flashback on
"namaku Dipta."
Dipta kecil tidak suka diabaikan seperti ini. Padahal dia sudah mengulurkan tangan, tapi seorang Jonathan kecil hanya meliriknya sekilas tanpa minat membalas.
"dia sombong banget," cibir Dipta, kepada Claudio.
"eh kamu namanya siapa?" Claudio bertanya, kepada Jonathan.
Dengan agak ketus, si empu menjawab, "Jonathan." Lalu senyum dua bocah yang bertanya mengembang.
"kok diem aja kalo aku yang ajak kenalan?" Tanya Dipta heran.
"kamu kecil. aku gak suka anak kecil."
Claudio tertawa geli mengabaikan raut wajah tidak senang dari sahabatnya satu ini. "Jonathan jangan kayak gitu. kamu kan juga kecil," sahutnya mencairkan suasana.
"aku tinggi. kamu berdua kecil. tapi dia lebih kecil," sombong Jonathan.
"jangan ditemenin Jonathan. orangnya sombong," cebik Dipta malas.
"Jonathan jangan sombong, nanti gak punya temen loh," Claudio memberi tahu.
"biarin, aku temenan sama yang tinggi-tinggi. bukan yang pendek-pendek!"
Dengan memaksa, Dipta mengajak Claudio pergi agar tidak perlu berteman dengan Jonathan. Mereka umur 7 tahun, saat pertama kali masuk SD.
"jangan tendang-tendang dong, Jonathan. Ada gak bisa belajar nanti," tegur Claudio, sebagai ketua kelas.
Ketika melihat kaki Jonathan menendang kursi perempuan kecil yang duduk di depannya.
"soalnya dia kecil."
Jonathan itu menyebalkan, dan sombong. Bahkan Dipta tidak mau lagi berbicara dengan bocah itu. Dengan 20 murid di kelas, Jonathan paling tinggi.
Tapi di mata orang dewasa pun, setinggi-tingginya Jonathan yang masih bocah baru masuk SD, dia akan tetap terlihat kecil. Sama seperti dia memandang orang yang lebih kecil darinya.
"uang kamu kan banyak!"
"emang kamu ga punya uang?"
"punya, tapi kita masih butuh. mana uang kamu buat nambahin ini?"
Jonathan kecil penasaran dengan suara ribut-ribut di dekat kamar mandi sekolah. Mengintip sedikit, menemukan Dipta dan Claudio bersama tiga anak kelas 2.
"kasih aja, Dio. orangnya ga punya uang," ini Dipta berucap menyuruh Claudio.
"kita punya uang. cuma kurang," salah satu anak kelas 2 itu membalas.
Kesal mendengar itu, Jonathan menghampiri mereka berlima. "gak boleh minta-minta, emang Dipta sama Claudio orang tua kamu?" Mencibir tiga kakak kelasnya.
"kamu mau ngasih kita uang?" Salah satu bertanya.
"minta sendiri ke Mama Papamu! pergii, aku pukul ya!"
"Jonathan kasar!!" Dipta berseru tidak suka.
"kamu bodoh ya!" Balas Jonathan tidak kalah seru.
"kok kamu jadi ngejek aku?"
Sejak kecil, Claudio selalu menjadi penengah. Antara pertengkaran Jonathan dan Dipta. Dia jarang mencari ribut, karena menurutnya sangat membuang-buang tenaga.
Mereka bertiga jadi dekat. Ditambah rumah berdekatan, tidak di sekolah, di rumah pun sering main bersama. Namun menginjak kelas 5, Dipta sudah jarang bermain bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
alter • harubby ✓
أدب الهواةtentang Dipta, kepribadiannya yang lain, dan apa yang terjadi pada malam itu. ⚠️bxb! ⚠️mention of mental health, murder, blood, violence, bullying . . . . start: 260422 end: 070722 gosah salpak y monyet