tentang Dipta, kepribadiannya yang lain, dan apa yang terjadi pada malam itu.
⚠️bxb!
⚠️mention of
mental health, murder, blood, violence, bullying
.
.
.
.
start: 260422
end: 070722
gosah salpak y monyet
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"trauma...? kayaknya enggak deh."
"eh maaf, Dokter. aku ga inget apa-apa."
"namanya Dirga, mirip sama aku cuma lebih tinggi.
"mengelola emosi gimana ya...? yang emosi terus kan Dirga bukan aku."
"..."
"gua cerita aja ada orang namanya Dirga, sukanya bikin gara-gara. setiap ada masalah, bukan gua, tapi Dirga. terus dokternya nanya..."
Jerome dan Reihan diam menunggu ucapan selanjutnya dari Dipta. Yang sayangnya nampak seperti ragu untuk menceritakan hal itu.
"ya udah ga usah dilanjut," ucap Jerome paham, "lu kalo mau terapi, ntar gua anter kalo ga sibuk. sama Rei juga gapapa tuh."
Beruntung Reihan mengangguk setuju, walau sekarang keadaan mereka berdua lumayan canggung karena kejadian kemarin.
"tadi lu ditanyain apa?" Balik tanya Dipta pada Jerome, karena dokter juga bertanya-tanya dengan kakaknya tadi setelah menanyainya.
"ya nanyain tentang lu," jawab Jerome, membereskan tasnya bersiap-siap pergi lagi, "ada kuliah sore. duluan ya!"
Dipta berdiri mengantarkan Jerome ke depan rumahnya. Sedikit sedih karena si kakak sudah mulai jarang bertemu dengannya. Hanya bisa menatap motor Jerome yang kian menjauhi area rumah.
Tepukan di bahu mengambil atensinya. Jujur Dipta merutuki kemana Dirga saat dia sedang bersama Reihan saja sekarang.
"jadi yang suka sama gua namanya Dirga ya?"
Dipta melotot, menolehkan kepalanya cepat. Langsung dihadapkan dengan senyum mengejek dari Reihan. Lelaki itu membungkukkan badan menyamakan tinggi badan mereka, kebiasaan.
"terus sekarang Dirganya mana?" Tanya Reihan jahil.
"jangan dicariin, kalo dicari emang ga nongol orangnya," dengus Dipta.
"dih kata siapa? gua di sini?"
Karena ke sok tauan Dipta, Dirga tiba-tiba sudah ada di sampingnya. Nyaris Dipta memukul dirinya sendiri jika Reihan tidak menahan tangannya cepat.
