Chap 14

516 81 13
                                    

Semenjak kejadian itu hidup Saint tidak biasa-biasa saja, semua nya langsung berubah. Karena kini dirinya menyandang status sebagai kekasih Perth.

Apa semua nya berjalan sempurna?
Tentu saja tidak.
Perth semakin posesif kepada nya, bahkan membatasi ruang gerak nya saat berada di kampus.

Sedangkan Gigie dan Joong, kedua nya resmi berpisah bahkan kabar putus nya hubungan mereka kini sudah tersebar di kampus.
Hal ini menjadi celah untuk Prim agar bisa mendekati Joong, karena gadis itu berpikir diri nya tidak akan pernah bisa mendapatkan Perth.

" Hahh..." helaan nafas hanya bisa Saint lakukan, ketika ia melihat rentetan pesan dari Perth.

Saint menyadari betapa posesif nya Perth terhadap diri nya, bahkan untuk bermain bersama Rin dan Moi pun Saint hampir tidak punya kesempatan lagi. Hanya saat di kelas ketiga gadis itu bisa bertemu, setelah itu jangan harap.

Dengan langkah cepat Saint berjalan menuju ke parkiran, menemui Perth yang sudah menunggu nya.

" Lama sekali." cetus Perth, begitu Saint masuk ke dalam mobil bahkan bokong nya saja belum mendarat di kursi.

" Maaf, tadi ada tugas tambahan." ucap Saint.

Tak bicara lagi, Perth langsung melajukan mobil nya keluar dari area kampus.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang, Perth pun tengah fokus pada kemudi nya.

Ting

Satu pesan masuk ke dalam ponsel Saint, sontak Perth langsung menoleh.

" Siapa ?" tanya Perth, padahal Saint belum melihat layar ponselnya jadi mana dia tau siapa yang baru saja mengirimi nya pesan.

Saint melihat nama suster Maria di layar ponsel nya, lalu ia menunjukkan kepada Perth.

Perth mengangguk, sebagai tanda kalau Saint boleh membuka pesan itu.

Suster Maria
" Nak, boleh suster minta tolong pada mu ? Kin sakit dan suster tidak punya cukup uang untuk membawa nya ke dokter."

Hati Saint terasa pilu saat membaca nya, tanpa sadar air matanya menetes di pipi nya.

" Ada apa ?" cemas Perth, ketika melihat air mata yang menetes di pipi kekasih nya.

" Perth..." lirih Saint.

Perth langsung menepikan mobil nya di pinggir jalan, dan mematikan mesin mobilnya.

" Apa kata suster ?" penasaran Perth, karna membuat Saint menangis setelah membaca pesan dari suster Maria.

" Kin_" isak Saint.

Perth langsung mengambil ponsel Saint, dan membaca nya.

" Siapa Kin ?" tanya Perth, setelah membaca pesan itu.

" Kin adik ku di panti, usia nya baru 7 tahun...dan dia sakit leukimia..." lirih Saint.

Perth terdiam sesaat, seakan dirinya tengah berpikir.

" Leukimia bukan sakit biasa Saint..." ucap Perth.

" Aku tau, itu sebab nya aku bekerja untuk membantu suster membiayai cuci darah Kin selama satu tahun ini..."

Perth menghela nafas nya, kemudian ia menatap Saint lekat. Satu tangan nya bergerak, dan mengusap air mata Saint.

" Jangan menangis..." ucap Perth.

Saint pun mengangguk pelan.

" Kirimkan nomor rekening suster Maria pada ku, biar aku yang urus semua biaya Kin..." pungkas Perth.

HURTS ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang