•15 - Jonathan kenapa?

1K 144 2
                                    

"halo, Brion."

Arjuna sendirian, masuk di ruangan anak bernama Brion yang sudah hampir satu bulan berada di rumah sakit. Wajahnya pucat, seperti tidak ada semangat untuk hidup.

"curang banget. Dipta juga salah, tapi kenapa cuma gua yang dijauhi?" Brion berbisik sendiri.

"adek gua ga salah, and never will. lu cuma dijauhi temen-temen lu, meanwhile adek gua dicaci-maki banyak orang. bersyukur satu Indonesia masih dukung lu," cibir Arjuna tidak suka. Padahal niatnya kemari baik.

"apa gua harus jadi gila dulu biar dikasihani temen-temen?"

"whatever, kemaren anak-anak sering kesini tapi lu tutup mata. siapa yang lu maksud temen-temen? Reihan? lu suka sama dia?"

"..."

"ga usah ngarep, ngaca dulu lu habis apain adek gua. Reihan sayang banget sama adek gua, kecuali lu mau minta maaf."

"lu ga keterlaluan sekarang?"

Celetukan Malvin terdengar, usai dari dalam kamar mandi dia keluar. Arjuna dan Malvin, sama-sama orang berpengaruh dalam kelompok mereka pada setiap angkatan.

Dua-duanya saling pandang tajam.

"dulu gua emang ngerasa salah mukul Dipta yang jelas-jelas sakit. Brion salah, tapi Dipta juga harus minta maaf," ucap Malvin dingin.

Mendengarnya membuat Arjuna berdecih pelan, "gua ga paham sama lu berdua. adek gua emang rada childish, tapi dia cuma nunggu lu duluan buat minta maaf." Menunjuk ke arah Brion dengan sedikit membentak, "setidaknya lu sadar kalo yang lu lakuin bener-bener salah. udah baik gua ga laporin lu juga."

"Dipta tiap malem kesini! lu tau dia ngapain?!" Malvin terpancing emosi.

"apa?"

"dia bilang keluarga gua sampah semua... hampir TIAP MALEM!"

"emang bener kan?" Ketus Arjuna tidak peduli.

Membuang napasnya kasar, melirik kakak beradik itu gantian. Lalu tanpa peduli amarah Malvin, dia keluar dari ruangan itu. Langsung berhadapan dengan Devano dan Yogi yang ternyata menunggu di luar.

"itu dua orang mentalnya udah ga bagus," ucap Arjuna.

"jadi diapain?" Heran Yogi.

"ya kasih ke dokter?"

"tapi Malvin susah tuh, jarang keluar dari kamarnya Brion. masa iya harus nunggu lukanya Brion sembuh?" Celetuk Devano.

"ntar lah gampang. seret aja."

Devano dan Yogi saling pandang, sebelum akhirnya sama-sama bergidik mendengar itu. Arjuna itu, tidak pernah main-main dengan ucapannya.



























alter


































Seperti contohnya saat ini. Ketika dia mengatakan akan membunuh orang-orang yang bermain-main dengan adiknya. Juga beberapa orang suruhan Edward yang mencoba mengganggu Jerome di rumah sakit.

"kak, udah dong. kasihan," cibir Claudio, menghampiri Arjuna yang sedang melihat beberapa murid sekolah disekap dari kejauhan.

"ngapain di sini? bukannya sekolah?" Arjuna bertanya ketus tanpa membalas konteks ucapan anak itu tadi.

Claudio merotasikan bola matanya, "jam 3 nih, udah balik. Dipta mana?" Balik tanyanya. Menolehkan kepala kesana kemari mencari keberadaan sahabatnya satu ini diantara banyaknya murid yang keluar dari area sekolah.

alter • harubby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang