19

34 1 0
                                    

Di kamar eca yang kami lakukan hanyalah sharing cerita satu sama lain saja. Namun ditengah obrolan nau mengeluarkan idenya.

"Gais!"panggil nau

Kami semua menyorot kearahnya yang asik duduk bersandar. "Apa?"jawab kami serempak kecuali nau

"Gimana kalo kita karaoke, seru tuh! Haha"ucapnya lalu diiyakan oleh kami semua

Eca mulai menyetel lagu 'pamer bojo-Didi kempot'.

Yang tadinya masih memakai hoodie dan jaket atau bahkan celana panjang, semuanya asik berganti baju menggunakan piyama hanya untuk bermain game dan karaoke saja.

Kami asik mengikuti alunan irama musik, dengan bergoyang dan bernyanyi-nyanyi kecuali dengan gri yang asik duduk dan makan sambil chattingan dengan pacarnya.

Tak melihat jam, ternyata waktu sudah cukup larut. Kami yang semula memakai piyama kini berganti kembali mengenakan baju saat berangkat.

"Gais ayo pulang! Udah kemaleman juga ini"ajak nau

Aku dan yang lain sudah bersiap keluar dari kamar milik eca.

"Lo pulang sama siapa le?"tanya nau

"Dijemput yang tadi lagi si gua"jawabku membuat mereka terhenti dan membulatkan mata.

Aku yang semula jalan menuruni tangga jadi terikut kaget.

"Kalian kenapa deh?"tanyaku

Mereka masih diam mematung, lalu melemparkan tatapan satu sama lain.

"Heh! Kalian kenapa? Dijawab kek! Emang gua cenayang apa bisa tau isi pikiran lo pada ih!"ocehku

"Itu siapa lo si le? Ko kayanya akrab banget"tanya gri

"Jawaban gua sebegitu pentingnya?"tanyaku balik

Mereka mengangguk kompak bersamaan.

Aku dengan menarik nafas panjang memutuskan untuk menjawabnya. "Oke, jadi dia tuuuuu.."ucapku terpotong saat mendengar bunyi klakson motor dari arah luar rumah eca.

"Ha? Siapa?"kepo zes

"Nah tuh orangnya udah sampe, mending keluar dulu aja deh"jawabku pada mereka yang penasaran.

Namun anehnya, mereka malah berlari keluar dari rumah eca. Gri yang siap mengeluarkan mobilnya dibantu oleh satpam yang membukakan gerbang rumah untuk jalan keluarnya mobil.

Dengan sangat gusar, gri tak sengaja membunyilan klakson mobilnya pada bumi.

Akupun kaget mendengarnya, bumi dengan cepat memajukan motornya dan tak lupa tatapan sinisnya.

Gri keluar dari mobil dengan rasa tak enak hati. Ia dan yang lain menghampiriku dan bumi yang berada dimotor.

"Eum sori le, tadi ga sengaja kepencet klaksonnya hehe, sori banget yaa!"ucapnya

Bumi yang paham, lalu hanya mengangguk saja.

"Jadi gimana?"bisik gri

Bumi yang sedaritadi hanya terdiam memperhatikanku kini menatapku dengan penuh kebingungan.

"Oh yaaa jadi gini, gua mau kenalin cowo yang ada di hadapan kalian ini gais"ucapku

Bumi panik dan bingung, pasalnya ia sangat benci perkenalan dengan orang lain.

Bumi menaikkan satu alisnya kearahku, aku paham apa yang ia bicarakan lewat matanya dan satu alisnya tersebut itu. Namun aku tetap melakukannya.

"Oke, jadi ini abang gua! Mungkin emang kalian ga pernah liat kalo kerumah, karena dia sekolah di luar negeri selama ini"lanjutku

Dreams Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang