21. Kecewanya Ana

87 5 0
                                    

Davian segera masuk lalu melihat Ana yang tengah tertidur lalu menghampirinya. Davian mengusap rambutnya lalu tanpa sadar Air matanya menetes.

"Maaf, maaf in gua, gua gak bisa nepatin janji sama lu. Gua gagal buat jaga lu," ucap Davian sambil menahan isakan.

Ana yang terusik dari tidurnya Melihat siapa yang datang ternyata Davian.

"Kamu!" Kata Ana lalu menangis dan Davian langsung memeluknya.

"Na, jangan sakit Na jangan sakit, lu tau gua gak suka liat orang sakit," ungkap Davian membuat Ana tetap diam.

"Gua mau ngomong sesuatu sama lu tapi lu jangan marah ya Na," kata Davian lalu melepaskan pelukannya.

"Gua udah berjodoh Na sama yang seiman,"

Dam

Hari ini hati Ana bener-bener hancur dan semesta Ana sudah menemukan orang baru membuat Ana menggeleng cepat.

"Gak, gak mungkin, kakak bohong sama aku, kenapa kakak kembali malah ngasih kabar kaya gitu, tadinya gak usah kembali jika akhirnya bakalan ke gini!" marah Ana membuat Davian diam.

"Maaf, gua minta maaf sama lu,"

"Iya udah terserah, udah gak ada harapan lagi juga buat Deket kakak, jagain dia baik-baik Jangan buat tuh cewek sakit hati, Semoga bahagia sama yang sekarang." Ungkap Ana lalu tersenyum manis kepada Davian.

Dan Davian tau itu senyum palsu, Akhirnya Davian memutuskan untuk meninggalkan Ana sendirian di kamarnya.

Setelah jalan melewati tangga satu persatu Davian pamit kepada yang lain tak lupa membagikan undangan pernikahan dirinya.

"Tante saya pamit dahulu ya, dan jangan lupa datang ke pernikahan saya," ucap Davian membuat mereka benar-benar terkejut bukan main.

"Apa-apa an lu! Lu datang cuma buat ngasih undangan lu?! Sedangkan Ana bertahun-tahun nungguin lu kembali lalu dengan seenaknya lu datang cuma bikin tambah trauma dia?!" Marah Arsalan membuat Davian menghela nafas.

"Gua emang salah dan Jodoh di tangan Tuhan emang bisa ke baca jodoh kita siapa gak kan," ungkap Davian membuat mereka semua mengangguk.

"Iya jodoh di tangan Tuhan, tapi lu mikir gak? Lu mikir keadaan dia gak hah?! Dia ke abis nangis-nangis dan lu datang cuma ngasih kabar bikin Ana sakit hati? Otak lu dimana hah?" Marah Delvin.

"Lu mikir ya anjing, lu sakit dia, dia tetep mau sama lu, lu katain dia dengan kata-kata yang bikin sakit hati dia tetep mau Nerima lu tanpa liat lu dari segi materi, lu gak tau kan gimana saat dia nungguin lu, gimana saat dia tau lu meninggal hati dia bener-bener hancur. Tanpa lu pikir dia selalu bilang ke gue kalau dia bersyukur kenal cowok ke lu! Otak lu dimana bro? Siapa yang lu cari kalau lu sakit, pas lu sakit pas lu sedang di titik paling bawah dia selalu nemenin lu dan dia berusaha buat ngilangin rasa trauma lu buat Deket cewek!"

"Dan sekarang apa? Pas lu udah sembuh dari trauma lu, lu seenaknya ninggalin dia tampa liat perbuatan baik dia ke lu," ungkap Delvin lalu terkekeh kecil.

"Hahah, definisi orang gak tau malu ke lu, di baik kin malah ngelunjak," sindir Delvin lalu meninggalkan mereka semua.

"Gua cuman manusia biasa gua kan kagak tau jodoh gua siapa datangnya kapan dari pada bohong lebih sakit lagi mending jujur sekarang daripada nanti nanti itu yang bakal lebih parah." Ucap Davian menghela nafas pendek.

