54

124 1 2
                                    

Pagi harinya dari dalam rumah tak terdengar suara apapun pada kamar milik nath, eza dan adik kembarnya terus mengetuk seraya meneriaki nath yang menjadi sepupunya.

"Nath? Udah pagi, belom bangun?"teriak eza.

"Bang! Bangunn, jadi anter aku gak?"lanjut aza.

Benar-benar tak mendapati jawaban dari balik kamar nath, keduanya saling menatap lalu dengan cepat membuka knock pintu kamar nath.

"Orangnya udah gak ada"ucap eza pada aza.

"Kemana dah?"tanya aza bingung.

"Gatau, gak biasanya dia pagi-pagi udah pergi kaya gini! Yaudah lo berangkat sama gue aja"jawab eza segera menutup pintu kamar nath.

Rumah eza kini terlihat lebih sepi dibanding hari biasanya. Pasalnya kedua orang tuanya kini sedang bertugas di luar negeri dan meninggalkan sang anak dalam jangka waktu 2 minggu.

Sepanjang perjalanan menuju sekolah aza, eza tak henti bergelut dengan isi kepalanya. Aza pun melihati sang kakak yang dari wajahnya saja sudah memberikan kerisauan.

"Kenapa?"tanya aza memulai pembicaraan. Keduanya memang sangat jarang sekali berbicara, hal tersebut di mulai semenjak ketiga persaudaran antara eza,aza dan nath mendewasa.

Eza melirikan sedikit wajahnya. "Gapapa!"

"Jangan bohong deh lo! Pasti ada yang lo pikirin kan, mending ngomong aja sama gue buruan!"pinta aza memaksa eza.

Eza masih mendiamkan kembarannya yang dari kecil sudah tercipta dengan kebawelannya yang mempunyai level tertinggi di keluarga.

Aza semakin geram melihat tingkah eza. "Ish! Ada apasi? Kalo lo ga ngomong gue telfon papa!"ancamnya pada kakaknya.

Eza melirik agak sinis kali ini. "Bawel banget si lo! Tuan putri satu ini tuh bisanya cuma ngadu doang ke papa yaa!"sahut eza.

"Biarin! Itukan papa gue"balas aza menyebalkan.

Eza menyentil jari-jari milik aza yang masih asik memegangi bahu dirinya. "Minggirin jari lo ini! Ganggu aja bocil"timpal eza.

"Lagian lo nyebelin banget si za! Apa susahnya si sama kembaran kandung sendiri terbuka, lagian selama ini gue tau tentang nath tapi gak dengan lo! Apa jangan-jangan gue sama nath yang kembar yaaa?!"oceh aza semakin menjadi.

Eza meraup wajahnya dengan kasar. "Lo mau diem atau gue turunin dijalanan?! Lagian nanti kalo udah waktunya lo tau juga bakal tau si!"tugas eza membuat aza bingung sekaligus terdiam.

"Kalo waktunya gue tau? emang apaan yang bakal gue tau??"tanyanya pada dirinya sendiri dalam hati.

Kini keadaan di dalam mobil sudah cukup tenang dan hanya terisikan oleh putaran lagu saja.

Sesampainya di depan gerbang sekolah aza, ia segera keluar tanpa aba-aba bahkan tak ada sedikit salam untuk sang kembaran. Hal itu membuat eza geram dan heran.

"Lah bocahnya asal turun aja!"ucap eza yang sudah melihat aza berada di depan gerbang.

Eza tak mempusingkan hal tersebut, ia memilih dengan cepat melajukan mobilnya menuju sekolah.

"Si nath kemana ya? Ga mungkin dong kalo ikut papa sama bunda pergi ke aussie?!"monolognya.

"Lagian kocak deh! Biasanya juga ngomong kalo mau jalan duluan ke sekolahaan"monolognya sekali lagi.

Sesampainya eza di sekolah, ia memasuki kelas tanpa melihat nath berseliweran sedikitpun di pandangannya. Sampai akhirnya geo dan anak rubliseous inti lainnya menyapa eza di ambang pintu kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dreams Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang