Chapter 8 - Siapa yang Mau Jadi Ketua?

171 13 5
                                    

Hari Rabu setelah pembelajaran terakhir selesai, seluruh anak kelas 10 diperintahkan oleh kakak-kakak OSIS untuk berkumpul dengan kakak pembimbing masing-masing yang sudah ditetapkan. Beberapa kelompok ternyata ada yang langsung pulang karena kakak pembimbing mereka yang kebetulan tidak bisa masuk.

Kelompok Optimus dan Kelompok Megatron merupakan salah dua kelompok yang kakak pendampingnya dapat hadir untuk memberikan mereka pengarahan. Kedua kelompok tersebut kebetulan duduk melingkar di tepi lapangan futsal tepat di bawah sebuah pohon rindang yang tampaknya hanya bisa menampung dua kelompok saja. 

Dari kejauhan, Optimus melihat kakak pembimbing kelompoknya sedang bicara dengan kakak kelas bertubuh besar yang ia kenal bernama Astrotrain. Mereka berdua bicara sekilas selama berjalan menuju tempatnya berada. 

"Selamat siang, Adik-adik." Siswi yang duduk di antara Prowl dan Ratchet itu tersenyum ramah. 

"Siang, Kak Windblade," sapa mereka hampir bersamaan. 

Optimus bersyukur karena kakak pembimbing kelompoknya termasuk ramah dan bersahabat. Selain itu, ia juga senang dengan kelompok yang dimilikinya ini. Ada Ratchet, Prowl, Jazz, Elita, dan Blaster. Mereka semua aktif dan dapat diandalkan. Blaster dan Jazz tampaknya saling akrab satu sama lain meskipun mereka baru kali ini bertemu langsung dan sebelumnya hanya berinteraksi lewat chat dalam grup media sosial saja.

Setelah Windblade memberitahu apa yang harus dibawa untuk hari Jumat nanti, ia bertanya pada mereka tentang apa yang tidak dimengerti. Karena penasaran tentang suatu hal, Optimus pun mengangkat tangan.

“Kira-kira, LDKS nanti gambarannya sama kayak MOS nggak, Kak?”

“Hampir sama, tapi namanya saja Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa. Jadi kebanyakan materi yang kalian terima nanti nggak bakal jauh dari topik kepemimpinan.” Mata biru Windblade menatap satu per satu adik-adik bimbingannya. “Dari acara itu, siapa tahu dari kalian di kelompok kakak ini, ada yang berhasil jadi ketua OSIS atau mungkin jadi seorang pemimpin yang lebih tinggi setelah dewasa kelak.” Windblade mengakhiri kalimatnya saat ia menatap Optimus yang duduk berhadapan dengannya.

“Berarti kalau mau jadi ketua OSIS, harus ikut OSIS dulu ya, Kak?” Jazz menunjuk tangan.

“Iya, dong. Kamu harus ikut OSIS dulu,” jawab Windblade.

“Iya, lah. Gimana, sih. Gitu aja nggak tau,” sahut Blaster sambil menyikutnya. “Masa anak ekskul band jadi ketua OSIS,” lanjutnya.

“Siapa tahu ada ketua OSIS dari anak band, 'kan?” ucap Jazz.

“Emang lo mau jadi ketua OSIS?” tanya Prowl.

“Kagak. Gue cuman nanya.”

“Di sini yang berminat jadi ketua OSIS, ada?” Akhirnya Windblade bertanya, tetapi tidak ada yang menjawab. Mereka ada yang terlihat ragu, bahkan ada yang tidak berminat sama sekali. Windblade bertanya ke salah satu yang terlihat ragu, tapi tampaknya cukup penasaran dengan jabatan tersebut. “Optimus, kamu nggak berminat jadi ketua OSIS? Kayaknya kamu cocok buat jadi ketua.”

“Ehm … nggak tahu, Kak,” jawab Optimus. Sebelum Windblade berkata lagi, Optimus sudah bertanya untuk mengubah topik. “Kayaknya kakak-kakak OSIS yang jadi panitia LDKS lebih sedikit dari MOS, ya, Kak? Yang lain ke mana?” 

Windblade melihat sekitar, ke arah kelompok-kelompok yang sedang duduk melingkar di sekitar sekolah, termasuk kelompok di dekat mereka yang duduk di bawah pohon yang sama. “Jumlah panitianya sama kayak MOS, kok. Cuman hari ini pembimbing yang datang kebetulan cuman sedikit. Terus kelompok LDKS ini lebih banyak waktu MOS, jadi beberapa panitia ada yang rangkap tugas, termasuk aku. Aku staf acara, tapi jadi staf pembimbing juga.”

A Whole New Story: Transformers High School AU Fanfiction [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang