losestreak di emel.

(Nih narasi macam tak betul 😁 )





Tidak memperdulikan note diatas. Sementara keadaan (Name) di Negeri bulan cukup meresahkan. Pasalnya setiap hari (Name) harus melihat pertengkaran antar keluarga yang sangat amat cemara, entah itu Bapak vs Anak lah, atau Kakak vs Adik, tetapi lumayan. Iya, lumayan dijadikan hiburan.

"Huuff ... " Menghembus nafas, (Name) menatap bumi yang tampak kecil dari sudut pandang dirinya di bulan. "Aku kangen Daddy, kakak, Lily, Hannah, Seth, Felix sama Lucas. Pokoknya semuanya ku kangen," dia bergumam terus menatapi planet bumi.

"Achooo!!" tiba-tiba (Name) bersin.

"Jangan terlalu lama di luar, nanti masuk angin."

"Eh?" puteri kedua dari kerajaan Obelia dibuat terkejut karena tiba-tiba seorang pria muncul disamping nya sambil memberikan nya sebuah kemeja pada (Name). "Om Naren? tadi ku kira Revier."

"Abaikan oc sering dinista oleh author itu. Tadi ku dengar, kamu kangen keluarga mu? pengin balik?"

Lontaran dari pertanyaan Narendra kepadanya membuat (Name) terdiam, dia berpikir sejenak. 'Tinggal disini emang enak, tidak ada kakak yang suka memperbabu adiknya, tidak ada Lily yang suka heboh soal pakaian, tidak ada bapak yang gengsinya setinggi harapan ortu, tetapi anehnya aku malah kangen berat sama mereka.'

Sorot permata milik (Name) bertemu dengan sorot emas milik Narendra. Kedua orang berbeda kelamin dan umur itu saling bertatapan. Sedetik kemudian, (Name) membuka mulutnya.

"Pake nanya."

Mendengar jawaban (Name), Narendra hanya terkekeh lalu kembali bertanya kepada putri kedua Obelia itu, "Serius? aku lagi tidak bercanda untuk menawarkan mu ini."

"Kangen ya kangen, tapi Lucas belum balik kan? kalau aku pulang sekarang, aku takut menjadi beban kakakku," kata (Name) terus menatapi bumi, alasan (Name) mengatakan hal itu sebenarnya dia sama sekali tidak pandai menggunakan sihir. Berbeda dengan kakaknya yang menunjukkan tanda-tanda bakat dalam sihir. 'Hal yang paling ku kuasai hanyalah menghitung duit, merayu Daddy Claude, dan terakhir mencintai diri-sendiri.'

"Tenang saja, aku akan menggantikan keponakan ku sebagai pemandu mu."

"Hah?"









Benar saja, Narenda memaksa (Name) balik ke Obelia bersamanya tanpa berpamitan dengan sang adik dan keponakan nya yaitu Arsen dan Revier terlebih dahulu.

Ketika sampai di istana, rupanya Athy sedang bersama Lucas yang ternyata sudah balik dari misi mengambil buah dari pohon dunia. Tetapi ketika (Name) singgah sepertinya dia tiba di waktu yang tidak tepat.

'👁️👄👁️' Mataku ternodai.

(Name) mendapati Athy sedang mencium pipi Lucas di depan matanya.

"Mending aku ga usah balik aja," gumam (Name) sambil mengalihkan pandangan ke lain. Dirinya sedikit malu untuk melihat tingkah remaja saat berpacaran itu, seperti yang dilakukan kakaknya yang mencium Lucas. 'Kayaknya Lucas deh yang menang, padahal aku dukung Izekiel karena aku sindrom second lade heh.'

"(NAME)!?!"

Pekik Athy yang terkejut tersadar ada di (Name) di depannya, "Tunggu- ini tidak seperti yang kamu lihat!–" sebelum menyelesaikan perkataan nya (Name) menyela nya. "Oh gitu, aku ga liat kok yang tadi ..." (Name) menjeda kalimatnya

"Cipokan ku hanya untuk Daddy semata," lanjut (Name) dengan nada bangga.

"Astaga! Lucas coba jelas– kan ... Dimana anak ini!? malah kabur," sesaat Athy ingin menoleh ke samping nya untuk meminta bantuan Lucas. Lelaki itu malah menghilang sosok nya tidak ditangkap. "Pokoknya (Name), ini tidak seperti yang kau pikirkan."

"Y."








Semenjak hari itu, (Name) dan Athy mulai mencoba membangun hubungan dengan Claude, sampai tahta sempat digantikan Athy sementara. Tetapi semua masalah itu, semuanya bisa diselesaikan baik-baik. Tentunya dengan bantuan penyihir menara si Lucas hehe.

(Gweh speedrun awokaowk).

Tamat
















-ˏ͛⑅ ‧̥̥͙‧̥̥ ̥ ̮ ̥ ⊹ ‧̫‧ ⊹ ̥ ̮ ̥ ‧̥̥‧̥̥͙ ⑅ˏ͛-

Makasih buat kalian yang nunggu fanfic ini, aku bahagia banget, book ini lumayan ramai dan banyak peminat nya. Terharu banget, aku jadi tidak terlalu inscure pada diriku sendiri lagi, rupanya aku bisa bikin orang senang dengan book ini hehe.

Luv u all 😘🌹❤️

🎉 Kamu telah selesai membaca 엄마처럼 보이지만 아빠처럼 말한다 (✔) 🎉
엄마처럼 보이지만 아빠처럼 말한다 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang