"Melihat respon kalian, saya senang sekali. Ternyata masih banyak yang peduli dengan saya dan Arimbi Letta. Mengenai gosip itu, memang benar adanya, saya mengantar Arimbi Letta saat dia pulang dari lesnya. Alasannya tak lain adalah karena kemanusiaan, saat itu hujan deras dan dia berjalan sendirian basah kuyup. Pria mana yang akan tega membiarkannya. Dan mengenai hubungan saya dengan Arimbi Letta, doakan saja yang terbaik. Okeee. Sekian terimakasih."
Yap, itu memang suara Juan. Ia mengucapkan setiap kalimatnya dengan begitu santai dan tenang. Itu adalah voice note yang Andini bagikan pada Letta.
Katanya voice note itu dikirim oleh salah satu teman sekelas Juan. Baik Juan ataupun Letta mereka tak pernah sedikitpun berminat untuk bergabung di grup gosip yang berisikan para siswa kepo satu sekolah dari setiap angkatan.
Nama grupnya Lambeturah DarBa. Andini bergabung di dua grup. Grup yang berisikan satu angkatan, di sana dia sering sekali berkoar. Dan yang kedua grup yang berisikan tiga angkatan sekaligus, di sana dia lebih sering menyimak. Itulah mengapa, Andini selalu tahu berita terhangat yang ada di SMA Darma Bakti.
Tak lama setelah mendengar voice note itu, secara kebetulan Juan menelepon Letta tiba-tiba. Letta sontak terkejut hingga hampir menjatuhkan handphone-nya.
Itu panggilan seluler singgah meskipun Letta telah memblokir nomor Juan di whatsappnya tetapi Juan masih bisa meneleponnya lewat jaringan seluler.
Letta terdiam lama sekali, ia tak langsung mengangkatnya karena sangat bingung. Akhirnya panggilan itupun terhenti.
Anehnya Letta malah merasa menyesal, mengapa tak ia angkat saja panggilan tersebut. Sudah lama juga ia tak mengobrol malam-malam dengan Juan di telepon.
Putus pacaran, bukan berarti putus pertemanan kan?
Enggak, nanti kalau di respon dia makin besar kepala
Tapi cuman ngobrol aja nggak papa kali ya?
Ah jangan, nanti kalau tiba-tiba gue baper gimana?
Tapi masa sih gue baper lagi sama dia, kan udah tahu tukang selingkuh harusnya nggak akan baper lagi
Ah! Tapi gue harus tahan harga. Gue harus tetep cuekin dia!
Tapi gue kangen dia
Tapi enggak deh, ngapain kangen sama tukang selingkuh
Ntar kecewa lagi
Tapi kalau sekarang deket doang nggak pake hati nggak papa kali ya
Tapi nanti dia keenakan dong, gampang banget deketin gue lagi
Dia harus dihukum, dia harus menderita karena rinduin gue.
Tapi kok gue ikut sakit ya giniin dia
Ah tau ah pusing!
Letta terus saja bergelut dengan pikirannya sendiri. Memang yang paling menyebalkan adalah ketika hati dan pikiran sedang tak singkron, ingin saling mengambil jalan namun arahnya berlawanan.
Di saat seperti itu siapa yang harus Letta turuti? Hatinya atau pikirannya?
Tiba-tiba panggilan dari Juan kembali masuk. Hal itu membuat Letta kembali panik. Namun ia berusaha memberanikan diri, ia mengatur napasnya dan menjawab panggilan tersebut sesuai apa yang hatinya perintahkan.
"Hallo," kata Letta berusaha terdengar datar meski hatinya sebenarnya ketar-ketir.
"Bia--"
"Ini Letta!" tegas Letta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pamit Tapi tak Pergi
Novela JuvenilKamu satu-satunya orang yang berhasil buat aku yakin kalau nggak semua cowok itu jahat. Tapi kamu sendiri yang matahin keyakinan itu. -Arimbi Letta Biani *** Juan Juniar, pria yang sudah menjalin hubungan hampir dua tahun dengan Arimbi Letta Ziani...