05. Perayaan Hari Guru

1.1K 45 0
                                    

Berbeda dari biasanya, kali ini ruang PMR sudah dipenuhi para anggotanya sejak pagi-pagi sekali. Mereka sengaja berkumpul lebih awal untuk mendiskusikan tentang keikutsertaan mereka sebagai sarana medis dalam acara memeriahkan hari guru yang akan dimulai pukul 08.00 nanti.

Bisma, sebagai ketua PMR yang sebentar lagi akan lengser itu mulai membagi para anggota PMR menjadi lima kelompok, di bantu oleh Anggara dan Riani, dua kandidat kuat yang tak lama lagi akan memperebutkan jabatan sebagai ketua PMR menggantikan Bisma.

Di sana hanya ada Bisma saja anggota PMR kelas 12 karena rekan seangkatannya yang lain sudah dibebas tugaskan sejak satu bulan lalu. Namun mereka tetap mengawasi dan jika benar-benar dibutuhkan akan siap membantu. Itu sudah tradisi setiap tahun. Hal itu bertujuan untuk melatih para anggota kelas 11 agar bisa mandiri.

Pembagian kelompok selesai, beruntungnya Letta masuk ke kelompok tiga sekelompok dengan bestie tercintanya yaitu Rani. Memang mereka sulit dipisahkan, bahkan karena sering bersama ada beberapa orang yang terkadang mengira mereka kembar dan salah menyebut nama mereka saat menyapa.

Selain satu kelompok dengan Rani, Letta juga satu kelompok dengan Laskar dan Melati lalu didampingi oleh dua senior yang baik pula yaitu Kayla dan Ragil. Selain teman satu lesnya, Laskar juga merupakan teman dari ekskulnya.

Setelah pembagian kelompok selesai tiba saatnya untuk menempatkan mereka di beberapa titik yang sudah ditentukan. Ada empat titik yang pihak OSIS sediakan untuk para anggota PMR berjaga.

Titik satu dan dua di samping lapangan utama, tempat utama diadakannya beberapa perlombaan. Titik ketiga di area kelas 12, tempat dimana beberapa kelas akan dipakai sebagai lokasi beberapa lomba lain. Titik terakhir di area kelas 10, tempat paling jauh dari lapangan utama. Dan untuk kelompok yang tidak mendapat jatah, akan ditempatkan di UKS.

"Baik saya sudah memutuskan. Kelompok satu jaga di UKS, kelompok dua dan tiga jaga di lapangan, kelompok empat jaga di area kelas 12 dan kelompok lima jaga di area kelas 10. Baik, sejauh ini apakah ada yang ditanyakan?" ujar Bisma dengan penuh wibawa.

Mendengar hal tersebut, Letta dan Rani langsung saling melirik dan tersenyum riang. Berjaga di lapangan utama adalah keinginan semua anggota PMR karena dari semua perlombaan yang ada yang paling asik adalah perlombaan yang diadakan di lapangan utama.

"Eh tunggu deh, Kak. Kayaknya kelompok tiga jaga di area kelas 10 aja, tuker sama kelompok lima," sanggah Riani.

Sontak seluruh anggota kelompok tiga melemparkan tatapan sinis pada Riani.

"Loh, kenapa Ri?" tanya Ragil kesal.

"Soalnya area lapangan rame pasti bakalan rame banget, gue nggak yakin kelompok kalian bisa handle itu. Seniornya aja cuman dua orang," dalih Riani.

Memang kelompok tiga satu-satunya kelompok yang diberi dua anggota senior, sedangkan kelompok lain memiliki tiga anggota senior.

"Itu mah alesan dia doang, dia nggak mau kamu ada di lapangan utama, Ta. Takut ketemu terus sama Juan," julid Kayla berbisik pada Letta.

"Bener, Ta!" Rani yang mendengar bisikan Kayla juga setuju. Hampir satu sekolah mengetahui konflik cinta segitiga antara Letta, Juan dan Riani termasuk para anggota PMR. Namun sebagai besar dari anggota PMR itu memilih bungkam dan tak ikut campur mengenai masalah percintaan Letta kecuali beberapa anggota yang dekat dengan Letta seperti Rani dan Kayla.

"Iya bener juga. Atau gini aja deh, kelompok tiga jaga aja di UKS tuker sama kelompok satu."

"Setuju!" jawab Rani dan Kayla bersamaan. Tanpa berkompromi, mereka langsung melirik wajah kesal Riani lalu saling menatap satu sama lain dan tersenyum.

Pamit Tapi tak PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang