Chapter Nine
Draco membiarkan Hermione di dalam pelukanya beberapa saat bahkan mengusap-usap puncak kepala Hermione dengan lembut. Dalam hatinya tentu Ia sangat penasaran dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi?
Pemicu trauma Granger apakah sudah diketahui? Draco tahu ini bukan hal yang mudah untuk Hermione mengingat semua trauma dan pemicu sihirnya yang belum juga ditemukan penawarnya. Draco menghela nafas, sebenarnya ada apa yang terjadi kepada Hermione sampai Ia benar-benar seperti ini?
*
Hermione sudah terduduk menunggu sarapan pagi datang, Draco membantu Hermione untuk sarapan pagi. Kaki Hermione kembali merasakan nyeri yang tidak bisa Ia tahan lagi sampai Johannson harus segera ke St. Mungo untuk mengambil beberapa ramuan pereda nyeri. Draco meletakkan meja di pangkuan Hermione dan menata sarapan pagi, tidak banyak hanya roti bakar dengan keju dan susu hangat.
"Aku kira perutmu tidak dalam kondisi yang baik. Tapi akan baik-baik saja aku rasa jika kau menyantap beberapa makanan. Atau kau ingin ganti sarapan?"
Hermione tersenyum tampak terharu dengan perhatian kecil Draco, "It's fine. Thankyou."
Draco mengangguk, dia kemudian duduk di seberang Hermione sembari mengunyah apel hijau seperti biasa. Hermione mulai menyantap dengan suapan-suapan kecil, pelan-pelan saja. Meskipun merasa di awasi, Hermione tidak masalah. Draco terlihat tenang bahkan setelah apelnya habis Ia menegak segelas air tapi masih menemani Hermione.
"Kau tidak bekerja?" tanya Hermione setelah menghabiskan sarapanya. Draco mengangkat alis dan memindahkan sarapan Hermione ke meja sebelah ranjang.
"Nanti saja. Aku tidak ada jadwal hari ini, hanya ingin mengecek beberapa bisnis. Kenapa?"
Hermione tersenyum malu-malu entah kenapa, "Hati-hati, Malfoy."
Draco terdiam. Ia menggigit pipi bagian dalam seolah tidak mau menunjukkan bahwa Ia sedang tersenyum. "Okay."
Hermione tersenyum lagi, "Aku tidak sabar kaki-ku sembuh dan bisa melihatmu bekerja, menyelesaikan studi, dan lain-lain."
Draco menghela nafas, "Tenanglah. Kau akan baik-baik saja, aku janji."
Hermione tersenyum, berharap janji Malfoy bisa di tepati.
*
Draco meregangkan beberapa ototnya yang mulai terasa kaku dan sedang memeriksa berkas proposal bisnis di hadapanya. WWW. Draco berusaha mengingat-ngingat, Weasley? Mengiriminya proposal bisnis?
Well, WWW sudah cukup laris di dunia sihir. Bahkan Ia bisa menjadi salah satu toko terlaris di Diagon Alley. Untuk apa mengirimkan kerjasama kepada Malfoy? Sepanjang ingatan Draco, orang yang mengirimkan proposal bisnis kepadanya adalah orang yang butuh dana, kesulitan, atau ingin Malfoy mengakuisisi bisnisnya.
Pilihan yang terakhir mungkin akan menjadi tepat. Draco membuka proposal bisnis dengan teliti dan seksama, berusaha mencari tahu apa yang sedang para Weasley itu pikirkan? Draco menghela nafas.
WWW ingin Malfoy mengambil alih toko-nya.
*
"Kau carilah informasi soal keuangan, pasar, dan strategi dari WWW. Aku mau semuanya, lengkap." bisik Draco kepada Blaise.
Blaise mengangguk, "Satu minggu."
Draco mengangguk, "Tidak masalah."
Blaise meregangkan beberapa ototnya lalu menatap Draco. "Bagaimana Granger?"
Draco mengangkat bahu, "Kita masih mencari traumanya. Setelah itu baru aku dan Johannson bisa mencari tahu penawarnya. Jika itu ingatan buruk, atau kutukan kita cari penawarnya. Entahlah, Blaise. Ini benar-benar pusing."
KAMU SEDANG MEMBACA
Her.
Teen Fiction"Dari sudut pandangku, dia hanya perempuan biasa-biasa saja. Kelas menengah ke bawah dan tidak menarik. Apa itu tidak cukup jelas?" Hermione Granger yang selalu berani dalam mengambil risiko. Cantik dan berani. Tidak cukup kuat untuk menghadapi seg...