Get Me, Hitman • TaeGi

•Chapter 36: Exhile And Betrayal

⚠️WARNING⚠️
•Boyslove / Homo
•Pembunuhan / Blood
•Misgendering
•Harsh Words

•
•
•

❝ 𝔾𝕖𝕥 𝕄𝕖, ℍ𝕚𝕥𝕞𝕒𝕟 ❞

•
•
•

"Orang itu..." Jimin menatap kedua orang yang mulai berjalan menjauh itu dari belakang.

"Kenapa dia begitu familiar?" Bahkan senyuman pemuda itu terasa melekat di dalam benak Jimin. Hingga rasanya dia terlempar ke masa lalu.

Omega itu merasakan kakinya berlari mengejar orang itu dan menarik tangannya. "Kakak?!"

Chanyeol, pemuda yang ditarik tangannya itupun menoleh untuk mendapati seorang Omega yang menatapnya dengan terkejut. "Kau..."

Jimin menutup mulutnya dengan mata yang berbinar penuh kebahagiaan. "Kakak... Ini benar-benar kau!"

Sesaat kemudian tubuh Chanyeol oleng ke belakang karena mendapat pelukan kuat dari Omega di hadapannya. Dia pun membalas pelukan itu dengan senyuman bahagia di wajahnya.

Tanpa sadar air mata itu muncul keluar dari mata Jimin, itu air mata kebahagiaan. Dia sangat senang bisa bertemu lagi dengan kakaknya yang hilang beberapa tahun lalu.

"Apakah kau tau berapa lama aku mencarimu? Kenapa kau tidak pulang ke rumah? Apakah kau tau betapa besarnya aku merindukan dirimu?" Rengek si Omega masih memeluk Chanyeol dengan erat, enggan melepaskan sedikit pun karena takut kakaknya akan pergi jika dia melepas sedetik pun.

Air mata itu terus saja keluar dari matanya yang terpejam erat. Bahkan dirinya enggan membuka mata, takut jika ini semua hanyalah mimpi belaka.

Setelah beberapa menit dalam keheningan, Jimin mulai tersadar dan keluar dari pikirannya.

Itu semua memang bukan mimpi, namun khayalan dalam benaknya. Dia bahkan masih dalam posisi duduk dengan secangkir kopi di tangannya. Jimin menatap eksistensi Chanyeol yang berjalan menjauhinya.

Benar, semua itu tidak nyata. Hanya khayalan semata. Semua kejadian itu hanya ada di dalam pikiran Jimin tanpa dia lakukan. Dia hanya menginginkan tapi tidak bisa melakukannya.

Air mata yang sebenarnya dia keluarkan bukan air mata kebahagiaan, namun air mata penyesalan. Menyesal karena dia begitu pengecut untuk sekedar memanggil kakaknya itu.

"Hahaha... Mungkin memang aku terlahir sebagai seorang yang pengecut. Lupakan saja."

Matanya menyendu, menyesalkan dirinya sendiri yang sangat tidak bisa diandalkan dalam keadaan mendesak seperti ini.

Dia punya satu kesempatan untuk bertemu dengan kakaknya, namun malah menyia-nyiakannya. Mungkin saja dia tidak akan bisa bertemu lagi dengan kakaknya lagi nantinya.

"Apa yang kau lakukan? Berbicara pada dirimu sendiri?" Sebuah tangan memegang bahu Jimin dengan lembut, membuat Omega itu membelalak terkejut.

•
•
•

❝ 𝔾𝕖𝕥 𝕄𝕖, ℍ𝕚𝕥𝕞𝕒𝕟 ❞

•
•
•

Baekhyun membuka kemeja dan menyisakan kaos putih yang melekat di tubuhnya yang penuh dengan keringat.

"Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak mengikutiku. Tapi kau malah mengikutiku sampai ke rumah. Sudah cukup..."