Cigarette ; Jaywon[✓]

Crazy : 2

"WOI ANJING! MAU KEMANA LO HAH?!" Teriakkan jay membuat seluruh siswa dilorong kaget.

Jungwon menghiraukan panggilan jay, sampai jay menarik kerah baju jungwon dan menyeret jungwon. "WOI BANG LEPASIN WOI ANJER GW KECEKEK" Jungwon melihat ke sekeliling dan mengharapkan bantuan dari siswa yang melihat mereka, tapi sayangnya gaada yang bantuin.

Bukan mereka gamau bantuin, tapi takut kelibat dan malah jadi sasaran jay.

Jay membawa jungwon ke area belakang sekolah "Apaan sih bang, kecekek nih leher gw" jungwon kesal dengan perlakuan kasar jay, apaan banget.

"Lu berani laporin gw ngerokok? Gw bisa buat lu keluar dari sekolah" ancaman tersebut membuat jungwon ciut seketika. Masalahnya ia masuk ke sekolah ini dengan beasiswa dan hasil uang bekerja paruh waktunya.

"Gw gak takut" jungwon menatap jay santai. Bagi jungwon, peraturan tetaplah peraturan, jika ada yang melanggar maka ia tidak segan2 melaporkannya.

"Ohh gitu ya sekarang, adek kelas gamau nurut sama kakak kelasnya?" Jay menatap jungwon tajam. Jungwon ciut? Enggak dong, malah tatapan jay menurut jungwon kayak sok2an banget mukanya minta digampar.

"Emang sejak kapan ada peraturan adek kelas harus nurut sama kakak kelas? Di peraturan sekolah aja gak ada secara lisan maupun tulisan tuh" jungwon tersenyum senang.

Oke, jay sedikit skakmat kali ini. Perkataan jungwon membuat jay bungkam seketika.

"Tetep aja, gw lebih tua daripada lo. Lo sebagai adek kelas harus nurut sama gw, NGERTI GAK LO?!" Jungwon manggut2 aja.

"Gw bakal keluarin lo kalo lo berani laporin ke kepsek, inget itu. Gw tandain lo mulai hari ini, bocah" jay menatap jungwon dingin.

"Hapus foto itu sekarang" ancam jay, jungwon langsung menghapusnya dan memperlihatkannya kepada jay.

"Udah gw hapus kan? Yaudah gw gabakal sebarin, gw janji ya bang. Dah mau balik ke kelas bentar lagi bel, bai" jungwon meninggalkan jay yang masih berdiri disana.

"Sorry bang, gak segampang itu gw kena anceman lo AHAHAHAHA" batin jungwon.

~~~~~~

"Kepada park jeongseong kelas XII IPS 4, tolong segera ke ruang kepala sekolah" pengumuman tersebut berasal dari speaker yang dipasang disetiap kelas.

"Woi bangun" sunghoon membangunkan jay yang masih asik tidur dipelajaran sejarah.

"Apaan sih hoon gw ngantuk" sunghoon hanya menatap jay kesal "Lu dipanggil ke ruangan kepsek"

"Ooh ruang kepsek....."

"ANJING RUANG KEPSEK" teriak jay yang membuat satu kelas beserta guru yang mengajar kaget.

"Park Jeongseong, dijaga bahasamu" kata guru tersebut. Jay hanya menunduk dan meminta maaf karena telah membuat keributan.

"Lu bukannya udah sering dipanggil, kok sekarang keliatan panik gitu dah?" Tanya sunghoon.

Jay hanya menggeleng dan segera meninggalkan kelas tersebut. Ia berjalan menuju ruang kepala sekolah yang berada dilantai 1.

Tok tok tok

"Permisi" jay masuk, sedangkan pak kun selaku kepala sekolah menatap jay biasa aja.

"Ada apa ya pak manggil saya?" Jay duduk didepan meja pak kun.

Sebenarnya pak kun udah capek sama sifat jay yang kelewat nakal.

"Apa benar kamu merokok jay?" Tanya pak kun seramah mungkin. "Enggak pak, sejak kapan, saya udah janji sama daddy saya gak ngerokok" pak kun hanya mengangguk dan mengeluarkan hpnya.