°
°Jungkook merasa ada yang aneh dari Suzy. Wanita itu jadi lebih banyak diam dan melamun akhir-akhir ini, jam pulangnya juga menjadi sedikit malam bahkan sekarang Jungkook lebih dulu sampai rumah daripada Suzy. Jungkook selalu ingin bertanya namun ia urungkan karena wanita itu terlihat sangat lelah.
"Kau kenapa?", tanya Jaehyun heran karena melihat bos nya sudah melamun pagi-pagi begini
Jungkook hanya menjawab dengan gelengan pelan tanpa menoleh pada Jaehyun.
"Hhh ceritakanlah padaku Jeon.. Sayang sekali jika nantinya kau mati muda karena stress begitu.", ucap Jaehyun yang dibalas delikan kesal oleh Jungkook
"Suzy sedikit aneh.", ucap Jungkook
"Aneh bagaimana?", tanya Jaehyun
"Dia berubah..", jawab Jungkook
"Berubah bagaimana? Berubah jadi monster? Atau mungkin vampir cantik? Atau jadi siluman kelinci?"
"Bodoh. Bukan berubah seperti itu Jung Jaehyun.", balas Jungkook malas
"Lalu?"
"Ia jadi lebih pendiam dan sering melamun. Seringkali aku melihat matanya sembab tanpa alasan yang aku ketahui."
"Lalu kau tak bertanya alasannya?"
"Sudah kutanya dan ia hanya menjawab bahwa ia menangis karena baru menonton drama. Ia seperti menyembunyikan sesuatu dariku."
"Jeon!", seru Jaehyun yang membuat Jungkook langsung menghadap padanya
"Mungkinkah Suzy sudah mengetahui tentangmu dan Jieun noona?", tebak Jaehyun
"Mungkin saja kan Taehyung memberitahukan itu padanya.", ucap Jaehyun lagi
"Tidak mungkin. Aku yakin Taehyung tak mungkin memberitahu Suzy tanpa bilang padaku."
"Siapa tahu kan.", ucap Jaehyun sembari mengedikkan bahunya pelan
Ucapan Jaehyun membuatnya berpikir jika Taehyung mungkin saja memberitahu Suzy karena ia masih belum memberitahu nya sampai saat ini. Tapi mengapa Suzy tak marah dan meminta pisah darinya?
"Arghhh.", kesal Jungkook sembari mengacak rambutnya. Hal itu membuat Jaehyun takut karena melihat sahabatnya seperti orang gila.
***
Seokjin menatap lekat wanita yang saat ini berada di hadapannya. Bae Suzy. Juniornya yang juga menjadi dokter di rumah sakit ini."Kau serius?", tanya Seokjin
"Ya. Aku serius.", jawab Suzy yakin
"Pikirkan baik-baik. Hidup dengan satu ginjal itu beresiko, kau bisa saja kehilangan nyawa karena itu."
"Aku tahu. Aku sudah memikirkan ini baik-baik. Disini aku yang menjadi orang ketiga, aku menyakiti wanita itu, dan aku ingin membayar rasa sakit hatinya."
"Kau juga tersakiti. Ini semua bukan salahmu. Kau ini korban Suzy."
"Tidak. Aku salah, jika saja aku menolak perjodohan itu maka semuanya tak akan jadi seperti ini."
"Kumohon oppa.. Hanya ini yang aku inginkan. Aku ingin kebahagian bagi mereka.. Aku akan bahagia karena itu."
Seokjin menghela nafas pelan.
"Suzy..", panggil Seokjin
"Oppa kumohon..", ucap Suzy memohon pada Seokjin di depannya
"Hhh baiklah.. Kapan kau ingin melakukannya?", tanya Seokjin
"Lusa. Lebih cepat lebih baik bukan?", tanya Suzy
"Baiklah. Suzy.. Setelah itu kau harus mengikuti ucapanku.", ucap Seokjin
Suzy tersenyum sembari mengangguk pelan lalu beranjak pergi menuju ruangannya sendiri.
Seokjin memandang sendu punggung juniornya yang perlahan menjauh tertutup pintu. Seokjin tak tahu apa tujuan Suzy setelah ia mendonorkan ginjalnya pada Jieun. Seokjin juga tak tahu bagaimana hati wanita Bae itu, mengapa ia bisa berpura-pura tak tahu apapun dan dengan sengaja memberikan ginjalnya pada orang yang membuatnya sakit hati. Seokjin benar-benar tak mengerti isi hati dan pikiran Suzy.
***
Suzy tak kembali ke ruangannya, ia memilih pergi ke atap untuk menenangkan pikirannya. Menatap langit biru yang cerah hari ini, juga udara yang hangat benar-benar membuatnya nyaman.Duduk di atap rumah sakit, melamun memikirkan semuanya lalu menangis. Itu semua merupakan kegiatan yang Suzy lakukan setelah ia mengetahui rahasia pernikahannya.
Dari kejauhan seorang pria memperhatikan bagaimana wanita Bae itu terlihat sangat rapuh dan hancur. Byun Baekhyun. Pria itu memperhatikan sahabat yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Ia menghela nafas lelah sebelum melangkah mendekati wanita yang sedang menangis dengan menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya.
"Apakah sangat sakit?", tanya Baekhyun sembari mendudukkan diri di samping Suzy lalu mengelus pelan kepala sang wanita
Suzy tak menjawab, ia masih menyembunyikan wajahnya dan tak berniat menunjukkan nya pada Baekhyun.
"Kau bisa berbagi padaku Bae.. Aku ini oppa mu kan?", ucap Baekhyun
Tangisan Suzy semakin terdengar menyakitkan.
"Aku selalu siap menjadi sandaran mu. Jangan menangis sendirian begini.", ucap Baekhyun lalu menarik Suzy ke dalam pelukannya. Baekhyun ikut menitikan air matanya mendengar bagaimana suara tangisan yang begitu lirih dari wanita yang ada di pelukannya sekarang.
"Sakit..", lirih Suzy tanpa menghentikan tangisannya
"Disini sangat sakit oppa..", ucapnya lagi sembari menyentuh dadanya yang begitu sesak. Baekhyun masih memeluk dan mengelus surainya lembut.
"Aku tahu.. Menangislah sampai kau puas, tapi itu hanya berlaku hari ini. Setelahnya aku akan membuatmu tersenyum dan bahagia.", ucap Baekhyun
Suzy semakin menangis. Ia benar-benar merasa sakit. Mengapa selama ini orang tuanya tak pernah menyayanginya, ia tak mengerti mengapa orang tuanya tak pernah peduli padanya, mengapa mereka melakukan ini, mengapa mereka membuat Suzy menyakiti perasaan orang lain, mengapa mereka membuat Suzy menjadi orang ketiga di hubungan orang lain. Mengapa??
Hidupnya begitu menyedihkan. Ia benar-benar menyedihkan sekarang.
***
"Suzy mianhae..", ucap Jungkook"Oppa sudahlah jangan meminta maaf. Kau pergi untuk bisnismu dan yaa ini sudah biasa jadi tak masalah..", balas Suzy sembari tersenyum manis
Mereka sedang berada di depan pintu rumah. Saat ini Jungkook berpamitan karena harus pergi selama dua minggu untuk urusan bisnis yang sebenarnya hanya kebohongan semata.
"Setelah pulang aku akan menuruti semua permintaanmu.", ucap Jungkook
"Benarkah? Apapun itu?", tanya Suzy yang dijawab anggukan pelan oleh sang suami
"Hmm bagaimana jika berlibur ke Jeju? Aku ingin menginap disana.", pinta Suzy
"Ide bagus. Baiklah mari setelah ini kita liburan. Tunggu aku dan jaga dirimu baik-baik.", ucap Jungkook sembari menepuk gemas kepala Suzy. Setelahnya Jungkook mencium lama kening Suzy, hal itu membuat Suzy terkejut karena ini adalah yang pertama. Selama satu tahun mereka menikah Jungkook tak pernah mencium keningnya kecuali saat pernikahan.
"Selamat tinggal Suzy..", ucap Jungkook lalu berjalannya menuju mobilnya
Tanpa sadar Suzy menitikan air matanya. Ia bahagia dengan perlakuan Jungkook namun ia terluka karena sadar tahu bahwa nantinya ia harus pergi dari hidup Jungkook.
°
°
tbcTerimakasih telah membaca falsity🙆
Vomment juseyo..
KAMU SEDANG MEMBACA
Falsity [COMPLETE]
FanfictionSatu tahun menikah membuat Suzy bahagia namun ia merasa tak pernah benar-benar dicintai oleh suaminya. Ya, suaminya memang baik dan perhatian padanya, namun entah mengapa ia tak pernah merasakan cinta dari sang suami. Tatapan yang selalu Suzy lihat...