5.

949 137 16
                                    

Chapter Five.

"Bantu aku sembuhkan, Hermione Granger, Malfoy." Bisik Johannson.

Draco tidak bergeming justru memainkan tongkatnya ke kanan kiri sembari menimbang. Johannson berdeham untuk membuyarkan fokus Draco.

"Apa kau tidak kasihan dengan Granger? Masa depanya harusnya cerah di dunia sihir tapi Ia memilih pergi. Harusnya Ia bahkan bisa menjadi Healer Muda terbaik sepertimu, Malfoy. Ini sangat menarik sekaligus menakutkan. Ayolah, bantu aku."

Draco tidak segera menjawab. Ia masih menimbang-nimbang, perasaanya masih kaku seperti batu. Dan Johannson sangat tahu itu.

"Malfoy, jangan bilang kau sedih melihat Granger karena rambutnya sama persis dengan Greengrass?"

Draco menghentikan aktifitasnya, "Tolong jangan sok tahu, Johannson. Astoria jauh lebih daripada itu."

"Kau tahu persis mereka berbeda, Malfoy. Berdiam seperti ini tidak ada gunanya. Kau yang semakin tersiksa karena kenangan pahitmu sendiri. Itu bukan salahmu atas semua hal buruk yang sempat terjadi padamu." Tegas Johannson hati-hati.

Draco menimbang-nimbang tongkatnya lagi. Berusaha untuk tetap tenang. "Bahkan Miss Granger bersaksi di Pengadilan bahwa kau tidak berusaha melukai The Golden Trio sama sekali, for your information."

Draco terdiam lagi. Johannson mulai kehabisan akal. Harusnya Draco langsung mengiyakan begitu saja, informasi dari Johannson sudah jelas valid. Johannson mungkin bukan dari keluarga dengan kekuasaan dan kekayaan melimpah seperti Malfoy. Tapi Ia hidup bersama Kingsley. Sudah tentu valid apapun yang dikatakan Johannson terutama tentang Pengadilan masa lalu.

"Lalu, aku harus bagaimana untuk menolong Granger?" Kata Draco pelan.

Johannson tersenyum, "Cukup pancing dia, dekati dia cari tahu apa pemicunya. Lalu kita sembuhkan dia. Sangat tidak adil penyihir wanita terhebat jatuh sakit seperti ini."

*

Hermione terdiam mengamati Draco. Mencari tanda-tanda tidak serius atau bercanda dari Draco Malfoy. Yang benar saja Draco mengajaknya pergi keluar? Apakah Malfoy sudah kehilangan akal?

"Aku tahu tempat yang nyaman dan pastinya aman, Granger. Kau hanya perlu mau dan tenang." Tukas Draco seolah mengerti alur berfikir Hermione.

"Well..." Hermione masih menggigit bibir. Berusaha menimbang-nimbang usulan Draco. Apakah ada yang salah? Apa ada rencana licik? Menguntungkan atau tidak? Tapi Hermione mulai bosan berada di ruangan ini. Ia bahkan tidak bisa menikmati sinar matahari secara langsung.

"Aku tidak terlalu pandai bersabar, Granger. Kau mungkin bisa segera menjawabku." Ucap Draco tidak sabar.

Hermione kemudian menggigit bibir, "Baiklah."

*

Draco membersihkan diri sembari menikmati tubuhnya disiram air hangat selama lebih dari sepuluh menit. Ia berkali-kali menghela nafas berusaha menenangkan diri apa yang Ia lakukan selama ini benar atau tidak?

Draco bisa mendengar degup jantungnya sendiri menandakan Ia benar-benar sangat gugup.

Ia akan mengundang Hermione ke Manor. Malfoy Manor. Draco merasa dirinya sudah gila. Membantu Hermione. Johannson brengsek. Mantra apa yang dia gunakan supaya Draco bisa menuruti apa yang dikatakan Johannson.

Keparat kau, Johannson. Bisik Draco benar-benar kesal.

Kini dia harus menjaga citra di depan Hermione Granger.

Her.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang