Chapter Six.
Draco menemani Hermione yang sekarang sedang terbaring sembari memegangi kakinya. Ia menggunakan sebuah kamar tamu Manor dengan seizin Draco. Tidak masalah, justru menarik kenap sihir Hermione bisa bereaksi di Manor?
Oh ayolah, Draco tentu tau Ia pernah di siksa Bellatrix. Tapi tidak sampai begini bukan seharusnya? Karena apabila Ia menggunakan sihir terkutuk seharusnya banyak bukan korban Bellatrix? Ini hanya Hermione.
Draco kemudian membawakan sebuah air putih untuk Hermione minum. Ia terlihat sangat tidak nyaman dan terus menerus kesakitan. Draco kemudian duduk disamping Hermione sembari mengusap puncak rambutnya dengan lembut.
"It's okay, Granger. Sebentar lagi, Johannson datang."
Seolah terkabul, Johannson muncul dari pintu dengan jubah Healer yang sedikit lusuh tanda Johannson benar-benar maksimal melakukan pekerjaanya.
"Malfoy." sapa Johannson tegas disambut anggukan dari Draco mengizinkan Johannson memeriksa Hermione.
Johannson mengeluarkan tongkat sembari menggumamkan mantra yang agak asing di telinga Draco, mantra kuno mungkin? Hermione langsung berteriak saat Johannson menggumamkan manteranya. Draco segera berdiri seolah akan menghardik Johannson karena melukai Hermione yang terlihat sangat kesakitan.
"Stop it, Johannson. Ini akan melukai Granger." tegur Draco tegas.
Johannson menggeleng, "Sebentar saja, Draco. Hanya sebentar."
Draco menghela nafas, Ia merasakan Hermione memegangi jemarinya dengan kuat amat sangat kuat bahkan untuk menahan sedikit rasa sakitnya.
Johannson menurunkan sedikit tongkatnya, menanti beberapa saat sampai Hermione membuka matanya perlahan sangat hati-hati.
"Miss Granger, apa yang ada di pikiranmu sekarang?" Tanya Johannson tegas.
Hermione menggigit bibir, Ia memejamkan matanya sembari menangkupkan wajahnya terlihat sangat lelah. Sekaligus panik, Ia menarik selimut yang ada di pinggiran kasur dan memandang Draco dengan takut, Draco menahan nafas Ia memberikan tatapan intimidasi kepada Johannson.
"Kita akan meninggalkanmu sendiri dulu, Granger. Malfoy, ayo."
*
Draco melemparkan vas bunga ke arah Johannson sementara Johannson dengan santai menyihir vas bunga tersebut menjadi kupu-kupu yang cantik dan terbang ke jendela ruang kerja Draco yang memang sudah terbuka lebar. Draco melotot kesal sembari menunjuk muka Johannson dengan kesal.
"GILA!" teriak Draco kesal.
Johannson hanya mengangkat alis dan tersenyum tipis seolah tidak melakukan kesalahan apapun dan duduk di pinggir jendela dengan tenang.
"Kau sudah tahu kan ini memancing trauma Granger? Lalu kau dengan gelar Healermu itu justru memicu trauma seseorang karena ingin menyembuhkanya? Aku yakin kau benar-benar gila!" Maki Draco dengan ketus.
Johannson hanya menghela nafas, "Aku berusaha, Malfoy. Aku hanya berusaha untuk membantu Granger."
Draco menghela nafas, "Lebih baik kau jelaskan ini, Johannson. Aku benar-benar butuh penjelasan yang masuk akal dan pertimbanganmu, ini nyaris diluar pemahamanku."
Johannson terdiam. Ia meng-accio buku yang dibawanya dari tas dan menyerahkanya ke Draco.
Draco hanya terdiam lalu memandangi buku Johannson dengan aneh. "Apa ini?"
Johannson tidak menjawab, "Just read, Malfoy."
Draco terdiam, Ia membaca lembar-demi lembar buku sembari melirik ke arah Johannson penuh dengan tanda tanya. Masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her.
Teen Fiction"Dari sudut pandangku, dia hanya perempuan biasa-biasa saja. Kelas menengah ke bawah dan tidak menarik. Apa itu tidak cukup jelas?" Hermione Granger yang selalu berani dalam mengambil risiko. Cantik dan berani. Tidak cukup kuat untuk menghadapi seg...