•13 - ini belum selesai

1K 169 3
                                    

Saat ini, bersama 3 polisi termasuk Hazel si Ayah Reihan, Arjuna, Mika, Karina, dan Ela sedang menuju ke lokasi ponsel Kevin yang tidak jauh dari mereka, rupanya.

"kami dari kepolisian."

Satpam, tadinya mencegah, tapi mendengar itu mereka semua menciut. Diikuti Arjuna dan teman-temannya, Hazel serta dua polisi lain masuk ke dalam gedung ini.

Ralat, sepertinya Arjuna menahan agar Hazel dan dua polisi itu tetap di sini.

"maksud kamu apa?" Cibir Hazel tidak terima.

"buat jaga-jaga. kalo Om ikut masuk, nanti satpam-satpam itu ga tau dong ngapain?" Balas Karina, mencoba membantu.

Walau mengalami perdebatan kecil kurang dari 5 menit, akhirnya tetap dimenangkan oleh Arjuna dan teman-temannya.

Ini tempat karaoke 24 jam. Ada tiga lantai dengan banyak studio. Setelah diselidiki usai menaiki lantai ketiga, tidak ada yang aneh dari tempat ini. Ramai pengunjung, orang-orang dewasa.

"ga ada apa-apa," celetuk Karina.

"tapi hp Kevin jaraknya udah 2m di sini. pasti ada di dalem sini." Sebagai yang pegang ponsel, Ela menunjukkan isi ponselnya.

"masa iya Kevin main ke tempat kaya gini??" Cibir Mika.

Sementara itu, Arjuna menyipitkan matanya menelusuri isi gedung ini. Dan sadar akan sesuatu.

"ada ruang lain di bawah."

"hah?"

"iya. harusnya ada pintu buat ke bawah." Arjuna menambahi.

Mengamati setiap sudut yang ada cctv tersendiri. Lalu menatap ke arah luar di mana para satpam sedang menatap mereka curiga.

Mencoba mengabaikan para satpam, Arjuna masuk lagi ke dalam. Studio ini hampir semuanya penuh dipakai orang. Tapi pasti ada satu yang kosong.

Karena yang kosong itu, ada pintu untuk menuju ke ruangan bawah tanah.

"oke gampang! GUYS!" Karina berteriak ketika mendapati satu ruangan kosong.

"lah ketemu? di sini juga kosong!?" Mika ikut berseru heran.

"ini juga!" Rupanya Ela juga menemukan.

"eh bentar."

Suara Arjuna kembali menginterupsi mereka. Di lantai dua, ada empat lorong, dan hanya satu lorong yang tidak memiliki cctv. Lorong yang tidak memiliki cctv, itu studio karaoke kosong yang ditemukan oleh Mika.

"masuk ke sana," perintah Arjuna, diangguki mereka semua.

Di dalam pun, tidak ada sesuatu yang lebih menonjol jika saja Arjuna tidak membuka sofa di ujung ruangan. Terdapat satu keramik besar berbeda di bawahnya.

"nah ketemu!" Girang Karina bertepuk tangan.

"tapi masuknya... ga pake kunci?" Ela mengerutkan keningnya lagi. Biasanya, ada gembok yang jika gemboknya dilepas, keramik bisa dibuka. Tapi sekarang tidak, hanya ada satu kotak kecil berukuran kartu ATM.

"ini harus pakai tanda pengenal," Arjuna berjongkok mengamati lantai itu.

Tempat elit.

"udah gua duga bakal butuh ini."

Semuanya menolehkan kepala ke arah Jerome yang baru datang. Tapi bukan Jerome atau Hanif dan Devano yang berucap demikian, melainkan satu orang di belakang mereka.








Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
alter • harubby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang