Chap 7

514 75 23
                                    


Pdf nya ready ya...
Buat yang nga mau nunggu lama, dan pasti nya tanpa skip.

Minat order bisa langsung DM mae.


Happy reading



" Aakkhh !" Perth mendorong tubuh Saint masuk ke dalam apartemen, dan menyeret gadis itu ke kamar.

" Ampun Perth, tolong hentikan..." Saint sudah terisak, namun Perth sama sekali tidak perduli.

Dengan sekali tarik tubuh Saint langsung tersungkur di lantai kamar. Perth menarik rambutnya hingga wajah Saint mendongak menatap nya.

" Bitch !" sarkas Perth.

Saint menggeleng dengan  kedua mata yang berlinang air mata, sementara Perth menatap nya begitu bengis nya.

" Perth..."

" Apa ?!" bentak nya.

" Kau mau menyangkal lagi hah ! Kemarin kau mengoda Lotte...dan tadi kau mengoda Joong !" ucap Perth nyalang.

" Tidak, itu tidak benar...kami tidak sengaja bertemu, dan dia hanya mengantarkan aku pulang saja..." namun Perth tak mau percaya begitu saja, bagi nya apa yang ia lihat tadi adalah kebenaran nya.

" Kenapa hanya mengantar pulang? Kenapa kalian tidak mampir ke hotel...karna yang aku tau setiap gadis yang pergi dengan Joong pasti akan berakhir di ranjang hotel !"

Sakit

Itulah yang Saint rasakan saat mendengar itu semua, kenapa Perth selalu mempunyai pikiran jelek terhadap nya. Padahal Saint sudah berusaha sebaik mungkin bersikap di depan mau pun di belakang pria itu. Namun rasanya itu semua tidaklah cukup.

Saint kembali terisak, bukan nya kasihan justru Perth malah semakin menarik rambut nya.

" Perth...sakit...tolong lepaskan." isak Saint.

" Sial !" dengan kencang Perth menghempaskan tangan nya, hingga tarikan tangan nya pada rambut Saint terlepas.

Perth berjalan keluar dari kamar, meninggalkan Saint yang terduduk di lantai kamar.
Tak lama kemudian ia kembali dengan membawa segelas wine.
Ia lalu duduk di sofa, meneguk minuman nya seraya menatap tajam kepada Saint.

" Kenapa kau selalu membuat ku marah Saint ?" ucap nya pelan.

Saint hanya menggeleng tanpa suara, menatap Perth dengan wajah sendu nya.

" Katakan pada ku, berapa yang kau mau untuk kau tukar dengan tubuh mu ?" sambung Perth.

" Aku bukan jalang..." gumam Saint pelan, namun cukup terdengar oleh Perth.

" Cih...bukan jalang, tapi kelakuan mu sudah menunjukkan sifat asli mu..." cibir Perth.

" Mau berapa kali aku katakan lagi Perth, aku bukan gadis murahan seperti yang kau pikirkan..." lirih Saint.

Perth tak membalas nya, ia hanya menatap Saint dengan tatapan yang sulit di artikan.

Kembali ia meneguk minuman nya, hingga tandas. Setelah ia letakan gelas di atas meja, ia bangun dari duduk nya dan menghampiri Saint.

Saint bergidik ngeri saat Perth berjongkok di depan nya, mensejajarkan tinggi nya dan menatap nya tajam.

" Ikut aku !" dengan  kasar Perth menarik tangan Saint, menyuruhnya berdiri dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi.

HURTS ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang