GD[6]

4.9K 208 19
                                    

Keesokan harinya adalah hari pernikahan Asya dan Daniel, berita tentang kehamilan Asya menyebar luas. Seorang siswa yang tak sengaja melewati ruangan Bu ayu pun mendengar perbincangan mereka dan menyebarkannya

Namun satu sekolah tak mengetahui siapa sang pelaku yang mereka tau, Asya hamil.

Asya saat ini duduk di samping Daniel yang siap mengucapkan ijab qobul, acara pernikahan mereka hanya dihadiri beberapa orang saya sebab tak ada pesta pernikahan.

Asya melirik Daniel yang mulai mengucap ijab qobul
"saya terima nikah dan kawinnya Assyahid Putri Robert binti Arhan Robert dengan maskawin seperangkat alat sholat dibayar tunai" ucap Daniel lantang. Atas permintaan Asya, ia hanya ingin diberikan seperangkat alat sholat.

Para tamu yang hadir pun mengucapkan sah dan berdoa, Asya menoleh meraih tangan Daniel dan menciumnya

Daniel mengusap pelan kepala Asya, dan tersenyum kecil melihat betapa cantiknya Asya memakai kebaya meski hanya berdandan tipis

"Maaf gak bisa mewah takut Lo kecapean, tapi gue janji setelah dia lahir kita Adain pesta pernikahan" ucap Daniel setelah menandatangani surat nikah dan juga bertukar cincin

Untuk usia mereka sebenarnya belum bisa didaftarkan untuk menikah, tapi siapa yang menolak jika uang sudah berada di genggamannya

Asya menggeleng "gak usah" ucapnya menunduk lagi saat Daniel menatapnya lekat, ia malu ditatap seperti itu oleh laki-laki lain

"Jangan nunduk" ucap Daniel mengangkat dagu Asya agar menatapnya "barang Lo mana? Kita langsung kerumah gue aja" sambung Daniel

"Dikamar aku" ucapnya

Daniel mengangguk kemudian bediri dan membantu Asya agar ikut berdiri
"Ma Daniel mau ambil barang Asya dulu, jagain" ucap Daniel menatap mamanya yang berdiri tak jauh darinya

Wanita itu tersenyum dan menghampiri menantunya "sini sayang" ucapnya dengan ramah tak lupa senyum dibibirnya

Asya mengangguk menghampiri Mama Daniel dengan ragu "jangan ragu-ragu gitu, mama gak benci kamu kok. Malah mama sayang sama kamu" ucap mama Daniel ia mengusap punggung tangan Asya yang berada di genggamannya

Tak lama Daniel datang membawa dua koper, selebihnya masih ada di dalam kamar gadis itu tapi hanya dua yang bisa ia bawa

"Sisanya nanti di ambil supir, gue ambil baju-baju Lo doang" ucap Daniel mendapat teguran dari Mamanya

"Daniel jangan gaya bicara gitu, yang lembut sama istri pakai aku kamu" ucap Mama Daniel

Daniel hanya mengangguk saja, mereka pun berjalan keluar dari rumah papi Asya saat papanya datang memberitahu jika mobilnya sudah siap

Entah kemana kedua orang tua gadis itu, setelah selesai ijab qobul keduanya kabur dan hanya tersisa keluarga besar Asya

***

Saat ini mereka sudah berada didalam kamar Daniel yang berada di kediaman orangtunya, tak mengizinkan Daniel membawa Asya untuk tinggal di apartemennya

Asya sudah membersihkan wajahnya dari makeup, sedangkan Daniel berada didalam kamar mandi

Tak berselang lama Daniel keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk lupa jika dirinya tak sendiri lagi menjadi penghuni kamar itu

Melihat Daniel yang tak memakai atasan Asya langsung menutup matanya kaget apa yang baru saja ia lihat, sedangkan Daniel menggaruk keningnya

"Maaf, aku kira cuman aku disini" ucap Daniel ia mengambil baju di dalam lemari dan kembali kedalam kamar mandi untuk memakai bajunya

Asya bernafas lega saat mendengar suara pintu kamar mandi tertutup ia membuka matanya kemudian menghampiri kopernya mengambil boneka kesayangannya.  Boneka panda.

GARIS DUA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang