Part 4

15.8K 803 4
                                    

Aku memperhatikan Laura yang sedari tadi celingak celinguk mencari sesuatu.

"Berlian lo bohongin gue ya?" Tanyanya ganas.

"Gak kok," jawabku.

"Buktinya gak ada tuh Kak Bryan?" Laura mencari cari di sekelilingnya.

"Lo tau mukanya?"

"Gak lah! Gimana sih!" Ucapnya garang.

"Ya jelas lah! Orang lo gak tau dia! Itu Kak Bryan yang pake baju olahraga," tunjukku tepat ke orangnya.

Laura memicingkan matanya. "OMG!!! Ganteng pake banget Ber! Lo harus bisa dapetin dia tuh!" Aku tersentak mendengar teriak Laura.

"Iya iya, tapi jan pake teriak segala kali," ucapku sewot.

"Huhh.. selera lo oke juga," Laura mengatur napasnya yang tersengal sengal.

"Awas lo kalo naksir dia juga!" Ancamku.

"Santai aja kali," ucapnya santai.

----------

Aku berlari cepat menuju ruangan fotografi. Aku sudah telat hampir 10 menit.

Ini semua gara gara Laura yang sengaja mengulur ulur waktuku hanya untuk melihat Kak Bryan.

Setelah sampai, aku membuka pintu perlahan, mendongakkan kepala ke dalam.

"Maaf, saya telat."

"Berlian? Masuk!" Suruh Kak Aninda.

"Maaf Kak," ucapku merasa bersalah.

"Masa sih juara satu bisa telat? Malu maluin tau gak! Gak cocok lo jadi juara!" Ujar Kak Wulan kasar.

"Wulan!! Jaga ucapanmu itu!" Bentak Kak Aninda. "Kamu duduk sana. Lain kali gak boleh telat lagi!"

Aku pun mencari tempat duduk yang kosong dan tepat di belakang Kak Wulan yang super mh nyebelin itu.

"Berhubung Pak Septa sedang ada keperluan, jadi saya yang menggantikannya mengajar kali ini. Kalian bisa buka buku catatan kalian. Catat materi fotografi yang saya bacakan," perintah Kak Aninda dengan suara tegasnya.

Aku segera mengeluarkan notebook ku dan mulai mencatat semua yang dikatakan Kak Aninda.

--------

Aku berjalan gontai memasuki rumah. Rasa lelah semakin bertambah.

Aku mehentakkan tubuhku ke sofa yang empuk lalu melepas sepatu yang ku kenakan.

"Kok baru pulang?" Tanya Mutiara sambil menuruni tangga.

"Tadi gue ekstra dulu," jawabku tak bersemangat.

"Capek ya? Mau diambilin es krim gak?" Tanyanya.

"Boleh!! Stroberi ya!!" Ucapku antusias.

Keluargaku ini memang penyuka es krim. Termasuk diriku.

Tapi aku lebih suka rasa stroberi dari pada yang lainnya.

Mutia datang sambil membawa dua es krim. Rasa stroberi diserahkan padaku, sementara yang vanila untuk dirinya.

"Thanks," ucapku lantas memakan es krim.

Segar rasanya..

-------------

Malam hari ini aku hanya diam di rumah. Malas keluar, karena cuaca sangat dingin.

Aku memutuskan untuk mengutak atik kameraku. Ku ambik terlebih dahulu di atas meja belajarku. Lalu mengalungkannya dan turun ke lantai satu.

Aku bersandar di sofa empuk ruang tamu. Mengutak atik kamera kesayanganku saat tiba tiba aku merasakan sesuatu yang menggelikan kakiku.

Ku lihat ke bawah ternyata ada Gummy disana. Dia meloncat seketika membuatku terlonjak dan hampir saja kameraku jatuh.

"Gummy kamu nakal!" Marahku padanya sambil menyentil ekornya.

Gummy hanya menggeliat manja dalam pangkuanku. Aku menghiraukannya dan melanjutkan aktivitas yang tertunda tadi.

Saat ku lihat foto ke 33 terdapat lelaki yang menggunakan seragam olahraga di kantin sekolah.

Kak Bryan.

Aku tersenyum melihat wajahnya yang ada di foto tersebut. Walaupun tidak tampak jelas disana.

Toh aku sudah pernah melihatnya lebih dekat.

Lama lelamaan aku semakin menyukainya. Ya.. walau hanya perasaan sepihak saja.

Sudah pukul 10 malam. Bunda, Mutia dan Intan tak kunjung datang.

Mereka tadi ijin kepadaku untuk menjemput ayah, tapi aku lagi tidak enak badan makanya tidak ikut menjemput.

Biasanya aku yang paling semangat untuk menjemput ayah. Namun kali ini berbeda.

Aku menyudahi kegiatanku malam ini. Menggendong Gummy dan memasukannya ke kandang. Kalau tidak, besok pagi semua akan berantakan dan pastinya akan berbau pesing karenanya.

Aku menaiki anak tangga hingga tiba di kamar. Lalu menuju tempat tidur, merebahkan tubuhku, menarik selimut dan menutup mataku.

Aku tidur.

-------------

Senin, 20 April 2015 (18:02 WITA)

Halohaa guys.. selamat sore menjelang malam yaa
Update lagi nih!! Maaf ya belum ada konfliknya. Di part selanjutnya bakalan mulai kok si Berlian terkena banyak masalah! Tenang aja.
Baca terus ya.. Jangan stuck tengah jalan gak baik loh!

Jangan lupa vomment ya..

BERLIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang