What was that : 25

1.6K 198 6
                                    

"Jungwon" seru jay karena sedaritadi jungwon mengabaikannya.

"Heii hei hei jungwon" jay mengejar jungwon dan menahan tangan milik jungwon, jungwon hanya diam tanpa berbalik melihat jay.

"Lo dipanggil kok gak denger sih?" Jungwon diam sebentar dan menjawab "Lo lagi mesra2an sama ci michelle, gw gamau ganggu" jay hanya tertawa "Mesra2an sama dia? Gw mesra2an juga maunya sama lu kali won"

Perkataan jay membuat muka jungwon memerah, apaan banget sih jay kalo ngomong suka sembarangan, kan deg2an anak orang jadinya.

"A-apasih bang jay" jungwon buru2 melepaskan tangan jay yang masih memegang tangannya dan melarikan diri kembali ke kelas.

"PULANG SAMA GW YA NANTI" teriak jay, tentu saja jungwon mendengarnya, dia kan gak budeg.

Jungwon tersenyum dan menjawab "Iya" tapi dalam hatinya, tidak diucapkan langsung, gengsi lah.









Benar saja, jay sudah menunggu jungwon persis di depan kelasnya, saat itu jake melihatnya "Won, ada yang nungguin di depan tuh" jungwon yang sedang membereskan mejanya hanya melihat ke jendela dan tersenyum.

"Yaudah gw duluan ya"

"Lo bareng siapa jek?"

"Bareng kak sunghoon, charlotte ada kerjaan" jungwon mengangguk mendengar jawaban jake dan jake meninggalkan jungwon.

"Jungwonnya masih dalem bang, bentar lagi selesai beres2nya kok" jay mengangguk dan masih berdiri diam disana, menunggu si manisnya itu keluar.

Beberapa detik kemudian, jungwon keluar dengan tasnya "Ci michelle kemana? Bukannya bareng dia terus?" Memang sudah seminggu ini sejak michelle masuk sekolah, jay selalu pulang sama michelle dan tidak pernah mengantarkan jungwon lagi, terpaksa jungwon harus naik bus atau jalan kaki.

"Ohh, tau deh, gw gapeduli juga" jungwon mengangguk senang, setidaknya satu pengganggu sudah hilang.

"Ayok, nanti lu gaada waktu istirahat sebelum kerja" mereka berjalan berdampingan, tetapi jungwon berjalan sedikit lambat, sehingga jay harus menarik tangan jungwon.

"Lama bener jalannya" jungwon kaget dengan perlakuan jay, yang biasanya jungwon akan ngomel dengan perlakuan jay yang seenak jidatnya, tapi kali ini jungwon diam.

Rasanya aneh, jantungnya terus berdetag tidak karuan jika jay memperlakukannya seperti ini. Pipinya total memerah, bahkan sampai telinga.

Mereka sampai diparkiran, jay melepaskan genggamannya dan segera naik ke motor, diikuti jungwon yang ikutan naik ke motor.

"Pegangan, nanti jatoh" lagi2 jay menarik tangan jungwon agar jungwon memeluk dirinya.

Lagi dan lagi, jungwon rasanya mau melayang, jantungnya bener2 kayak orang lagi abis lari2 dari kenyataan, cepet banget detagnya. "Semoga bang jay gak ngerasain, semoga bang jay gak ngerasain" batin jungwon saat itu jugaa.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai didepan gerbang kostan jungwon, jungwon langsung turun dan memberikan helm yang ia pakai kepada jay.

"Nanti jam 4 gw jemput" jungwon mengangguk "Yaudah gih masuk, istirahat sana" jay mengusak pelan rambut jungwon "I-ihh nanti berantakan" jungwon menatap jay garang "Biarin, lo lebih lucu begini" jay reflek mencubit pipi jungwon.

Deg deg deg

"Bunda aku mau terbang" batin jungwon saat tangan jay mencubit pipi jungwon, pipi sampai telinga memerah total, membuat jay semakin gemas.

"PLISSS TOLONGIN JUNGWON SEKARANGG HUEEE" batin jungwon berteriak meminta tolong.

Jungwon beneran gabisa diginiin, kenapa perlakuan jay kepadanya manis sekali "M-mmm gw masuk dulu ya bang baibai" jungwon langsung berlari dan ngacir naik tangga buat ke kamar kostannya.

Cigarette ; Jaywon[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang