Zes keluar dari ruangan nugo dan bumi dirawat, ia berjalan menghampiri pinggir balkon ruangan.
Dalam beberapa menit ia mencoba untuk merefresh diri dengan apa yang telah terjadi pada hari ini. Dengan semilir angin yang berlalu lalang melewati wajahnya, ia mulai menjatuhkan sang kelopak mata hingga tertutup sempurna menikmati hembusan angin.
"Sejukk banget."ucapnya.
Dari arah belakang, lelaki remaja dengan atasan kaos polos berwarna hitam beserta bawahan celana bahan hitam membuat gagah penampilannya. Tepat juga ikut menikmati hembusan angin seraya memperhatikan gadis yang berada dihadapannya saat ini.
"Masuk. Nanti sakit!."
Zes membuka kedua kelopak matanya terkejut mendengar suara yang tak asing baginya. zes mencari sumber suara hingga akhirnya memutarkan posisi tubuhnya kebelakang.
"Ngapain lo disini?"tanya zes bingung.
"Emangnya yang boleh disini cuma lo?!"balasnya tepat berdiri disamping zes.
"Yaaa, tapi kan masih banyak tempat yang lain ge! Ga harus disini juga kan?"timpal zes. Sangat benar, si tampan yang sangat cool geo kini mengikuti zessi.
"Gua maunya disini! Gausah berisik deh, suara lo ngalahin kesejukan angin disini"balas geo.
"Yaudah gua aja yang pergi kalo gitu!"ucap zes melangkahkan kakinya berjalan keluar dari arah balkon. Namun, langkahnya terhenti sebab geo (si paling gengsi) menahannya.
"Kenapa lo jadi ngejauh dari gua?"tanya geo walaupun ia gengsi.
"Bukannya lo yang ngejauh dari gua? Kan gara-gara telfon tadi lo jadi marah sama gua, ya kan?"balas zes tetap menatap kedepan tanpa membalikan tubuhnya.
"Kata siapa gua marah? Kata siapa gua ngejauh dari lo? Lo salah makan apa si?."
Zes membalikan tubuhnya dan menatap geo dihadapannya yang seoalah mempermainkannya.
"Ish. Lo tuh ya! Ngeselin tau gak si."omel zes.
"Tuh malah lo yang ngomel-ngomel gini, lagian harusnya lo tau kan emang sikap gua begini ari lahirpun!"tekan geo.
•flashback on
"gege mau kemana??"tanya seorang gadis kecil.
"mau kemana aja terserah gege! Inget ya, gege gak suka diikutin!!"tekan seorang bocah laki.
"tapi kan kita udah sahabatan dari lahir gege! nanti zeze aduin ke papa ya, kalo gege gamau bareng-bareng sama zeze."sahut zes kecil dengan wajah marah.
Geo kecil membalikan tubuhnya kearah zessi hanya untuk menaikkan alisnya. "Aduin aja!"
Setelah percakapan kedua anak kecil tersebut, geo kecil meninggalkan zes kecil di taman depan kompleknya sendirian.
flasback off•
"Yaudah karena gua tau sikap lo, berarti tandanya kan lo juga gamau diganggu dengan adanya gua disini!"lanjut zes.
"Kelakuan anak kecil lo ga pernah berubah ta zes!"cicit geo.
"Biarin!."
Geo menarik pelan tangan zessi yang ia tahan sedaritadi. Ia mengembalikan zessi pada posisi awalnya sebelum dirinya juga masuk ke area balkon.
"Gua minta maaf! Lo mau kan maafin gua?"tanya geo melupakan sikap cool dan gengsinya.
"Kalo gua gamau, gimana?"jahil zes.
Geo menampilkan wajah isengnya seolah ia marah tapi gemesh. "Yakin gamau maafin jodoh lo?!"balas geo membuat pipi zessi melepuh seperti kepiting rebus.
"Salting ya?"lanjut geo masih mendekatkan wajahnya tepat pada wajah zessi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams Come True
Teen FictionFOLLOW SETELAH KALIAN MEMBACA KARYA SAYA‼️🫶🏻, terimakasi. Dari sekian banyaknya manusia di muka bumi ini. Semua yakin dan tahu bahwa mimpi hanyalah sebuah bunga tidur. Aku ragu pada mimpiku yang terjadi seolah begitu nyata. Dengan orang yang sama...