Chapter Eighteen.
Hermione menatap Draco dengan tatapan penuh kagum, sepanjang ingatan Hermione, Draco Lucius Malfoy tidak pernah menyenangkan. Herannya, kali ini Hermione membiarkan Draco membawanya keliling desa yang ada di ujung London yang bahkan Hermione sendiri tidak tahu desa itu ada. Kali ini ia harus mengakui, Keluarga Malfoy tidak pernah main-main masalah pengetahuan dunia sihir, Hermione masih harus mengejar banyak untuk menyamai pengetahuan Malfoy.
"Apa kau mau kesana?" tunjuk Draco ke sebuah pinggiran laut, ada sebuah dermaga dengan beberapa kursi yang terlihat lengang.
Hermione mengangguk, "Well, ya. Tentu saja."
Draco mengulurkan tangannya, berusaha meraih Hermione dan membantunya untuk berjalan dengan lebih cepat. Hermione mati-matian berusaha menutupi rasa gugupnya. Apakah ini benar untuk menghabiskan waktu bersama dengan Malfoy?
*
Draco tidak banyak bicara ketika Hermione memintanya untuk tetap menemaninya sampai makan malam, Hermione memilih sebuah restoran yang memiliki lantai tinggi dan memiliki ruang privasi di lantai paling atas. Hermione berusaha menyusun patahan-patahan puzzle yang mulai berkeliaran dalam kepalanya.
Sama dengan Hermione, Draco berusaha memikirkan banyak kemungkinan. Apakah dia harus menata ulang kenangannya yang ada bersama dengan Hermione? Atau, membiarkan yang berlalu lalu dia membuat kenangan baru dengan Hermione? Tapi bagaimana memulainya? Pertemuannya dengan Hermione jelas berkaitan dengan ingatan yang Hermione tidak boleh ingat lagi.
Draco mulai merasa pening, tetapi berusaha menutupinya dengan memainkan sendok garpu yang ada di hadapannya berusaha menunjukkan sedikit atraksi.
"Malfoy." panggil Hermione setelah mereka berdiam-diam cukup lama.
"Ya?" balas Draco sependek mungkin, menghindari pertanyaan bertubi-tubi dari Hermione yang Draco sendiri belum tahu harus menjawab apa.
Hermione berdeham, "Aku yakin, aku benar-benar yakin, setelah lulus kita pernah bertemu, ya kan?"
Draco tidak menjawab dan hanya mengangkat bahu sambil menyeringai, "Aku seorang Healer, Granger. Aku bertemu ratusan orang setiap harinya."
Hermione menghela nafas, "Apa dalam ratusan orang yang kau temui kau tahu makanan kesukaanya? Hal-hal yang tidak disukai juga?"
Draco tidak segera menjawab, berusaha memikirkan beberapa kemungkinan. "Hmm, maksudnya? Aku belum mengerti, bicara lah lebih jelas, okay?"
Hermione memutar matanya menandakan mulai habis kesabaran, "Lalu, menurutmu, bagaimana mungkin kau bisa tahu hal-hal yang aku sukai atau tidak, Malfoy?"
Draco baru akan menjawab pertanyaan Hermione sampai Hermione membawa jari telunjuknya ke depan bibir Draco memintanya untuk tidak menjawab apapun.
"Malfoy, kau tahu persis kita tidak dekat dalam ingatanku di Hogwarts. Aku masih ingat semua antara kau, dan aku di Hogwarts. Tapi, bagaimana kau tahu aku menyukai laut? Menyukai air? Bahkan kekurangan cookies spesial yang aku buat? Bagaimana juga kau tahu aku tidak menyukai timun dan selalu menyisihkan timun sebelum aku memakannya? Jangan lupa, aku tau kau berusaha menurunkan sedikit suhu kamarku di flat Luna, kau tahu kalau aku suka menggesekkan kakiku di selimut saat cuaca dingin, kan? Kau juga yang mengisi tinta di flat Luna, kau meletakkan banyak sekali lembaran kertas, buku-buku, dan, ya, kau mengganti parfum atau apapun itu yang ada dalam tubuhmu menjadi ada sedikit aroma mawar. Kau tahu ya aku suka sekali bau mawar? Katakan Malfoy. Ini semua tidak mungkin kebetulan. Tidak mungkin juga Luna, Harry sekalipun memberitahumu hal ini. Ini adalah hal-hal pribadi yang hanya orang terdekatku tahu. Katakan, ada sesuatu antara kau dan aku, ya kan?" jelas Hermione panjang lebar tanpa membiarkan Draco menjawab.

KAMU SEDANG MEMBACA
Her.
Ficção Adolescente"Dari sudut pandangku, dia hanya perempuan biasa-biasa saja. Kelas menengah ke bawah dan tidak menarik. Apa itu tidak cukup jelas?" Hermione Granger yang selalu berani dalam mengambil risiko. Cantik dan berani. Tidak cukup kuat untuk menghadapi seg...