Part 14

12.7K 634 1
                                    

Sinar matahari menyeruak ke dalam kamarku. Membuatku yang akan membuka kelopak mataku berkedip berkali kali. Silau men..

Lantas aku membuka jendela kamar. Ahh.. semalam aku lupa menutup gorden. Makanya sinar matahari masuk tanpa permisi.

Ku hirup udara pagi yang menyegarkan tubuhku. Melihat pemandangan diluar rumah yang cerah.

Hari ini minggu, seperti biasa sekolah diliburkan. Aku bergegas menyambar handuk Mickey Mouse yang tergantung di tempatnya dan masuk ke kamar mandi.

Pertama, aku membilas wajahku dengan air dingin yang membuat wajahku segar. Sambil bernyanyi riang, aku memoleskan sabun muka secara merata. Dari dahi hingga daguku dan juga leherku.

Setelah selesai, kembali kubilas dengan air keran yang mengucur deras di wastafel.

Kemudian ku lap wajahku yang basah dengan handuk merah yang ku bawa hingga kering.

Kini wajahku kembali bersinar seperti sedia kala. Putih bersih tanpa noda sedikitpun. Tidak seperti saat bangun pagi tadi. Kotor, kumal dan tentunya bau.

Ahhh.. aku sudah seperti model iklan pembersih wajah saja.

Aku mengambil gosok gigi putihku beserta pasta gigi di sebuah keranjang kecil. Lantas ku oleskan pasta gigi pada sikat gigi itu dan mulai menggosok gigi putih berseriku.

Selesai itu, aku berkumur kemudian keluar dari kamar mandi. Mengganti baju tidur yang ku kenakan menjadi baju ketat berwarna ungu dan juga legging hitam selutut.

Lalu aku mengambil sepatu nike berwarna ungu dengan corak kuning disisinya. Setelah memakainya aku bergegas turun ke ruang makan. Sebelumnya, tidak lupa ku ambil kamera dslr hitamku yang bergantung indah di balik pintu.

Sampai dibawah, ku lihat semuanya sudah berkumpul. Ayah, Bunda, Mutiara dan juga Intan.

Segera aku menarik kursi disebelah Intan, lalu duduk dan terdiam.

"Nah.. berhubung Berlian sudah datang, mari kita makan, tapi sebelum makan kita berdoa dahulu."

Selesai berdoa, kami langsung memakan burger yang Bunda buat. Rasanya sungguh enak. Tak kalah dengan rasa burger yang ada di restaurant bintang lima.

Ohh iya.. Bunda dan Intan sudah pulang semenjak dua hari lalu. Maaf aku lupa memberitahu kalian semua.

Kata Bunda kondisi nenek baik baik saja. Hanya butuh waktu istirahat lebih banyak. Dan Tante Arien, adik Bunda yang menjaganya disana.

Hampir setengah dari burger lezat buatan Bunda ku lahap. Aku mengambil segelas susu stroberi yang sudah Bunda sediakan lantas meminumnya seperempat.

"Berlian, habis olahraga kamu ikut ayah ya?" Pinta ayah. Aku yang sedang minum, tersedak karena kaget.

"Uhuk!" Aku terbatuk batuk berkali kali.

Intan yang duduk disebelahku menghentikan makannya, lalu mengusap punggungku.

"Kalo minum hati hati dong," omelnya sambil terus menepuk punggungku.

"Habisnya Ayah ngagetin aku sih," akhirnya aku berhenti terbatuk setelah kurang lebih 2 menit.

"Maaf.. Ayah tidak bermaksud membuatku tersedak, Ayah hanya ingin memberitahumu," Ayah berucap sambil terkekeh geli melihat aksiku barusan. Begitupun dengan Bunda dan Mutia.

Dasar! Orang lagi batuk batuk cantik gini malah diketawain.

"Kemana yah?" Tanyaku saat batukku sudah mereda.

"Ke suatu tempat, sayang," Ayah berkedip penuh rahasia.

Seneng banget sih lihat anaknya menderita berkali kali?

Aku mendengus sebal lantas berdiri dan bergegas pergi. Tak ku pedulikan burger lezat Bunda yang masih tersisa setengah lebih.

"Nak, burger nya dihabisin dulu," tak ku pedulikan ucapan Bunda. Aku malah terus berjalan hingga sampai di gerbang rumah.

Ku ambil kunci gembok yang menggantung di sebuah kaitan dekat gerbang. Ku buka gembok tersebut kemudian menggantungkan kuncinya beserta gemboknya kembali.

Setelah berhasil keluar, aku merentangkan tangan lebar lebar. Menghirup udara segar sekuat mungkin. Melakukan pemanasan sejenak, sebelum berlari lari kecil mengelilingi kompleks hingga taman kompleks.

Itu sudah menjadi kebiasaanku sejak pertama kali tinggal disini. Setiap hari Minggu atau hari libur, aku pasti menyempatkan untuk jogging sekedar menghilangkan penat.

Hampir sepuluh menit aku melakukan pemanasan didepan gerbang. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk mulai berlarian kecil.

Kamera yang ku kalungkan dileher, bergerak naik turun mengikuti gerakan kakiku.

Keringat mulai mengucur dari pelipisku. Sesekali ku seka keringatku dengan punggung tanganku.

Tanpa terasa aku telah tiba ditaman kompleks. Ada beberapa orang yang sedang berolahraga disana. Entah itu bermain bola, bulu tangkis maupun senam sekaligus aku tak peduli.

Aku duduk disalah satu kursi dibawah pohon yang cukup rindang. Ku luruskan kakiku agar peredaran darahku lancar.

Aku melirik kesamping, ku dapati sebuah anggrek putih yang sedang dikerumuni oleh kupu kupu yang cantik.

Dengan kekuatan yang ada, ku ambil kameraku lantas memotret adegan indah itu.

Setelah selesai memotret, kupu kupu itu beterbangan menjauh. Aku mengedarkan pandanganku kearah lapangan bola. Ada beberapa orang yang tengah bermain disana.

Mataku mengarah ke salah satu pemainnya yang mengenakan seragam bola hijau putih dengan nomer punggung 15. Rasanya tidak asing dengan postur tubuhnya yang tegap dan menjulang tinggi.

Saat dia mendapati bola sepak yang sedang ditunggu tunggu, dengan lihai kakinya bergerak gerak memainkan bola tersebut. Dia menendang keras bolanya ke atas lantas menyundulnya dengan kepalanya.

Bola pun melesat masuk ke dalam gawang yang dijaga oleh kiper yang kalang kabut berusaha menjaga gawangnya.

Gol!! Aku bersorak tanpa suara. Tanpa kualihkan sedikitpun pandanganku darinya.

Hingga dia menyadari aku menatapnya terus terusan, dia pun berjalan menghampiriku.

Aduh! Bagaimana ini?

--------------

Kamis, 30 April 2015 (15:14 WITA)

Gak kerasa ya udah akhir bulan April. Dan besok udah awal bulan Mei
Buat kakak kelas 9 yang mau UN tanggal 4 Mei nanti semangat ya!! Jangan lupa belajar. Jangan baca cerita terus ya.

Jangan lupa vomment ya..

BERLIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang