°
°Baekhyun memperhatikan Taehyung yang sudah sejak satu jam yang lalu melamun tak jelas. Ingin menghampiri namun ia rasa sahabatnya itu tak ingin diganggu, jadi yang ia lakukan hanya memperhatikan takut nya nanti sahabatnya berbuat macam-macam atau mungkin menjadi gila tiba-tiba.
"Oppa sedang apa disini?", suara lembut Yerin menyapa rungu Baekhyun
"Eoh Yerin-ahh.. Ada perlu apa kemari?", Baekhyun malah balik bertanya pada Yerin
"Ah ini, aku membawa menu baru dari cafe. Aku menunggumu dan Taehyung untuk datang mencobanya tapi kalian tak juga datang, jadi kubawa saja kemari. Kau belum makan kan oppa?"
"Wahh kebetulan sekali aku sangat lapar. Apa kau membuat ini sendiri?"
"Tidak. Itu menu yang pernah dibuat Suzy eonnie, tapi baru kemarinan ia memintaku untuk menambahkannya di cafe."
"Eii aku tak pernah mencoba makanan Suzy yang ini.", ucap Baekhyun sembari mencicipi makanan yang di bawa Yerin
Saat ini keduanya sudah berada di meja makan dengan Baekhyun yang begitu lahap memakan makanan yang dibawa Yerin.
"Oh iya, dimana Taehyung oppa? Apa dia belum pulang?", tanya Yerin
"Sudah kok. Dia di taman belakang sedang menggalau, cobalah hibur dia Yerin-ahh..pria itu pasti kesepian dan khawatir karena Suzy tak ada di dekatnya."
Yerin terdiam lalu mengangguk pelan dan pergi menjauh dari Baekhyun tanpa menyahuti ucapan pria itu.
Dalam hati Yerin menahan sedikit rasa cemburunya. Sedari awal wanita itu tau bahwa ia memang tak seharusnya menaruh perasaan pada pria yang sudah jelas menyukai orang lain. Namun yang namanya perasaan tidak bisa kita atur dan tentukan pada siapa.
***
"Suzy-ahh...", suara lembut seseorang membuyarkan lamunan wanita bermarga Bae itu"Eoh eonnie kau datang..", balas Suzy sembari tersenyum manis pada wanita mungil yang ikut duduk di sampingnya
"Hmm tentu saja. Aku tak ada pekerjaan di rumah jadi tak ada salahnya menemui adik manisku yang kesepian."
"Apa aku terlihat begitu kesepian?"
"Tidak tidak aku hanya bercanda.", jawab si wanita mungil sembari tertawa pelan
"Eonnie..apa hubunganmu dengan Jungkook baik-baik saja?"
Wanita mungil di sampingnya hanya tersenyum manis sembari mengangguk pelan.
Suzy tau ada sesuatu yang disembunyikan wanita ini, terlihat dari matanya yang berkaca.
"Bagaimana keadaan nyonya Bae?"
"Belum ada perkembangan."
"Kau pasti sangat sedih. Bersabarlah.. Aku yakin nyonya Bae akan sadar jika memang Tuhan sudah menghendakinya."
"Terimakasih eonnie..."
***
Wendy memperhatikan pria yang sedang sibuk melayani para pembeli, pria dengan eyes smile manis yang selalu ia abaikan yang justru menemaninya saat ia ditinggalkan oleh kekasih mudanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falsity [COMPLETE]
FanfictionSatu tahun menikah membuat Suzy bahagia namun ia merasa tak pernah benar-benar dicintai oleh suaminya. Ya, suaminya memang baik dan perhatian padanya, namun entah mengapa ia tak pernah merasakan cinta dari sang suami. Tatapan yang selalu Suzy lihat...