2. Rumah Davian

118 4 0
                                    

"Beneran pergi ya? Mau balik lagi gak? Aku masih tetap nunggu kamu nih," -Greta Ana Adora

Ana berada di rumah Davian, setelah pulang sekolah tadi ia meminta Arsalan nganter ke rumah Davian lalu meninggalkan Ana sendiri.

Ana sudah berada di ruang tengah lalu menatap sekeliling rumah Davian, terdapat bingkai foto di dinding yaitu foto Davian dan Inez, dari foto itu mereka berdua terlihat sangat bahagia.

Inez turun dari tangga lalu langsung duduk di sebelah Ana. Ana bisa melihat jelas wajah Inez yang habis menangis.

"Kamu baik-baik aja kan Nez?" Tanya Ana membuat Inez mengangguk.

"Aku baik-baik aja kak, kakak gimana?" Tanya balik Inez.

"Seperti yang kamu lihat sekarang," jawab Ana membuat Inez mengangguk mengerti.

"Nez, jangan lama-lama ya sedihnya, gak baik, Kakak tau kamu masih gak percaya, kakak juga masih gak percaya ini, tapi Tuhan lebih sayang Abang kamu. Kamu kangen kan sama Abang kamu?" Nasehat Ana sambil bertanya ke Inez.

"Iya kak, aku kangen bangettt," jawab Inez

"Kalau gitu kita ke makam Abang kamu mau gak? Jenguk dia, udah lama loh gak jenguk dia," ajak Ana membuat Inez mengangguk cepat.

"Mau Kak, kalau gitu Inez siap-siap dulu ya," seru Inez membuat Ana mengangguk dan tersenyum melihat Inez sedikit menghilangkan pikiran-pikiran yang ada di otaknya.

Setelah beberapa jam menunggu Inez akhirnya Inez dah siap lalu mengajak Ana keluar rumah.

"Naik motor aja, sekalian nikmati pemandangan sore hari ya," kata Ana lalu di angguki oleh Inez.

Ana mengendarai motornya lalu menatap jalan yang sangat macat banyak banget orang-orang pulang dari kerjaan dan masih banyak lagi. Setelah itu akhirnya mereka berdua sampai di makam. Ana segera memarkirkan motornya lalu mengajak Inez masuk.

Inez dan Ana sudah berada di makam Davian yang tepat bersebelahan dengan makam ibunya.

"Hai Bang, Inez dah lama gak kesini. Abang pasti di sana bahagia banget ya ketemu ibu, tapi Inez di sini gak bahagia bang, Abang kok belum masuk mimpi Inez, kapan masuk bang? Inez ke sini sama  orang yang Abang cintai nih, Abang gak kangen aku sama kak Ana bang?" Kata Inez sendiri sambil mengeluarkan unek-unek yang ada di pikirannya.

"Ibu, ibu juga, ibu sama Abang pasti liat Inez dari ataskan? Inez gak baik-baik aja Bu, Bang ian, Inez pingin kumpul bareng kalian berdua lagi, Inez pingin kalian berdua hiks ... Hiks...." Adu Inez sambil sesenggukan, Ana yang tidak bisa menahan akhirnya tangisan Ana pecah.

"Berdoa yok Nez," Ajak Ana lalu Inez mengangguk mereka berdua berdoa dengan kepercayaan masing-masing.

Setelah selesai mereka berdua pulang, Ana  tidak bisa berkata apa-apa saat sudah berada di makam. Ia cuma diam sambil batinnya menjerit.

"Mmm, Nez cari makan dulu ya, abis itu kita jalan-jalan," ucap Ana membuat Inez mengikuti saja.

"Iya boleh Kak,"

Setalah lamanya jalan-jalan bersama Inez akhirnya Ana minta di jemput Arsalan.

"Abang.. jemput aku dong,"

DIA KEMBALI (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang