°
°Jieun menatap sendu pada Jungkook yang terlihat menahan cemburu melihat Suzy tertawa bersama orang lain di meja sana. Jieun sadar selama ini Jungkook belum benar-benar bisa melupakan Suzy. Semuanya terlihat baik namun sebenarnya tidak. Jungkook menutupi semua kepedihannya dengan selalu berakting manis padanya, namun nyatanya ia selalu menangis saat sendirian. Jika tau semuanya akan jadi begini maka lebih baik sedari awal ia tak pernah menerima donor ginjal dan pergi menyusul anaknya daripada ia harus hidup namun suami yang dicintainya menderita karena memilihnya.
"Aku pergi ke kamar mandi sebentar ya.", ucap Jieun sembari berlalu pergi menuju kamar mandi
Langkahnya melemah, ia terduduk lemas di belokan lorong yang sepi. Wanita itu menangis, perih rasanya melihat orang yang kita cintai harus pura-pura bahagia demi mempertahankan pernikahannya.
"Sakit.. Tuhan mengapa kau tak membiarkanku mati saja.. Mengapa aku harus terus selamat..", ucap Jieun di sela tangisannya
"Eonnie..", panggil seseorang
Jieun sedikit memelankan suara tangisannya lalu mendongak ke atas untuk melihat siapa yang berdiri di depannya saat ini.
"Eonnie..", panggilnya sekali lagi lalu ikut berjongkok dan memeluk Jieun yang kembali menangis
"Berhentilah menangis. Eonnie.. Kau tau aku merasa menyesal karena ternyata aku menikahi suamimu. Aku sangat menyesal karena hal itu. Aku mengingat pertemuan pertama kita dan aku berharap bisa bertemu lagi denganmu."
"Aku memberikan ginjal ku padamu karena aku menyayangimu dan menyayangi Jungkook. Dia akan sedih jika kehilanganmu. Aku selalu bermimpi mempunyai seorang kakak perempuan, dan saat bertemu denganmu aku merasa mimpi ku bisa menjadi nyata. Kau sangat baik dan perhatian, aku menyayangimu sedari awal pertemuan kita. Aku benar-benar sedih karena hari itu menjadi yang pertama dan terakhir kalinya aku bertemu denganmu."
"Eonnie.. Tolong jangan berkata tentang kematian karena aku tak suka mendengarnya. Aku menginginkanmu hidup dengan baik dan bahagia bersama Jungkook.", ucap Suzy sembari menghapus air mata Jieun
Awalnya Suzy ingin pergi ke toilet tapi diperjalanan ia mendengar seseorang menangis. Suzy yang memang penasaran langsung saja menghampiri suara tangisan yang ternyata berasal dari wanita yang sangat Suzy kenali. Lee Jieun.
Suzy berpikir bahwa setelah kepergiannya akan membuat Jungkook dan Jieun hidup bahagia, namun ternyata ia salah. Justru sekarang ia malah melihat Jieun menangis dan Jungkook yang terlihat lebih kurus seperti banyak pikiran.
"Suzy-ahh..", ucap Jieun setelah tangisannya sedikit mereda
"Ne?"
"Maafkan aku.."
"Aku juga minta maaf.."
"Kau tak salah."
"Kau juga tak salah."
Jieun terdiam mendengar jawaban Suzy yang membalikkan kata-katanya.
"Hhh tak ada yang perlu dimaafkan karena memang tak ada yang salah. Mungkin semuanya memang harus berjalan seperti ini."
"Mengapa kau sebaik ini Suzy?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Falsity [COMPLETE]
FanfictionSatu tahun menikah membuat Suzy bahagia namun ia merasa tak pernah benar-benar dicintai oleh suaminya. Ya, suaminya memang baik dan perhatian padanya, namun entah mengapa ia tak pernah merasakan cinta dari sang suami. Tatapan yang selalu Suzy lihat...