tujuhbelas.

2K 370 31
                                    

Weh aku mengetik cerita ini pakai laptop asdfghjkl maaf kalau typo makin parah, aku sambil ngelatih ngetik 10 jari sksksksk, asik.

_________________________________

"Kak psttt psttt." (Name) menoel-noel kakaknya yang masih dalam keadaan setengah tidur. "Hnn? Apasih (Nameee)? Nanti dulu, besok saja." Athy menarik selimut nya ke atas hingga menyentuh dagu.

"Isshh~.... Aku tidak bisa tidur. Aku ingin tidur bareng ayah."

Mendengar keinginan adikknya bagaimana Athy tidak terkejut. Bahkan matanya yang lelah terbuka lebar, ia segera berbalik dan menghadap wajah (Name). "Apa iya?- Maksud?? Kamu mau ngapain ini sudah tengah malam bodoh!"

"Hehe cuma pengin aja sih."

Bohong sich, alasan sebenarnya adalah karena sebentar lagi Claude akan amnesia. (Name) hanya ingin menghabiskan banyak waktu dengan Claude yaitu daddy nya. Karena ia tahu bahwa dia tidak dapat mencegat takdir tersebut..

aww sayang sekali.

"Kayaknya ada masalah dengan otak bocah satu ini." Sementara Athy menatap adiknya dengan tatapan datar berpikiran jahat. "Kalau aku sudah dewasa dan selamat dari Claude aku akan membuat kamu (Name) tunduk padaku."

"Terserah kamu lah, aku akan tidur dikamar ini saja."

"Ayolah setidaknya temani aku berjalan di lorongan atau mengawasi diriku sampai ke kamar ayah!!" (Name) menguncangkan tubuh kakaknya berbicara dengan nada merengek yang membuat Athy kesel. "Tidak mau lagian kamu bisa sendiri kan?"

"Tapi aku takut kak~" Suasana malam begitu menyeramkan.

"Tch lemah."

"Yang mati duluan siapa heh?" Jawab (Name) dalam hati tidak berani mengungkapkan pada Athy takut nanti nya dia akan tersinggung. Jika di ingat-ingat saat Athy masih bayi dan masih belum tahu cara menghentikan cara pikiran yang terbaca oleh (Name). Namun ketika di ingat kembali Athy sering mengungkapkan tentang kematiannya dan (Name).

Dimana ketika Athy terbunuh oleh Claude (Name) akan mengamuk dan membantai orang-orang di kerajaan...

Dan (Name) masih belum percaya dia bisa mengamuk dan hampir meratakan satu kerajaan. Itu terlalu keren.

"Ayolah kakak~ Kalau tidak mau menemani ku setidaknya awasi aku dari kejauhan, ku mohon~"

Athy berusaha mungkin untuk menghiraukan (Name) tapi lama-kelamaan adiknya bertingkah tidak senonoh dengan nya yaitu (Name) sekarang berganti kerjaan dengan menoel-noel belahan pantatnya.

"Sudah ku duga (Name) adik titipan setan, aku yakin itu."

Asalkan kamu tahu Athy sebenarnya (Name) adalah titipan dari ibu mu alias Diana untuk ayah mu dan dirimu.

"Ckk, iya-iya aku akan menemani mu. Jadi, berhenti lah menoel-noel pantat ku!"

Dia berakhir memutuskan mengalah pada adiknya. Athy dengan lemas mengangkat tubuhnya untuk beranjak dari kasur lalu di ikuti (Name) sangat bersemangat. "Kyaa~ makasih banyak kakak Athy! Aku mencintai mu!!"

(Name) memeluk Athy erat mengungkapkan rasa sayangnya, namun di balas kakaknya dengan nada jijik. "Dih, najis."

"Dasar stundere."

"Cod."

Athy kok kamu jadi kasar sekali? 🥺

Sesuai dengan keinginan (Name). Kedua putri tersebut menyelinap keluar kamar secara diam-diam. Sepanjang perjalanan di lorong menuju tempat ke kamar Claude (Name) dan Athy harus memastikan area sekitar jaga-jaga kalau ada penjaga lewat ataupun pelayan.

엄마처럼 보이지만 아빠처럼 말한다 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang