4. Bertemu

1.4K 170 9
                                    

⭐️Biasakan selalu memberikan Vote⭐️

⭐️Biasakan selalu memberikan Vote⭐️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—•oOo•—

“Gimana ceritanya Soya bisa kabur?”

“Bunda juga gak tau, tadi pagi Mang Ujang liat ada tali yang biasa dipakai Soya buat panjat dinding ngejuntai dari kamar Soya, terus bilang ke Bunda. Pas di cek kamarnya, Soya udah gak ada, jendela kamarnya ke buka beberapa pakaiannya juga gak ada.”

“Terus Bunda udah coba hubungin dia belum?”

“Udah Ayah, tapi HPnya gak aktif, ini Adam sama Chandra juga udah Bunda suruh cari siapa tau ketemu di jalan.”

“Temen-temennya udah dicoba? Siapa tau mereka ada yang tau ke mana Soya, atau bisa jadi dia pergi ke temen-temennya.”

“Udah, semua kontak temen Soya yang Bunda punya udah coba Bunda hubungin, tapi mereka semua bilang pada gak tau. Terus gimana ini Ayah?”

“Salah Bunda sendiri kenapa maksa banget buat jodohin Soya, akhirnya anakku jadi berontak gitu. Pasti dia kabur gara-gara masalah perjodohan. Bunda kayak gak tau sifat anak aja.”

“Ya apa salahnya? Selama ini semua keinginan dia aku turutin. Giliran aku minta sesuatu dari dia, dia malah gak mau.”

“Yaudah, Bunda tenang jangan mikir yang nggak-nggak, nanti sakit. Secepatnya Ayah bakal pulang, nanti sore Ayah bakal pesen tiket pesawat buat balik ke Jakarta.”

“Iya, Ayah juga hati-hati,”

Dan sambungan telepon antara suami istri tersebut berakhir di sana. Winni langsung memijat pelipisnya merasakan pening yang teramat dalam kondisi cemasnya pada sang putri.

“Bi, belum ada kabar dari Adam sama Chandra?”

“Belum Bu,” jawab Minah.

—•o0o•—

“Anjirr!!! Itu bukannya mobil Kak Adam ya? Mampus gue!”

Tanpa berpikir dua kali, Soya langsung membalik haluan kembali menuju pintu kosan kamar Lilis, dengan gerakan kilat dirinya masuk dan langsung mengunci pintu kamar tersebut rapat-rapat.

“Duh, gimana nih gue? Keliatan gak ya gue tadi?” tanyanya pada diri sendiri dengan raut wajah panik.

Sebenarnya tadi dirinya hendak pergi dari kosan Lilis menuju stasiun kereta, tapi baru saja menginjakkan kaki di perantaran teras kosan, sebuah mobil tiba-tiba memasuki kawasan kosan Lilis ini, dan ia tak sepikun itu sampai tak mengingat siapa pemilik dari mobil hitam itu.

Mampus! Dia hanya sendiri di sini, Lilis sudah berangkat ke kampus setengah jam yang lalu. Ia yakin kedatangan Adam ke sini untuk datang menemui Lilis. Dan benar saja, tiba-tiba suara ketukkan terdengar dari balik pintu yang tengah dirinya sandari saat ini, ia praktis menjengkit kaget seraya berbalik menatap pintu tersebut. Gadis itu ketar-ketir di tempat saat ketukkan itu tak kunjung berhenti hingga 10 menit lamanya terus berulang.

Merried to Om-omTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang