flashback on
maaf jadi banyak fb-nya〒﹏〒
"capek, kak. aku ga paham yang ini sama ini."
"ini kalo dikali ini hasilnya minus. sini kakak kerjain aja—"
"jangan! nanti kalo dikerjain kakak, aku ga paham," Dipta menarik lagi bukunya dari tangan Arjuna.
"ga usah lu tawarin langsung lu kerjain aja," cibir Jerome, melihat kejadian itu dari ranjangnya.
Siang-siang pulang sekolah, Dipta pergi ke rumahnya, bingung mengerjakan tugas sekolahnya. Bersyukur Mama mengizinkan, karena ini rumah Jerome.
"lu kenapa rajin banget sih lagian? ga mau nyontek temen gitu?" Celetuk Jerome.
"ga punya temen tuh?" Dipta saat ini berada di kelas 8. Dan kedua kakaknya sudah 11 SMA.
Pada awal pelajaran baru, Jerome masih bertemu Dipta karena sekolah mereka berdekatan. Tetapi dia mulai sibuk ketika memasuki kelas 11 ini. Jadi jarang atau hampir tidak pernah melihat adiknya.
"mereka ga mau temenan gara-gara iri sama kamu," ucap Arjuna, kembali mengambil buku Dipta berniat mengajarkan lagi.
"mau lihat!" Lalu daripada kembali fokus pada bukunya, yang paling muda di situ justru mendekati si kakak yang tengah bermain game di komputernya.
"anak kecil ga boleh lihat. belajar sana," usir Jerome.
"bolehh! kak, lihat ini kak Je masa main game yang ada unsur orang gedenya—"
"heee kata siapaa?!" Potong Jerome cepat.
"tadi bilangnya anak kecil ga boleh lihat!"
"apaan dah dangkal banget otak lu!"
"KAK ARJUN, KAK JE NYEBELIN BANGET!"
"DIPTAAA, DIEM!"
Mengabaikan dua saudaranya, Arjuna fokus mengerjakan tugas Dipta. Dia bukan tipe orang yang suka berdebat dan bertengkar dengan alasan tidak penting seperti mereka berdua.
"BOCIL!"
"GA BOLEH GITU TAU!!" Yang termuda melotot kesal pada Jerome.
"boleh. makanya jangan nakal," cebik Jerome.
"gua udah gede, udah kelas 8!" Sungut Dipta sebal.
"gua lebih gede." Jerome tersenyum jahil, berdiri lalu membungkuk menyamakan tinggi badannya dengan si anak SMP.
"besok kan tinggian gua, lihat aja," ketus Dipta.
Melihat tingkah Jerome saat ini, membuatnya ingin meninju keras-keras wajah si empu. Karena terlalu menyebalkan untuk dilihat oleh matanya.
"udah nih."
Di tengah perang mata dengan diam-diaman kedua sepupunya, Arjuna menimbrung sembari memberikan buku tugas milik Dipta.
"kenapa dikerjain?" Tanya Dipta malas.
"kamu lama. lagian bukannya ngerjain malah ganggu Jerome, ngapain?" Cibir Arjuna.
"bukan ganggu! cuma mau lihat, tau ah nyebelin semua."
"iya. sini jangan marah," Arjuna menarik si adik agar kembali duduk di kursi belajar, "ini udah selesai apa masih ada tugas lagi?" Kemudian bertanya.
"udah," jawab Dipta, sedikit ketus.
"makasih dong, udah dikerjain tuh sama Arjuna," celetuk Jerome.
Yang sayang kembali memulai perdebatan, "kan gua ga minta! apaan sih?!" Dipta berseru emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
alter • harubby ✓
أدب الهواةtentang Dipta, kepribadiannya yang lain, dan apa yang terjadi pada malam itu. ⚠️bxb! ⚠️mention of mental health, murder, blood, violence, bullying . . . . start: 260422 end: 070722 gosah salpak y monyet