14. Juan Jadian

934 34 0
                                    

Sampai di rumah Letta, Juan dimarahi habis-habisan oleh ibu Letta. Dan ada satu kalimat yang paling membuat Juan terluka.

"Kamu gagal jaga Letta!"

"Iya, Bu. Juan minta maaf, Juan nyesel banget," katanya sambil menunduk tak berdaya, untuk melihat wajah ibu Letta berlinang air mata saja Juan tak berani. Ia benar-benar malu dan menyesal.

Ibu Letta menghembuskan napas panjang, kepalanya mulai reda dari amarah yang sempat memuncak itu.

"Ya sudah, sekarang mending kita cari Letta sama-sama," saran Ibu Letta. Suaranya sudah kembali lembut namun tetap saja itu tak cukup untuk mengobati rasa sesal di hati Juan.

"Sudah coba Ibu hubungi?" tanya Juan memastikan. Pasalnya sudah beberapa kali ia telepon tak diangkat dan chatnya juga tak kunjung dibuka.

"Nggak ada jawaban. Kamu tahu rumah temen-temen Letta, kan? Siapa tahu dia ke sana," saran ibu.

"Tahu, Bu. Juan anter ke sana besok, ya," bujuknya. Pasalnya sekarang sudah lewat tengah malam, tak baik juga jika bertamu ke rumah orang di jam-jam seperti itu.

Ibu Letta diam sejenak, mencoba berpikir jernih. Akhirnya ia menyetujuinya.

"Kalau gitu Juan nginep di sini aja, buat jagain ibu."

"Nggak usah, kamu pulang aja. Besok pagi-pagi banget ke sini, kita cari Letta sama-sama."

"Ya sudah." Juan pun pamit pergi dan pulang ke rumahnya dengan sangat berat hati.

🌹🌹🌹

Meski tak bisa tidur semalaman, Juan tetap datang ke rumah Letta pagi-pagi sekali dengan wajah yang pucat dan kantung mata yang sedikit hitam.

Saat hendak mengetuk pintu, pintu langsung terbuka. Ibu Letta keluar dari rumahnya dengan pakaian rapi dan siap mencari Letta.

Dari wajahnya yang pucat dan kantung matanya yang hitam pula tampak sekali bahwa ia juga tak tidur semalaman.

"Ayo berangkat sekarang," katanya dingin dan ketus. Ingin berusaha memaafkan tapi tetap saja ia kecewa pada Juan karena bisa selalai itu menjaga anaknya.

Saat mereka hendak melangkah,tiba-tiba handphone Ibu Letta berdering, ia lekas menjawabnya.

"Iya hallo selamat pagi, Pak."

"Tapi saya bagian shift siang hari ini."

"Oh begitu, ya sudah saya ke sana sekarang."

Dia menutup panggilan tersebut dan kembali mengantungi handphonenya. Ibu Letta menghembuskan napas panjang lalu menatap Juan dengan penuh kebimbangan.

"Kenapa?" tanya Juan penasaran.

"Katanya bakalan ada pengurangan karyawan, Ibu disuruh ke sana sekarang."

Perasaan Juan langsung tak enak. Ia tahu apa yang sebenarnya tengah terjadi, namun sebisa mungkin ia tetap terlihat tenang di depan Ibunda Letta itu.

"Ya sudah, biar Juan aja yang cari Letta. Juan anterin ibu ke tempat kerja dulu ya," ujar Juan dengan nada bicara yang cukup tenang.

Ibu Letta tak menjawab, ia hanya diam dengan anggukan pelan.

Juan menyiapkan motornya lalu ia mengantar Ibu Letta ke tempat kerjanya. Setelah itu ia tak langsung mencari Letta melainkan menemui Riani.

Pamit Tapi tak PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang