Part 23

10.8K 572 6
                                    

14 Agustus 2013

Sekitar 5 laki-laki tampan tengah duduk melingkar di sebuah meja salah satu kedai makanan. Tampak mereka sedang bergurau satu sama lain. Sesekali mereka tertawa kencang hingga sakit perut melanda.

Salah satu cowok disana adalah Bryan. Laki-laki yang baru saja masuk SMA itu tampak gembira. Ada juga Gavin disana, wajahnya terlihat konyol saat itu. Umurnya yang terbilang muda diantara yang lainnya.

Sesekali Gavin menyedot minuman kemasan yang ia beli tadi. Begitu juga dengan Bryan. Hingga salah satu temannya menyatakan pendapat.

"Besok kan libur, gimana kalo kita jalan-jalan ke Bandung?" Usul salah satu cowok bermata cokelat.

Yang lainnya tampak menimbang-nimbang ide yang diusulkan temannya itu. Dengan antusias, Bryan mengangguk semangat.

"Boleh juga, tuh. Sekalian ajak gebetan lo, Vin. Tembak dia disana," ide itu muncul dengan sendirinya dari pikiran Bryan.

Gavin tampak berpikir. Bukan hal mudah untuk mengajak Cika, perempuan yang tengah dekat dengannya itu berpergian. Apalagi perginya ke Bandung.

"Udahlah di coba dulu. Siapa tau dia nerima lo," ujar Darian, cowok berhidung mancung itu memberi dukungan pada Gavin.

"Gue juga setuju sama Darian," ucap dua cowok lainnya.

"Oke. Besok jam 9 kita udah berangkat."

***

15 Agustus 2015

"Gavin."

Suara lembut milik Cika membuat Gavin menoleh ke belakang. Senyumnya mengembang dibibirnya. Cewek itu berjalan mendekati Gavin. Tangannya menarik koper yang ia bawa. Gavin dengan sigap mengambil alih koper tersebut.

"Aku kira kamu gak bakalan dateng," katanya disertai senyuman manis andalannya.

Cika balas tersenyum, "kebetulan Papa juga mau ke Bandung besok. Jadi aku diijinin pergi sama kamu."

"Bagus lah. Ayo yang lainnya sudah menunggu," Gavin menarik pelan tangan Cika.

Mereka masuk ke dalam mobil milik Bryan. Yang lainnya sudah menunggu disana. Mata mereka menatap cewek dan cowok yang baru masuk ke mobil.

"Ehm," Darian berdeham, melirik tautan tangan Gavin dan Cika.

Gavin sadar arah tatapan Darian. Lantas ia melepas tautan tangannya dengan gadis di sebelahnya. Yang lainnya bersiul menggoda kepada mereka. Pipi Cika bersemu merah.

Bryan sibuk menyetir, disebelahnya Darian tengah merekam suasana mobil dan sesekali berbicara pada kamera yang dibawanya. Gavin tengah bermain game pada PSP yang ia bawa. Cika bersandar pada bahu Gavin, matanya terpejam. Sedangkan dua temannya membawa mobil lain.

"Sudah sampai," ucap Bryan di tengah keheningan yang melanda.

Semuanya turun dari mobil. Mengambil barang-barang yang dibawa, lalu membawanya masuk ke penginapan yang mereka sewa.

"Lo tidur sendiri gak apa-apa kan, Cik?" Tanya Bryan.

Cika menggeleng, "gak apa-apa, Kak."

"Kamar aku sama Bryan sebelahan sama kamu, kok. Jadi kamu gak usah khawatir," Gavin menenteng tasnya dan menarik koper milik Cika. Mengantarkan gadis itu ke kamarnya sekalian ia ke kamarnya dan Bryan.

***

"Berenang!!!" Seru kelima cowok yang sudah bertelanjang dada.

Satu persatu dari mereka melompat ke dalam kolam renang. Membuat air di kolam itu muncrat ke permukaan. Sedangkan Cika hanya duduk memperhatikan aksi kelima orang itu. Sesekali gadis itu tertawa melihat aksi konyol para cowok yang tengah bermain di air.

BERLIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang