Dan ku bertemu dia temaniku sepanjang waktu
Sembuhkan lukaku
Mungkinkah ku akan bahagia
Apakah dia kan sama sepertiku
Bisa membuatmu bahagia
Banyak hal yang ingin ku dengar
Kezia•••♪♪♪•••
Malam ini harusnya Hadden ke rumah Haedar atas ajakan Papi yang menelponnya sore tadi. Tapi Hadden harus membatalkannya karena tiba-tiba saja Kalesha menelponnya dengan isak tangis. Karena panik, Hadden langsung menjalankan motornya ke cafe langganan Kalesha. Namun ke khawatirannya mendadak hilang begitu mendapati Kalesha menatapnya datar.
"Lah tadi lo nangis, sekarang malah liat gue kaya kucing garong."
"Gue mau langsung aja. Ayo pacaran!"
Hadden yang baru saja menikmati sajian, langsung tersedak. Jantungnya nyaris copot. Kalesha yang tadi menangis saat di telpon, memintanya untuk menemuinya tapi sekarang malah? Wah tidak waras.
"Gak waras lo. Nih ya Sha, gue batalin makan malam di rumah Haedar buat nemuin lo yang nangis-nangis di telpon. Sekarang gue didepan mata lo cuma buat liat lo yang kurang waras." Hadden geleng-geleng takjub. Takjub pada Kalesha yang mampu totalitas menangis.
"Iya gak waras karena lo. Jadi ayo pacaran, gue maksa." Dengan santainya Kalesha mengatakan itu, berbeda lagi dengan Hadden. Ia justru di buat cengo dengan ajakan Kalesha.
"Atas dasar apa lo ngajak gue pacaran?" Hadden memicingkan matanya curiga. Bisa-bisa ini akal-akalan Kalesha saja.
"Dua minggu lalu lo bilang ke gue kalau gue berhak suka dan jatuh cinta sama siapa aja. Ya makanya sekarang gue ngajak lo pacaran. Ayo pacaran, lo diem aja berarti lo setuju dan kalau lo bilang enggak itu artinya juga setuju."
Sekarang Hadden semakin percaya pada tuduhan Ryan yang mengatakan jika Kalesha adalah orang yang paling tidak waras di antara mereka. Sudah terbukti malam ini.
"Gak gitu, Kalesha. Lo emang berhak jatuh cinta ke siapa aja, tapi bukan dengan hal gila kaya gini. Bukannya dua minggu lalu lo nangis-nangis hampir ketabrak mobil karena di tolak Jendra? Sekarang malah ngajak gue pacaran."
Kalesha mengendus kesal, memutar matanya jengah. "Oke kita pacaran."
"Lah gue belum bilang iya." Hadden jelas tidak terima. Bayangkan, makan malamnya di batalkan dan tergantikan dengan status sepihak ini.
"Kita pacaran!" Putus Kalesha. Menurutnya memang sebaiknya begitu. Kalau menunggu apa kata Hadden pasti sampai tahun depan baru ia dapati jawabannya. Lagipula kan nanti ujung-ujungnya seperti ini.
"Sekarang kita ke taman depan, sebagai perayaan kalau kita udah pacaran." Catat, ini bukan ajakan tapi paksaan ketika Kalesha baru saja berdiri dari kursinya dan menarik tangan Hadden. Mau tidak mau Hadden mengikuti keinginan gila Kalesha.
"Lo habis makan apa, Sha?"
"Nasi uduk aja sih, terus gak makan apa-apa lagi."
Hadden mengusap wajahnya kasar dengan sebelah tangannya yang terbebaskan dari genggaman Kalesha.
"Ayo rebahan di 0bawah, gue habis nonton drama Korea dan dapat pencerahan buat rebahan dirumput sambil liat bintang."
Demi apapun, Hadden sangat ingin membawa perempuan ini kerumah Nadine untuk di ceramahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Dan Semesta | Jeno Ft Yeji ✔
Teen Fiction-SELESAI- [REVISI] ❝Tentang tulip dan kisah cinta yang abadi antara dua hati.❞ Cover from pinterest