Dari dalam bus yang sudah disiapkan untuk para peserta LDKO, Optimus melihat dua peserta lain yang masih berada di luar melalui jendela. Dari sekitar sepuluh peserta yang masih ada di luar bus, Optimus hanya memperhatikan mereka berdua yang sedang mengobrol dengan kembar tiga yang tidak ikut ke acara itu. Optimus tidak tahu apakah tiga bersaudara itu datang ke sekolah di hari Sabtu untuk ekskul atau untuk menyampaikan perpisahan sejenak sebagai teman dekat--mengingat ia sudah beberapa kali melihat mereka bertiga bersama Shockwave dan Soundwave saat istirahat.
Mata biru Optimus memicing ketika mendapati Starscream menyelipkan sesuatu di dalam kantung jaket Soundwave, juga membisikkan sesuatu di telinganya. Optimus tidak dapat melihat yang diberikan apalagi mendengar yang dibisikkan Starscream itu. Namun, yang pasti, ia melihat Soundwave mengangguk sekilas dan disusul dengan Starscream yang tersenyum sinis.
Optimus langsung memalingkan wajah menjauhi jendela ketika Starscream melirik ke jendelanya. Optimus terus menoleh ke kursi kosong di sebelahnya untuk beberapa saat. Saat ia hendak menoleh ke jendela lagi, ia melihat Soundwave baru saja menaiki bus itu, dan disusul Shockwave di belakangnya. Ternyata pertemuan singkat mereka sudah selesai.
Masih ada beberapa kursi kosong di depan Optimus, tetapi Soundwave terus melangkah melewati kursi-kursi kosong itu. Saat melewati kursi Optimus yang berada di tengah-tengah bus, Soundwave memandangnya sejenak sambil terus melangkah. Lalu ia mengambil tempat duduk tepat di belakang Optimus.
Mereka berdua ngapain duduk di belakang gue? heran Optimus, yang mengira Shockwave juga duduk di belakangnya.
Akan tetapi, ternyata pemuda bermata satu itu duduk di kursi kosong samping Optimus.
Optimus terbelalak. Tidak menyangka kalau Shockwave akan duduk di sebelahnya tanpa bilang-bilang. Sebelum ia sempat bicara untuk bertanya, ia melihat Ratchet baru tiba di bus itu dengan napas memburu.
"Astaga, Mus. Gue kira gue telat, tau." Ratchet melangkah menuju tempat Optimus saat ia dapat melihat kepalanya mencuat dari beberapa kursi bus. "Untungnya gue nggak telat. Masih banyak peserta lain di luar--" Ia menjeda ucapannya saat melihat kursi di sebelah Optimus sudah terisi. "Oh? Lo duduk sama Shockwave sekarang?"
Optimus menggeleng cepat. "Dia tiba-tiba duduk di sebelah gue." Suaranya terdengar menuduh.
"Siapa cepat dia dapat," kata Shockwave.
Ratchet melihat Soundwave di belakang Optimus sedang memandang jendela sambil mendengarkan musik melalui earphone. "Lo nggak duduk sama Soundwave? Biasanya kemana-mana kalian berdua terus," kata Ratchet.
“Kapan?” kata Shockwave. “Gue kalo kemana-mana selalu sendiri.” Kemudian, ia melanjutkan, "Gue nggak boleh duduk di sini?"
"Bukannya nggak boleh. Gue kira lo bakal duduk sama Sound--"
"Oh, nggak boleh. Ya, udah, gue ke belakang aja." Shockwave tiba-tiba berdiri sambil membawa tas tenteng besarnya. "Gue kira para calon anggota OSIS di sini bakal bisa berbaur. Ternyata main kubu-kubuan."
Setelah memberikan pernyataan yang cukup menusuk Ratchet, Shockwave menghampiri tempat duduk paling belakang. Melihat pemuda berbadan bidang itu tidak duduk di sebelah Soundwave yang tepat berada di belakangnya, Ratchet merasa tidak enak ketika ia duduk di sebelah Optimus.
"Udah, biarin aja. Mungkin mereka berdua emang lagi marahan. Nggak usah diladenin," bisik Optimus, seakan bisa membaca ekspresi Ratchet.
"Iya … tapi tetep aja gue nggak enak," balas Ratchet.
"Nanti gue suruh Prowl di sebelah Soundwave aja." Optimus semakin mendekatkan diri ke samping wajah Ratchet. "Soalnya gue ngelihat Soundwave dikasih sesuatu sama Starscream. Gue nggak tahu apa. Makanya kita coba deketin Soundwave biar dia ngaku bawa apa aja. Takutnya dia buat masalah lagi kayak waktu LDKS," bisiknya sepelan mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Whole New Story: Transformers High School AU Fanfiction [ON HOLD]
Fanfiction[For Age 15+: Terdapat kata-kata kasar yang kurang pantas] Sekolah Menengah Atas Cybertron, tempat Optimus menimba ilmu mulai saat ini. Ia bertemu dengan teman-teman baru serta teman lama yang sudah ia kenal dari jenjang sekolah sebelumnya. Sosok Me...