ASKfm | angkasaa | 5 years ago
Anonymous14: sometimes loving you tiring. i always wonder what it feels like to be loved by you, too.
angkasaa: if it hurts, then stop loving me.***
G-Class Angkasa terus membelah jalanan di bawah guyuran hujan. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari bibirnya sejak kami meninggalkan studio. Hanya gerakan wiper jendela yang menjadi fokusnya.
"Kamu nggak apa-apa?" tanyaku.
Angkasa menggeleng menjawab pertanyaanku. "Nggak apa-apa."
"You seem like so."
Dia tidak menanggapi dan malah berkata, "Jangan terima rekomendasi kos Nana."
Aku penasaran dengan ini dari tadi. Angkasa dan Nana.
"Kenapa?"
"Just don't."
"Kamu nyuruh aku jangan terima rekomendasi kos Nana dan kamu nggak bisa jelasin alasannya?"
"Aku bilang nggak, ya, nggak, Ta." Aku terkejut ketika intonasinya sedikit naik.
Aku menyeringai. "Kenapa, Angkasa? Karena Nana pernah tidur sama kamu juga?"
Dia berdecak, tidak mengelak.
"Bener, ya?" pancingku lagi dan Angkasa melirikku tajam.
"Nggak ada hubungannya, Ta. Aku cuma nggak mau kamu tinggal di kos bekas dia."
"Oh, kamu tahu banget dia pernah tinggal di kos itu? Aku belum cerita, lho. Pernah tidur bareng di kosnya Nana?"
Aku tahu kalau Angkasa yang lebih pantas marah karena aku tidak memberi tahu dia tentang sesuatu yang cukup penting. Namun, aku tidak suka jika dia melarangku tanpa alasan begini. Apalagi setelah aku tahu Nana adalah partner tidurnya.
"Sejak kapan kamu masalahin aku pernah tidur sama siapa?" Angkasa membalasku.
"Sejak kamu melarang aku dan nggak bisa kasih alasan. Selama kamu nggak bisa kasih alasan, aku tetap akan tinggal di kos yang dulu dipakai Nana."
Angkasa berdecak lagi. "Kamu tahu dia pernah tidur sama aku dan kamu masih mau tinggal di kosnya dia dulu? What's wrong with you?"
Aku mulai lelah. "What's wrong with me? Nothing! Pertanyaan yang benar, what's wrong with you, Sa? Kamu diamin aku, kamu dingin sama aku, kamu seakan-akan nggak anggap aku ada--terus sekarang kamu main larang-larang aku tanpa ada alasannya. Maksud kamu gimana, sih?"
"Amarta--"
"Aku berusaha semampu aku untuk mengerti kamu, Angkasa. Aku tahu apa yang terjadi sama kamu dan aku mau kamu tahu aku selalu ada buat kamu. Tapi aku mohon jangan terus-terus kayak begini, Sa. Aku butuh kamu bicara sama aku. Aku butuh kamu bicara apa yang kamu mau karena aku nggak bisa baca isi kepala kamu."
"Aku harus bicara apa lagi? Aku udah bilang kan aku nggak mau kamu tinggal di kos bekas Nana? Itu yang aku mau dan kamu tetap nyuruh aku bicara. Bicara apa lagi?"
"Okay, kalau kamu nggak mau aku di kos Nana, fine! Aku bisa cari yang lain. Tapi aku nyuruh kamu bicara bukan hanya tentang kos aku. Maksud aku juga tentang diri kamu sendiri, Angkasa. Aku nggak mau kamu diam. Aku mau kamu cerita. Perlu aku ulang lagi kalau aku nggak bisa baca isi kepala kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Tell The Stars About You | The Stellar Shelf #1
RomanceA romance novel (but as a love letter) || Completed. It's the truth, they say, that whoever comes to mind every time you look at the luminous skies is who you love, and when the dimming stars ask me, "who is it?" please remember my answer: you. i'll...