TYPO
15 menit sebelumnya
Jenoval memandang Mark yang turun dari kasur lalu meninggalkan kamar
Lalu kemudian atensinya dialihkan pada layar ponsel Tya yang tadi nya menampilkan game video menjadi sebuah panggilan suara
Jenoval tidak tau siapa yang menelfon karena dirinya tidak bisa membaca, namun saat melihat emotikon '❤' sibungsu memekik langsung menggeser ikon hijau
"Hayoo"
"Halo"
"Papah?!"
"Dedek? dedek dimana?"
"Dedek, dipanggil mamah"
Jenoval langsung membiarkan ponsel tersebut diatas kasur saat Mark datang, lalu turun dari kasur mengikuti langkah kakaknya
....
Tya memandang Jaehyun yang baru saja mengantarkan Saga keluar meninggalkan apartemen itu
Keduanya berbincang cukup banyak layaknya teman lama
Mark disana memandang Tya dan Jaehyun bergantian
"Mamah-
"Sutt"
"Apa maksudnya bawa kabur anak-anakku?"
Tya terkekeh, "Anak-anakku?"
Jaehyun berdecak lalu memandang Mark, "Mas Mark masuk kamar" perintahnya
Mark menggeleng, memeluk Tya dari samping
"Mark?"
"Gamau papah, jangan paksa mas"
"Jangan sampai papah ngomong tiga kali, sekarang mas masuk kamar"
Mark tak ubris, bocah itu justru semakin memeluk Tya erat, menyembunyikan wajahnya menghindari tatapan papah nya, bagainana pun Mark takut juga sebenarnya.
"Oh, udah berani sekarang yah ngelawan papah"
"Mas gak takut sama papah!"
Entah keberanian dari mana Mark mengatakan itu, tapi yang pasti dirinya akan melindungi mamah nya dan tak akan membiarkan wanita itu pergi lagi.
"Mark!"
Tya memandang Jaehyun, "Kamu kenapa sih? pelan-pelan aja ngomongnya, kamu pikir kalo kamu kayak gitu anaknya bakalan langsung nurut? kasihan yang ada"
"Aku udah ngomong pelan tadi, kamu liat kan gimana?"
Tya menghela nafasnya, lalu memandang pada Mark yang masih setia memeluknya dengan wajah menahan marah
"Sayang, dengerin papah yah? mas ke kamar gih sama dedek"
Mark menggeleng memandang Tya sendu, "Mas gamau, mas mau sama mamah"
"Iya nanti mas sama mamah, ke kamar dulu yah? mas mau ngomong sama papah"
"Ndak mamah, nanti mamah sama papah berantem lagi, nanti mamah pergi lagi, mas ndak mau" lirihnya dengan suara menahan tangis
"Enggak kok, mamah sama papah gak berantem, iya kan pah?"
Tya memandang Jaehyun, lelaki itu hanya mengangguk kecil