Chap 6

472 75 30
                                    


Pdf nya ready ya...nga perlu nunggu lama dan tanpa skip.
Yg minat bisa langsung DM mae...

Happy reading

" Aakkhh !" dengan sangat keras dan kasar Perth menghempaskan tubuh Saint ke ranjang.

" Bitch ! Sudah berapa kali ku ingatkan kepada mu...jauhi teman-teman ku, tapi kau tidak pernah mendengar kan aku..." ucap Perth, seraya menatap tajam kepada Saint.

Saint menggeleng kencang." Perth, tidak...kau salah faham, aku tidak mendekati mereka..." lirih Saint.

" Cuih !" Perth membuang saliva nya asal, dan mendekat ke arah Saint. Otomatis tubuh Saint beringsut mundur, hingga tertahan oleh headboard ranjang.

" Kau mengabaikan pesan ku Saint, tadi aku menyuruh mu untuk datang menemui ku...tapi apa ? Kau malah sibuk merayu teman ku..." racau Perth.

" Tidak...itu tidak benar..." tubuh Saint langsung gemetar saat Perth naik ke atas ranjang.

Srett

Satu kaki Saint di tarik oleh Perth, hingga tubuh nya terbaring celentang lalu Perth langsung mengukung nya.

" Kau tau, aku benci pembohong...dan kau_sudah membohongi ku..." bisik Perth pelan, namun terdengar begitu mengintimidasi.

" Aku tidak bohong, aku bukan pembohong !" teriak Saint, nada bicaranya naik satu oktaf dan ini membuat Perth tak suka.

Plakk

Plakk

Dua tamparan Perth berikan di wajah Saint, hingga kedua pipi gadis itu memerah.
Dari sudut bibir Saint keluar darah, rupanya tamparan yang Perth berikan sangatlah kencang.

" Kenapa kau memukul ku Perth...apa salah ku..." isak Saint.

Perth mencengkram pipi Saint, begitu kuat hingga Saint meringis dalam isak nya.

" Kau milik ku Saint, selamanya akan tetap menjadi milik ku...tidak akan ada seorang pun yang bisa memiliki mu...tidak ada."

Saint bergidik ngeri mendengarnya, ucapan  Perth barusan sungguh menakutkan bagi nya.

" Ku ingatkan  kepada mu, tangan ini...hanya aku yang boleh mengenggam nya. Tubuh mu...hanya aku yang boleh menyentuh nya. Dan..." tatapan Perth kini tertuju pada bibir Saint.

" Hanya aku yang boleh merasakan bibir mu..."

" Hupp eumm mmhh..." Perth langsung melumat bibir Saint dengan rakus dan kasar, tidak ada kelembutan sama sekali.

Satu tangan nya menahan kedua tangan Saint, sedangkan tangan yang satu masih mencengkram pipi Saint.

Dengan buas Perth melumat bibir Saint, menyesap nya kuat hingga bibir gadis itu membengkak.

" Aakkhh !" satu gigitan Perth berikan, hingga bibir bawah Saint berdarah.

Lidah Perth langsung melesat masuk ke dalam mulut Saint, menghisap lidah gadis itu dengan kuat hingga Saint melenguh karena nya.
Lumatan nya semakin kasar dan mendominasi, hingga Saint merasa sesak karena kehabisan udara.

Perth tau Saint butuh udara untuk bernafas, ia pun memutuskan lumatan nya. Kini cumbuan nya turun ke leher Saint, menyentuh setiap inci kulit leher gadis itu dengan lidah nya.

" Cukup...hentikan hiks hiks..." isak Saint.

Apa Perth mendengarnya ?
Bahkan  pria itu tidak perduli. Telinga nya seakan tuli dan tak mendengar suara isakan Saint.

HURTS ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang