•26 - Sydney

670 114 6
                                    

Mata terasa sangat berat. Hal pertama yang dia lihat adalah cahaya lampu serta ruangan bercat abu, asing untuknya. Ini tempat apa?

"long time no see 'banget, Dipta. apa kabar?"

Suara seseorang yang tidak terdengar familiar.

"Arjuna bawa kamu kesini. and yeah orangnya berisik daritadi nelpon terus," nampak kesal.

Perlahan Dipta membenarkan posisinya untuk duduk. Bersandar pada headboard ranjang, mengucek matanya. Penglihatannya tadinya buram, pelan-pelan menjadi jelas.

Seseorang di depannya ini, tengah tersenyum padanya. Sudah bertahun-tahun lamanya mereka berdua tidak bertemu. Bahkan sekedar saling mengabari melalui media sosial saja, tidak pernah.

"you didn't really forget me did you? bayinya big family?" Mungkin yang dia maksud adalah, Dipta anak paling akhir diantara keluarga besar mereka.

Melihat Dipta hanya diam kebingungan, orang itu menekuk wajahnya. Senyumnya jadi luntur.

"come on, Diptaa. serius kamu lupa sama kakak sendiri?"

"kakak? aku ada sepupu lain selain kak Arjun sama kak Je?" Heran Dipta.

"not sepupu, Nandipta. I'm Daniel."

"ya?"

Mencoba mengingat, namun Dipta tetap bingung. Waspada ketika orang itu —Daniel, duduk di sampingnya. Menatap dengan raut penuh harap serta, mata penyesalan di sana.

"kayanya emang Mama ga becanda waktu bilang ga bakal sebut my name depan adek. I'm sorry and I miss you, boy."




























alter



































"kak Daniel pergi, ikut Papinya Arjuna ke Sydney sejak kecil. dia ga mau jadi boneka Mamanya. umur Dipta masih 5 tahun. gua ga yakin dia inget apa gak. secara nyokap bokapnya aja ga pernah nyinggung kak Daniel depan dia."

Reihan melongo mendengar penjelasan Jerome saat ini. Sudah berteman lama bahkan pernah pacaran pun, banyak yang dia tidak tahu dari Dipta. Terlintas dipikirannya, bertanya dalam hati apa saja yang sudah dia lakukan untuk lelaki itu.

Dan Reihan jadi inscure tiba-tiba.

"tapi kak Arjun kayanya pernah sebut-sebut kak Daniel deh depan Dipta??" Masih bingung.

"iya, habis itu Arjuna yang tolol cerita ke gua kalo keceplosan. untung Dipta ga respon apa-apa," dengus Jerome malas.

"yah, terus Dipta baliknya kapan dong?" Lirih Reihan sedih.

"4 bulan lah. habis tahun ajaran baru?"

"gua masih bisa chat?"

"coba aja."

Agak ragu Reihan mengeluarkan ponselnya. Memandangi layar yang menunjukkan room chat dengan Dipta. Kosong, karena ponsel Dipta baru dan mereka belum pernah saling mengirim pesan. Hanya telepon.

dipta

cil


"kak kok ga dibales ya?" Tanya Reihan panik.

"ya sabar belegug, lu ngirim baru semenit!" Kesal Jerome.

Tidak dapat Reihan sembunyikan raut wajah sedihnya usai mengetahui informasi jika Dipta dibawa oleh Arjuna diam-diam ke luar negeri tanpa memberi tahunya, bahkan teman-teman yang lain.

alter • harubby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang