TYPO
"Papah ini belapa papah?" Jenoval menunjukkan selembaran uang sepuluh ribu
Jaehyun menoleh kepada Jenoval lalu kembali lagi pada ponselnya
"Sepuluh ribu" jawabnya
"Kalo ini?" kali ini Jenoval menunjukkan selembaran uang dua puluh ribu
"Dua puluh ribu"
"Ini?"
"Lima puluh ribu"
"Ini?" tanya nya lagi, namun sang papah tak kunjung menoleh
Jenoval menepuk-nepuk kecil paha Jaehyun
"Papah ini belapa? papah?"
"Sebentar nak, sebentar"
"Papah"
"Mana? lima puluh. Kan sama, sama yang tadi dedek Opal"
"Hm? tapi kan dua kan beda" Jenoval memandang uang-uang nya
Ah ngomong-ngomong itu adalah uang THR yang bocah itu dapatkan dari teman-teman papah nya saat pergi berkunjung ke rumah para teman bisnis Jaehyun yang sedang merayakan hari raya lebaran
Mark dan Jenoval dapat banyak ngomong-ngomong
"Tapi nominal nya sama dek"
Jenoval memandang Jaehyun bingung
"Nonal itu apa papah?"
"Nominal. Nilai tukar? banyak nilai uang nya. Udah lah dedek masih kecil belum paham"
"Papah kalo ini semua belapa papah?" Jenoval memberika semua uang yang sudah dikumpulkannya pada sang papah
Jaehyun mengambilnya lalu menghitungnya
"Enam ratus dua puluh ribu"
"Enam latus puluh libu" ulang si bungsu
"Enam ratus dua puluh ribu" koreksi yang lebih tua
"Susah papah" Jenoval mengambil alih uangnya
"Mau dedek kasih mamah ah"
Jaehyun langsung memandang Jenoval
"Loh kenapa?"
"Kan mamah bisa simpen" Jenoval turun dari sofa lalu berlari ke kamar orangtuanya
"Yah kasihan, gatau dia kalo itu uang gak bakal balik lagi"
...
"Mamah..mamah...mamah..."
"Sebentar dedek, mamah dikamar mandi" ucap Tya sedikit berteriak dari dalam kamar mandi
"Oke" Jenoval duduk diatas kasur menunggu Tya
Tak lama wanita itu keluar
"Kenapa dek?" tanya nya, Jenoval langsung menyodorkan uangnya
"Simpen mamah"
"Eh, mamah yang simpen?" tanya wanita itu sumringah, Jenoval mengangguk
Tya menerima uangnya, "Yaudah sini, mas Mark juga suruh simpen ke mamah yah, oke?"
"Oke!"
Jenoval keluar dari kamar orangtuanya lalu menjumpai Mark yang sedang belajar di kamarnya
"Mas Mulk"
"Hm?"
"Mas Mulk, duit na mana?"
Mark berhenti dari kegiatan menulisnya,