TYPO
Tya memberhentikan mobilnya didepan basement sebuah hotel, wanita memberikan kunci mobilnya pada pelayan hotel untuk dipindahkan ke basement lalu memasuki hotel
"Selamat malam, ada yang bisa saya bantu?"
"Malem, saya minta keycard kamar nomor satu" ucap Tya memandang resepsionis didepannya dengan pandangan datar
Sejujurnya dirinya tak ingin bersikap seperti ini, dirinya sedang lelah dan emosinya sedang gampang tersulut
Wanita didepannya mengedip bingung, "Maaf ibu, bisa diulangi? barang kali saya salah dengar?"
"Saya minta keycard kamar nomor satu" ulang Tya
"Maaf ibu, sebentar barang kali saya-
Tya menghela nafasnya, "Stop, panggil manager kamu sekarang"
"Bu-
"Sekarang"
"Baik, sebentar. Bisa tunggu disana" resepsionis tersebut menunjuk pada sofa tunggu tak jauh dihadapannya
Tya duduk bersandar pada punggung sofa, wanita itu memejamkan matanya
Dirinya pergi dari rumah, namun pergi dengan mobi, kartu dan uang suaminya, bahkan Tya menginap dihotel milik Jaehyun
Bodoh, tapi Tya malas hanya untuk memikirkan mau kemana.
"Selamat malam, ada yang bisa saya bantu?"
Tya membuka matanya memandang pada seorang pria dan resepsionis tadi, yang berdiri dihadapannya
"Oh- selamat malam ibu Tya"
Tya berdiri, "Malam, bisa tolong minta keycard kamar nomor satu?"
"Oh, iya ibu sebentar saya ambilkan" pria tersebut pergi
Tya memandang wanita dihadapannya yang menunduk
"Jangan nunduk terus nanti leher kamu sakit" ucapnya lalu kembali duduk
"Ibu, sebelumnya saya minta maaf, saya-
"Iya-iya, gih balik kerja" potong Tya, tak mau mendengarkan panjang labar itu membuat kepalanya pusing
"Baik bu, permisi"
Tya mengangguk, tak lama pria yang menjabat sebagai manager hotel tersebut datang lalu memberikan yang Tya minta
"Saya cuma ada satu koper, tolong langsung diantar yah"
"Baik bu"
Tya mengangguk lalu melangkah menuju kamar yang akan dirinya inapi
.....
Tya membaringkan tubuhnya diatas ranjang setelah membersihkan dirinya
Wanita itu meraih ponselnya, mencari kontak Mark
"Jam segini masih main iPad gak yah?" gumamnya
"Chat aja kali yah? tapi kalo yang balas bapaknya gimana?"
Tya menggigit bibir bawahnya mengingat kala tadi Mark dan Jenoval yang menangis, wanita itu mengerutkan keningnya matanya berkaca-kaca
"Kasihan banget sayang-sayangnya mamah" lirihnya
Berujung Tya yang mengetikkan pesan pada Mark
....
Mark memandang Jaehyun tajam, sedangkan yang lebih tua hanya memandang anak sulungnya sambil bersidekap dada
Mark duduk diatas kasur bersama Jaehyun sedangkan Jenoval sudah tertidur lantaran kelelahan menangis
"Mas mau ngomong apa? ngomong aja"