Masuk kedalam sekolah diiringi dengan kedua cowo idaman sekolah saat ini. Lea yang tak menggunakan seragam sekolah merasa malu, namun tetap berusaha bodo amat, untung saja ia menggunakan kacamata hitam dan masker untuk menutupi wajahnya.
"Siapa itu?"
"Kayaknya anak baru gak si?"
"Kok bisa sama bumi dan revan?"
"Dari gosip yang berada kan bumi susah buat dideketin cewe!"
"Aduhhh, jangan sampai cewe itu merebut tahta para siswi disini!!!"Begitulah seruan konyol satu sekolah, saat melihat lea yang seperti lagaknya bersembunyi, revan dan bumi yang terlihat sempurna dimata satu sekolah.
Sampainya di ruang koperasi sekolah, buni mengeluarkan salah satu kartu ATM dari dalam dompetnya.
"Saya mau 1 set seragam hari ini untuk cewe, ukuran M"ucap bumi.
Pegawai koperasi tersebut mengambilkan 1 set seragam yang bumi pinta. "Ini dek!"
"Oh yaudah, saya ambil 1 yaa. Ini atm saya!"balas bumi memberikan atm miliknya.
Seraya menunggu pembayaran, bumi memberikan seragam tersebut pada lea dah menyuruhnya untuk cepat mengganti baju.
"Nih! Ganti buruan sana bajunya"pinta bumi.
"Ok, aku ketoilet dulu yaa"balas lea lalu meninggalkan kedua abangnya dan ruang koperasi.
Tak lama pegawai tersebut mengembalikkan kartu atm milik bumi, sekaligus memberikan struk pembayaran. "Terimakasih dek"ucap ramah pegawai tersebut lalu bumi dan revan hanya memberikan senyuman.
Bumi dan revan melangkah keluar bersamaan dari ruang koperasi menuju kelas, memang jalan menuju ruang kelas bumi dan revan melewati toilet perempuan dan laki-laki.
"Kita langsung aja nih ke kelas? Gak mau nungguin adek lo dulu?"tanya revan.
"Biarin lah lea udah gede ini, gapapa kita duluan aja"jawab bumi.
Saat melewati pintu toilet perempuan, tak ada satupun pucuk wajah lea yang terlihat keluar dari ruang toilet. Jadi, bumi tetap pada niat awalnya untuk meninggalkan sang adik duluan ke kelas.
Baru saja melewati satu kelas yang berada disebelah ruang toilet perempuan. penuh sorak ramai mengelilingi sekitaran bumi dan revan.
"Widihhh cantikk banget!"
"Anak barunya cantik!"
"Will you marry me?"
"Mana mau dia sama cowo modelan kaya lo!"
"Tau ih"
"Huuuuuuuuuuuuuuu"
"Huuuuuuuuu"Revan dan bumi berhenti dari jalannya. mereka saling menatap dan beberapa kali melihat siswa/i yang terus bergemuruh.
"Ada apaan si?"tanya revan.
"Gak tau! Emangnya ada anak baru yaaa?"tanya balik bumi.
"Setau gue gak ada info deh di grup sekolah kalo bakal ada anak baru hari ini"jawab revan.
"Terus anak baru yang mereka maksud itu siapa?"tanya kembali bumi.
Keduanya semakin menajamkan mata mereka satu sama lain. "Jangan-jangan...."
Baru saja keduanya hendak memutarkan tubuh, tetapi dari arah belakang sosok tangan lembut nan cantik menepuk bahu keduanya.
"Gosh! Masa gue disangka anak baru si bang?!"gerutu lea. (Yap, anak baru yang siswa/i maksud itu adalah lea)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams Come True
Teen FictionFOLLOW SETELAH KALIAN MEMBACA KARYA SAYA‼️🫶🏻, terimakasi. Dari sekian banyaknya manusia di muka bumi ini. Semua yakin dan tahu bahwa mimpi hanyalah sebuah bunga tidur. Aku ragu pada mimpiku yang terjadi seolah begitu nyata. Dengan orang yang sama...