TYPO
"Sayang"
"Sayangggg...."
"Enggak-enggak, keluar kamu sekarang"
Jaehyun merucutkan bibirnya, duduk dipinggir kasur lalu memeluk Tya yang sedang membereskan baju-baju anak-anaknya yang baru dibeli
"Awas"
"Yangg..."
"Awas gak?"
"Kok kamu jahat sih?" Jaehyun justru mengeratkan pelukannya, meletakkan dagunya dibahu Tya
"Kayak gembel tau gak lu? jangan tidur sama gue lo sebelum cukur tuh rambut"
"Ganteng kok"
"Ganteng apaan, kayak gak diurus iya" sebal Tya
"Yanggg..gabisa gak bobo sama kamu" rengek sang lelaki
"Terus dua puluh dua tahun idup lo gimana? begadang? vampir lu? gue gampar juga lama-lama"
"Ish kamu mah"
"Janji dulu besok cukur rambut"
Jaehyun diam
"Tuh kan gak mau, udah deh paling bener lu gausah deket-deket gue, gausah tidur sama gue, lo gak mau dengerin gue soalnya"
"Gak gituuu.."
"Yah teros?"
"Yang, sekali aja cuma sampe sejajar telinga. yah? please? sayang?"
Tya menggeleng, "Gak, kaya penjahat lu gondrong-gondrong begitu"
"Tuhan Yesus gondrong, baik kok yang"
Tya memandang Jaehyun tajam lewat ekor matanya
"Orang bener kok" cicit lelaki itu mendusel-dusel wajahnya dibahu Tya
"Pokoknya pilihan kamu cuma dua, cukur rambut boleh bobo disini, kalo gak mau gausah ngomong sama aku"
"Gausah ngomong doang kan? cium boleh kan?"
"Jaehyun"
Jaehyun merucutkan bibirnya, "Sekali aja yang"
Tya mendengus, "Kamu motivasinya dari mana sih mau gondrong-gondrong ha?"
"Gak dari mana-mana"
"Gik diri mini-mini, sana lo!" Tya hendak melepaskan diri
"Gamau, kasih izin dulu" tahan Jaehyun
"Gak"
"Yangg..aku kasih duit deh, boleh yah?" bujuk Jaehyun
"Gak"
"Lima juta?"
Tya menggeleng
"Sepuluh?"
"Gak"
"Dua puluh?"
"No, thanks"
"Lima puluh?"
"No"
"Satu M deh anjing"
"Lo ngatain gue anjing?"
"Abisnya, banyak gaya lo timbang bilang boleh doang" ucap Jaehyun kesal
Tya mengernyit, "Kok jadi kamu yang kesel?"
"Kesel lah, rambut doang padahal aturan banget"
"Oh iya rambut doang, lupa kamu ngediemin aku seminggu karna aku motong rambut, lo lupa?"