"Semua udah di atur sama tuhan gua yang sebagian makhluknya bisa apa gua cuman manusia yang gak bisa nebak rencana tuhan." Lanjut Davian lalu menundukkan kepalanya.

"Saya gak marah sama kamu, dan memang bener kamu dan Ana berbeda, bahkan dindingnya sangat tinggi, jadi kalau bener-bener itu keputusan kamu, saya gak bisa berbuat apa-apa selain mengucapkan kata selamat kepada kamu karena telah menemukan jodoh yang se agama sama kamu." Ungkap Ari lalu menepuk pundak Davian membuat Davian menghela nafas lega karena Ari tidak marah dengannya.

"Saya minta maaf,"

"Cuma gua mau bilang ke lu Lan,  Jagain dia baik baik jangan sampe telat makan dan jangan lupa ngerjain 5 waktunya. Bilangin permintaan maaf gua ke Ana memang ini pasti bakal sia sia cuman gua minta maaf sedalam-dalamnya, kalau gitu saya pamit pulang dulu Om, Tante,"  ucap Davian membuat mereka mengangguk.

Arsalan tak tau jalan pikirannya dan akhirnya Arsalan bersama Aleta menuju kamar Ana untuk melihat keadaan Ana.

El ia baru sampai rumah Delvin terkejut melihat Davian yang keluar dari dalam lalu menutup mulutnya.

"Kak Davian?" Beo El membuat Davian mengangguk lalu mengasih undangan ke El.

El menerimanya lalu melihat terdapat undangan, membuat El menatap tak percaya.

"Brengsek lu datang cuma buat ngasih beginian, gila lu ya anjing! Gue bener-bener gak ngerti jalan pikiran lu!"  Tekan El lalu meninggalkan Davian sendirian.

Davian menjabak rambutnya sendiri lalu tertawa kecil. "Hahaha, lu emang bener-bener bodoh Davian! Gua benci diri gua sendirii..." Teriak Davian lalu meninggalkan rumah Delvin.

El melihat Ana yang menangis membuat El sangat prihatin dan bodohnya Davian menikahnya besok, gak habis pikir El.

"Udah lu kaga usah nangisin cowok ke dia," suruh El.

"Bener, lu besok gak usah datang ke pernikahan dia, percuma bikin lu sakit hati doang," suruh Aleta lalu diangguki yang lain.

Berbeda dengan Leon yang lari-lari menaikki tangga lalu melihat di kamar ternyata sudah ramai, keringat Leon di pelipis sangat banyak lalu mengatur nafas sebentar.

"Gila sumpah gue gak nyangka, kalau Davian bakalan nikah besok, " kata Leon dengan nafas tersengal-sengal.

"Na lu yang sabar ya, gue yakin setelah ini lu bakalan di cintai oleh orang yang cintanya lebih besar dari pada lu." Ungkap Leon lalu di angguki oleh yang lain.

"Iya makasih ya, aku bakalan berusaha buat ikhlasin dia pelan-pelan,"ungkap Ana.

"Ya udah ayok ke taman sebelah liat bintang Pumpung bagus awannya," ajak Arsalan membuat di setujui yang lain.

Mereka turun ke bawah lalu menuju ke taman sebelah, mereka duduk di rumput dan melihat ke atas terdapat bintang-bintang yang berkilau menerangi bumi yang gelap.

"Hahah gak nyangka bakalan terjadi ke gini, kejutannya sangat menyedihkan sekali tuhan," batin Ana lirih.

"Jangan di pikirin ayok kita seneng-seneng di sini," kata Delvin.

Mereka lalu melakukan hal apa saja membuat Ana tertawa, walaupun hatinya masih sangat hampa. Mereka semua berusaha menghibur Ana dan menurunkan gengsinya untuk melakukan hal-hal lucu.
















Jan lupa vote dan komen ya gaesss





DIA KEMBALI (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang